BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Pengertian Tanah Secara Umum
Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefenisikan sebagai material yang terdiri dari agregat butiran mineral-mineral padat yang tidak
tersementasi terikat secara kimia satu sama lain dan bahan-bahan organik yang telah melapuk yang berpartikel padat disertai dengan zat cair dan gas yang
mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut. Material ini berasal dari hasil pelapukan batuan, baik secara fisik maupun kimia. Sifat-sifat
teknis tanah, kecuali dipengaruhi oleh sifat batuan induk yang merupakan material asalnya, juga dipengaruhi oleh unsur-unsur luar yang menjadi penyebab terjadinya
pelapukan batuan tersebut. Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan
teknik sipil, disamping itu tanah berfungsi juga sebagai pendukung pondasi dari bangunan. Istilah-istilah seperti kerikil, pasir, lanau dan lempung digunakan
dalam teknik sipil untuk membedakan jenis-jenis tanah.
II.1.1. Klasifikasi Tanah
Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem pengaturan jenis tanah yang berbeda-beda tapi mempunyai sifat yang serupa kedalam kelompok-kelompok dan
subkelompok-kelompok berdasarkan pemakaiannya. Sistem klasifikasi memberikan suatu bahasa yang mudah untuk menjelaskan secara singkat sifat-
sifat umum tanah yang sangat bervariasi tanpa penjelasan yang terinci.
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya, tanah diklasifikasikan sebagai tanah yang kohesif dan tidak kohesif atau sebagai tanah yang berbutir kasar dan halus. Beberapa macam
sistem klasifikasi tanah:
II.1.2. Klasifikasi Berdasarkan Tekstur
Dalam arti umum, yang dimaksud dengan tekstur tanah adalah keadaan permukaan tanah yang bersangkutan yang dipengaruhi oleh tiap-tiap butir yang
ada didalam tanah. Klasifikasi sistem tekstur ini dikembangkan oleh departemen pertanian Amerika Serikat U.S Departement of Agriculture . Sistem ini
didasarkan pada ukuran batas dari butiran tanah seperti yang diterangkan pada table, yaitu:
Pasir: butiran dengan diameter 2,0 sampai 0,05 mm. Lanau: butiran dengan diameter 0,05 sampai 0,02 mm.
Lempung: butiran dengan diameter lebih kecil dari 0,002 mm.
II.1.3. Klasifikasi Sistem Kesatuan Tanah Unified Soil Classification System
Sistem klasifikasi unified mengelompokkan tanah kedalam 2 kelompok besar:
• Tanah berbutir kasar coarse-grained-soil , yaitu: tanah kerikil dan pasir dimana kurang dari 50 berat total contoh tanah lolos ayakan No.200.
symbol dari kelompok ini dimulai dengan huruf awal G atau S.G adalah untuk kerikil gravel atau tanah berkerikil dan S adalah untuk pasir
sand atau tanah berpasir.
Universitas Sumatera Utara
• Tanah berbutir halus fine-grained-soil , yaitu tanah dimana lebih dari 50 berat total contoh tanah lolos ayakan No.200 simbol dari kelompok
ini dimulai dengan huruf M untuk lanau silt anorganik, C untuk lempung clay anorganik, dan O untuk lanau organic dan lempung organic.
II.1.4. Sistem Klasifikasi AASHTO