Kuat Geser Pondasi Telapak Bujur Sangkar Square Footing

Dalam menyangga beban konsentris, pondasi telapak berlaku dan diperhitungkan sebagai struktur kantilever dua arah x dan y dengan beban tekanan arah ke atas pada telapak pondasi. Tegangan tarik terjadi pada kedua arah di bagian bawah pondasi telapak. Pondasi ditulangi dengan dua lapis batang baja yang saling tegak lurus dan arahnya sejajar dengan tepi pondasi. Luas bidang singgung antara pondasi dan tanah yang diperlukan dan merupakan fungsi dari tekanan tanah ijin dan beban dari kolom.

II.9.1. Kuat Geser

Karena pondasi telapak bekerja ke arah x dan y, perhitungan kuat gesernya harus mempertimbangkan dua jenis berbeda, yaitu kuat geser pons geser dua sumbu dan kuat geser balok geser satu sumbu. Pada umumnya, tebal pondasi yang diperlukan ditentukan berdasarkan pada syarat kuat geser yang harus dipenuhi. Gaya geser dua arah sumbu disebut juga sebagai geser pons, karena kolom atau umpak pedestal cenderung untuk mendesak melobangi plat tempat fondasi yang mengakibatkan timbulnya tegangan di sepanjang keliling kolom atau umpak pedestal. Beberapa percobaan membuktikan bentuk kegagalan kuat geser pons berupa retakan membentuk piramida terpancung me-lebar ke bawah. Sesuai dengan SK SNI 03-2847-2002 Sub-Pasal 13.12.1.2, aksi dua arah dimana masing- masing penampang kritis yang akan ditinjau haruslah ditempatkan sedemikian hingga perimeter b o adalah minimum, tetapi tidak perlu lebih dekat daripada jarak d2 ke: a Tepi atau sudut kolom, beban terpusat atau daerah reaksi, atau Universitas Sumatera Utara b Lokasi perubahan ketebalan pelat seperti pada tepi kepala kolom atau tepi daerah penebalan pelat. Perencanaan fondasi yang bekerja pada dua arah didasarkan pada nilai kuat geser V n yang ditentukan tidak boleh lebih besar dari V c kecuali apabila dipasang tulangan geser. Dari ketentuan SK SNI 03-2847-2002 Sub- Pasal13.12.2.1, untuk fondasi telapak non-prategang, nilai V c harus diambil sebagai nilai terkecil dari persamaan-persamaan berikut: V c = �1 + 2 � � � � ��′ � � � � 6 � Pers.78 SK SNI 03-2847- 2002 Pasal 13.12.2.1a 2.31 Vc = � � � � � � + 2 � ��′ � � � � 12 Pers.79 SK SNI 03-2847- 2002 Pasal 13.12.2.1b 2.32 Vc = 1 3 ��′ � � � � Pers.80 SK SNI 03-2847- 2002 Pasal 13.12.2.1c 2.34 dimana, � � = rasio sisi panjang terhadap sisi pendek dari beban terpusat yang bekerja atau bidang reaksi. � � = panjang keliling penampang kritis geser dua arah yang bekerja pada fondasi telapak. � � = nilainya adalah 40 untuk kolom interior, 30 untuk kolom tepi, 20 untuk kolom sudut. Penggunaan penulangan geser di dalam pondasi tidak disarankan karena tidak praktis, terutama berkaitan dengan kesulitan pemasangan di samping lebih praktis untuk menambah ketebalan pondasi sedikit saja. Oleh karena itu, umumnya perencanaan kuat geser pondasi telapak disarankan sepenuhnya pada Universitas Sumatera Utara kuat geser beton saja. Perilaku pondasi telapak yang bekerja pada satu arah dapat disamakan dengan balok atau plat penulangan satu arah. Sesuai dengan SK SNI 03-2847-2002 Pasal 13.12.1.1, ditentukan bahwa penampang kritis geser satu arah pada pondasi adalah bidang vertikal memotong lebar di tempat yang berjarak sama dengan tinggi efektif dari muka beban terpusat atau bidang reaksi. Sama seperti halnya pada balok atau plat dengan penulangan satu arah, kuat geser beton pada pondasi telapak diperhitungan sebagai berikut: V c = � 1 6 ��′ � � � � d 2.35 Untuk kedua kuat jenis kuat geser pada pondasi tersebut, apabila untuk keduanya tanpa penulangan geser, sebagai dasar perencanaan kuat geser adalah V u ≤ ϕ V n dimana V n = V c.

II.9.2. Momen dan penyaluran batang tulangan