Usulan Penyelesaian Masalah dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat Teknologi yang Digunakan dan Profil Lembaga Mitra 1. Teknologi yang digunakan

4 perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi sampai dengan pemasaran yang lebih menguntungkan petani?

D. Usulan Penyelesaian Masalah dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Berdasarkan rumusan masalah, maka dalam kegiatan PPM-KKN ini, akan dilakukan upaya pemecahan masalah dan strategi pemberdayaan masyarakat sebagai berikut: 1. Memberikan pelatihan dan pendampingan pada mahasiswa peserta KKN dalam rangka penerapan teknologi hidroponik dan audio bioharmonic system sebagai stimulator pertumbuhan dan produktivitas tanaman holtikultur secara alamiah berbasis frekuensi binatang lokal. 2. Memberikan pelatihan dan pendampingan pada masyarakat marjinal perkotaan dengan melibatkan mahasiswa peserta KKN dalam rangka penerapan teknologi hidroponik dan audio bioharmonic system sebagai stimulator pertumbuhan dan produktivitas tanaman holtikultur secara alamiah berbasis frekuensi binatang lokal. 3. Meningkatkan produktivitas tanaman holtikultura dengan memanfaatkan lahan sempit di perkotaan dan mempersingkat masa panen sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan mengurangi kebergantungan masyarakat terhadap produk impor. 4. Mengembangkan strategi pemberdayaan masyarakat marjinal kota melalui model kolaboratif dimana peran perguruan tinggi dan kelompok masyarakat marjinal kota yang bermitra dirancang secara lebih sistemik dan terpadu dimana semua pihak terlibat dalam setiap tahap kegiatan, mulai dari identifikasi dan analisis masalah yang dihadapi bersama, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi sampai dengan pemasaran yang lebih menguntungkan masyarakat kota.

E. Teknologi yang Digunakan dan Profil Lembaga Mitra 1. Teknologi yang digunakan

Hidroponik merupakan salah satu sistem pertanian masa depan karena dapat diusahakan di berbagai tempat, baik di desa, di kota, di lahan terbuka, atau di atas apartemen sekalipun. Luas tanah yang sempit, kondisi tanah kritis, hama dan penyakit yang tak terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang tidak menentu, dan mutu yang tidak seragam bisa ditanggulangi dengan sistem hidroponik. Hidroponik dapat 5 diusahakan sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Oleh karena itu, harga jual panennya tidak khawatir akan jatuh. Pemeliharaan tanaman hidroponik pun lebih mudah karena tempat budidayanya relatif bersih, media tanamnya steril, tanaman terlindung dari terpaan hujan, serangan hama dan penyakit relatif kecil, serta tanaman lebih sehat dan produktivitas lebih tinggi Hartus, 2008. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gelas ukur plastik, pipatalang, pipa pvc, kran air, selotip, lem pvc, pH meter, EC meter, termometer, bak larutan nutrisi, alat tulis, kamera, penggaris, meteran, kalkulator, stopwatch, pompa air akuarium, timbangan, selang plasik, ember, nampan, polybag,dan kabel roll. Bahan-Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sumber air untuk penelitian, bibit tanaman holtikultura sayuran, pasir, arang sekam, pupuk makro, serta mikro yang berupa pupuk A dan pupuk B. Rancangan pelaksanaan penanaman secara hidrophonik adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan konstruksi hidroponik a. Bahan disiapkan untuk pembuatan konstruksi hidoponik. b. Konstruksi hidroponik dirancang dengan kemiringan 1, 3, 5, dan 7 c. Bak larutan nutrisi diletakkan pada posisi sejajar dengan ketinggian minimum dari ujung outlet pipatalang. d. Pipa talang disusun pada alat hidroponik. e. Pipa lateral yang dilengkapi dengan inlet dipasang pada bak nutrisi. 6 2. Persemaian tanaman a. Disiapkan tempat persemaian berupa wadah plastiknampan. b. Wadah diisi dengan media campuran pasir dan arang sekam setinggi 3-4 cm. c. Media dibasahi dengan air sampai lembab. d. Benih holtikultura ditaburkan di atas media dengan jarak yang tidak terlalu rapat. e. Setelah berumur 1 minggu bibit dipindahkan ke tempat penjarangan tanaman yang berupa polybag dengan media campuran pasir dan arang sekam dengan perbandingan 1:1. 3. Pemindahan tanaman ke sistem hidroponik a. Bak nutrisi diisi dengan larutan nutrisi yang merupakan campuran pupuk A dan B, serta air sesuai dengan takaran yang dicampur merata. b. Larutan nutrisi yang sesuai untuk budidaya tanaman sebaiknya mempunyai EC 1-1,5 mScm untuk pembibitan, 2,7 mScm untuk pertumbuhan vegetatif, dan 3,2-3,5 mScm untuk pertumbuhan generatif Prayitno, 2009. c. Pompa dihidupkan agar nutrisi mengalir di dalam pipa talang. d. Tanaman dipindahkan dari persemaian ke pipa talang setelah berumur 2-3 minggu dan setelah penjarangan bibit tanaman. e. Dilakukan pengamatan yang meliputi pertumbuhan dan produksi tanaman holtikultura . Audio Bio Harmonic System adalah cara pemupukan daun dengan pengabutan larutan pupuk yang mengandung trace mineral yang digabungkan serentak bersama gelombang suara berfrekuensi tinggi. Konsep kerja teknologi ini adalah penyemprotan nurisi yang berupa pupuk daun dengan memakai bantuan pemasangan generator penghasil gelombang suara. Keduanya digabungkan sehingga menjadi 2 aktivitas yang bekerja sinergis, harmonis dan saling mendukung sehingga mampu meningkatkan efisiensi fotosintesis. Berdasarkan hasil pengujian dan penelitian Hibah Bersaing oleh tim Pengabdi didapatkan bahwa baik nutrisi maupun gelombang suara yang ditemukan tidak berakibat buruk atau merusak lingkungan. Audio Bio Harmonic System dapat mempercepat pertumbuhan tanaman baik tinggi maupun diameter batang serta meningkatkan produktivitas hasil panen. Dari pengamatan peneliti terhadap tanaman tanaman 7 holtikultura dan kentang di pegunungan Dieng dengan kebun seluas 15 ha, pertumbuhan diameter tanaman dan produktivitasnya bisa meningkat 150-200. Pertemuan- I: Perkenalan dengan Tim KKN serta presentasi teknologi hidrophonik dan ABHS untuk meningkatkan produktivitas tanaman Indikator: Menjadi lebih familiar dan memahami teknologi hidroponik ABHS untuk peningkatan produktivitas tanaman Tahap I Pertemuan- II: Pelatihan penggunaan ABHS Merangkai alat dan pemilihan frekuensi dan keras lemah bunyi yang tepat untuk Indikator: Petani trampil merangkai alat, memilih frekuensi dan mengatur keras lemah bunyi untuk Pertemuan- III: Pelatihan teknik dan lama memaparkan bunyi pada lahan tanaman holtikultur dan cara mengamati pertumbuhan, Indikator: Trampil memaparkan bunyi pada lahan secara tepat sehingga menstimulasi Percepatan pertumbuhan, meliputi : tinggi, diameter batang dan jumlah daun Tahap II Pertemuan- IV: Pelatihan mengetahui ciri morfologi pertumbuhan tanaman yang mengindikasikan hasil panen yang maximal Indikator: Memahami ciri tanaman yang mengindikasikan produksi maximal Tahap III Pertemuan- V: Pemanenan dan penimbangan produksi Tanaman holtikultura . Indikator: Produksi tanaman Tanaman holtikultura meningkat dibandingkan dengan panen sebelumnya. Pertemuan- VI: Uji validasi instrumen meliputi spektrum frekuensi sumber bunyi dan pola distribusi taraf intensitas untuk penggunaan hidrophonik yang lebih luas. Indikator : tervalidasi mendekati frekuensi yang dibutuhkan dan pola yang terdistribusi mendekati lingkaran untuk paparan lebih luas. 8

2. Alat Pengambilan Data Sumber Bunyi Mengunakan Program