B. Pembahasan Peran Kepala Sekolah dalam meningkatkan kualitas
guru IPS IPS di SMA Kristen 1 Salatiga
Bagian ini menjelaskan mengenai pembahasan atas temuan yang telah digambarkan dengan menggunakan landasan teori pada Bab II.
1. Peran Kepala Sekolah Sebagai Edukator
a. Pengembangan Kurikulum dan Kegiatan Belajar Mengajar Di
Sekolah
Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai edukator untuk fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Kepala sekolah melakukan sosialisasi dan memberlakukan bagi guru IPS menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap penyusunan kadik, silabus,
prota, promes, RPP, penilaian dan evaluasi analisis. Memberlakukan kepada guru IPS dalam KBM harus masuk kelas sesuai dengan jadwal mengajar, masuk kelas
tepat waktu, pemberian materi sesuai dengan RPP, penggunaan media pembelajaran.
Menurut R. Gunawan Sudarmanto seorang guru yang profesional harus mau
merancang dan
membuat perangkat
pembelajaran yang
diperlukan. Perangkat pembelajaran tidak dapat ditembak begitu saja dari belakang meja tanpa adanya analisis kondisi sekolah. Ketika merancang dan
membuat perangkat pembelajaran maka seorang guru harus memahami kondisi sekolah tempat mengajarnya. Dengan cara demikian maka pembelajaran yang
dilaksanakan sangat sesuai dengan kondisi warga belajar dan penunjangnya.
36
36
R. Gunawan Sudarmanto. Profesionalitas Guru Kaitan Pemetaan SK-KD, Silabus, dan Analisis SK-KD untuk Pengembangan Bahan Ajar dan Media.
http:staff.unila.ac.idradengunawan20111011profesionalitas-guru
Kepala sekolah melakukan sosialisasi dan memberlakukan penyusunan perangkat pembelajaran secara lengkap kepada guru IPS agar kesiapan dalam
kegiatan belajar mengajar berjalan dengan teratur.
b. Memfasilitasi dan Mendorong Para Guru IPS agar Kegiatan Belajar
Mengajar Dapat Berjalan Efektif dan Efisien.
Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai edukator dalam memfasilitasi dan mendorong para guru IPS agar kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan efektif dan efisien. Kepala Sekolah menyedikan saran prasarana serta fasilitas pembelajaran yang memadai seperti; buku-buku referensi, LCD, laptop,
jaringan internet, software pembelajaran, berbagai cd interaktif, laboratorium penunjang, menerapkan sistem pembelajaran moving class.
Menurut Susilana Riyana menyatakan pengadaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana atau fasilitas pembelajaran antar sekolah sangat
bervariatif. Dalam hal pengadaan sarana, ada kecenderungan bahwa sekolah- sekolah yang memiliki pimpin
an kepala sekolah yang “lincah dan gesit” serta mempunyai hubungan yang baik dengan penentu kebijakan pemberian bantuan
saranalah yang akan banyak mendapatkan fasilitas pembelajaran, sedangkan untuk sekolah-
sekolah dengan pimpinan yang kurang “lincah dan gesit” serta mempunyai hubungan yang belum baik dengan penentu kebijakan pemberian
bantuan sarana, hanya akan mendapatkan sedikit atau bahkan tidak mendapatkan bantuan kelengkapan sarana prasaranafasilitas pembelajaran.
37
Kepala sekolah menyediakan fasilitas sarana prasarana pembelajaran yang memadai sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di
sekolah. Membuat guru dan siswa menjadi gairah dalam proses pembelajaran yang optimal.
37
Hartati Sukirman, dkk. 1999. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. FIP IKIP Yogyakarta.
2. Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajerial
a. Menyusun Perencanaan Sekolah Madrasah untuk Berbagai
Tingkatan Perencanaan.
Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai manajerial dalam menyusun perencanaan sekolahmadrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan. Kepala
Sekolah menyusun program baik jangka pendek maupun jangka menengah dengan menyelenggarakan rapat pembagian tugas untuk menyusun job
description bagi setiap guru dan karyawan dalam rapat kerja tahunan. Rencana kerja sekolah adalah salah satu komponen dari perencanaan
program sekolah. Rencana kerja sekolah menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu sebagai dasar pengelolaan sekolah dalam
mendukung peningkatan mutu lulusan. RKT adalah rencana kerja tahunan sekolahmadrasah yang berdasar pada rencana kerja jangka menengah empat
tahunan
yang dinyatakan
dalam rencana
Kegiatan dan
Anggaran SekolahMadrasah RKA-SM sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran
Penerimaan dan
Belanja SekolahMadrasah
RAPB-SM. Lampiran
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007
38
Rapat kerja tahunan menjadi sarana atau ajang untuk membahas,
merencanakan, dan mencari solusi persoalan-persoalan pokok tentang kehidupan dan tugas guru karyawan personil pengelola sekolah, membuat program
kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi tupoksi guru dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah.
38
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007
3. Peran Kepala Sekolah Sebagai Administrator
a. Mengalokasikan Anggaran yang Memadai bagi Upaya Peningkatan
Kompetensi Guru IPS
Peran kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai administrator dalam mengalokasikan anggaran. Kepala sekolah mengelola administrasi keuangan
keluar masuknya uang, mengalokasikan anggaran khusus yang memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru IPS dalam APBS melalui bidang kurikulum.
Menurut Soewadji Lazaruth masalah keuangan adalah masalah yang peka. Oleh karena itu dalam mengelola bidang ini kepala sekolah harus berhati-
hati, jujur dan terbuka agar tidak timbul kecurigaan baik dari staf maupun dari masyarakat atau orang tua murid. Kepala sekolah harus mampu mengelola
administrasi keuangan keluar masuknya uang dengan menggunakan buku Kas Umum, Kas BOS. Untuk memudahkan dan melancarkan proses administrasi
keuangan, disusun pedoman keuangan yang dapat dipakai sebagai referensi sekolah dalam mengelola dan menyelenggarakan administrasi dana program.
Selain itu, dengan adanya pedoman ini diharapkan sekolah menjadi lebih sadar dan peduli terhadap pentingnya pembuatan laporan keuangan yang baik dan
transparan.
39
Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk
tercapainya peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi guru
tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya. Oleh karena itu kepala sekolah seharusnya dapat mengalokasikan anggaran yang
memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru.
39
Soewadji Lazaruth. Kepala Sekolah dan Tanggung Jawab. 1988. Kanisius. Yogyakarta
b. Pengelolaan Pengajaran bagi Upaya Peningkatan Kompetensi Guru