Elastisitas Produksi Teori Produksi

xxxviii bahwa produksi total semakin berkurang apabila lebih banyak input variable yang digunakan. MP negatif dan AP terus menerus mendekati sumbu datar. Hubungan istimewa antara TP, MP, dan AP dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Penggunaan input variabel X sampai pada titik dimana TP cekung terhadap titik origin, maka MP naik demikian pula AP. b. Pada titik A, MP mencapai nilai maksimum, kurva TP telah berubah bentuk dari cekung menjadi cembung terhadap titik origin, dimana titik ini disebut titik infeksi. c. Pada titik B, AP mencapai nilai maksimum, kurva MP memotong AP dari atas MP=AP, dan kurva TP bersinggungan dengan garis lurus dari titik origin dengan slope terbesar. d. Pada titik C, TP mencapai maksimum dan MP bernilai nol. Gambar ini menunjukkan berlakunya Law of Diminishing Return atau hukum hasil lebih yang semakin berkurang.

4. Elastisitas Produksi

Elastisitas produksi E p adalah persentase perubahan dari output sebagai akibat dari persentase perubahan dari input yang digunakan. Elastisitas produksi dapat dirumuskan sebagai berikut : E p = X X Y Y   Atau E p = X Y   . Y X . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.4 Dimana ΔY = Tambahan Output xxxix ΔX = Tambahan Input Y = Nilai Output X = Nilai Input Karena ΔY ΔX adalah produk marginal, maka besarnya E p tergantung dari besar kecilnya produk marginal dari suatu input, misalnya X Soekartawi, 2003 : 40. Hubungan antara produk total dan produk marginal yaitu apabila produk total tetap mengalami kenaikan maka nilai produk marginal positif. Bila produk total mencapai maksimum maka nilai produk marginal menjadi nol. Dan ketika produk total sudah mengalami penurunan maka nilai produk marginal menjadi negatif. Kemudian apabila produk total mengalami kenaikan pada tahapan increasing rate maka produk marginal mengalami penambahan pada decreasing rate Soekartawi, 2003 : 40-43. Hubungan antara produk marginal dan produk produk rata-rata yaitu apabila produk marginal lebih besar dari produk rata-rata, maka posisi produk rata-rata masih dalam keadaan naik. Dan sebaliknya apabila produk marginal lebih kecil dari produk rata-rata, maka posisi produk rata- rata dalam keadaan menurun. Apabila terjadi produk marginal sama dengan produk rata-rata, maka produk rata-rata dalam keadaan maksimum. Untuk hubungan yang lebih komplek lagi antara produk total dan produk marginal serta produk marginal dan produk rata-rata dengan besar kecilnya E p maka dapat dilihat bahwa : a. E p = 1 apabila produk rata-rata mencapai maksimum atau apabila produk rata-rata sama dengan produk marginalnya. xl b. E p = 0 apabila produk rata-rata dalam situasi menurun atau produk marginal sama dengan nol. c. E p 1 apabila produk rata-rata mengalami kenaikan pada tahapan increasing rate dan produk rata-rata juga naik di daerah I. Disini produsen masih mampu memperoleh sejumlah produk yang cukup menguntungkan manakala sejumlah input masih ditambahkan. d. 0 E p 1 dalam keadaan demikian maka tambahan sejumlah input tidak diimbangi secara proporsional oleh tambahan output yang diperoleh, dimana pada sejumlah input yang diberikan maka produk rata-rata tetap naik pada tahap decreasing return to scale. e. E p 0 pada situasi seperti ini produk total dalam keadaan menurun, nilai produk marginal menjadi negatif dan produk rata-rata dalam keadaan menurun. Dalam keadaan ini apabila produsen menambah jumlah input maka akan mengalami kerugian.

5. Isoquant