Identifikasi Masalah Rumusan Masalah

2 Secara umum masalah dan kendala utama pada tanaman sayuran di tingkat petani adalah rendahnya kualitas hasil panen dan belum digunakannya teknologi budi daya pertanian yang memadai karena keterbatasan kemampuan dan finansial petani, serta semakin berkurangnya lahan. Karena itu pengembangan komoditas unggulan seperti tanama holtikultura sangat memerlukan keterpaduan berbagai aspek yang saling terkait satu sama lainnya, yaitu; sarana produksi, pemodalan, potensi lahan, manajemen produksi dan pemasaran. Karena itulah peranan perguruan tinggi sebagai sumber tenaga ahli dan para peneliti sangat diperlukan. Salah satu program yang sangat strategis mendukung kemitraan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat marjinal perkotaan adalah melalui kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata KKN dalam bentuk pelatihan dan pendampingan secara intensif. Karena itu, dalam usulan kegiatan PPM-KKN ini akan dilakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan KKN PPM dalam penerapan teknologi hidrophonik dan Audio Bioharmonic System untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat marjinal kota lahan sempit. Untuk kegiatan ini diprioritaskan di daerah perkotaan yang memiliki jumlah masyarakat miskin dan tergolong kelompok masyarakat marjinal kota, yaitu di Pengok, Kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Kotamadya Yogyakarta, Provinsi DIY. Masyarakat di sana mayoritas adalah buruh dan pemulung.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, dapat diidentifikas beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Masih sering terganggunya produktivitas sayuran akibat bencana alam sebagai komoditas agrobisnis yang berdampak secara nasional. 2. Kurangnya produksi tanaman hotikultura nasional berakibat pada tingginya kebergantungan pada produk impor sehingga tidak menguntungkan perekonomian nasional. 3. Masih rendahnya kemampuan masyarakat perkotaan dalam penerapan teknologi budidaya pertanian yang berdampak pada rendahnya produktivitas. 4. Belum terjalinnya kemitraan yang kondusif antara perguruan tinggi dengan masyarakat marjinal kota sehingga belum dapat berlangsungnya penerapan hasil penelitian dan riset yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 3 5. Kurangnya pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa karena kurangnya keterlibatan dalam masyarakat secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner. 6. Kurangnya kontribusi dosen dalam memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi, dan seni dalam upaya menumbuhkan, mempercepat serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. 7. Diperlukannya upaya untuk memperoleh dan mentranformasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan dari dan kepada warga masyarakat marjinal kota dalam memecahkan masalah pembangunan secara pragmatis melalui pendekatan interdisipliner, komprehensif, dan lintas sektoral.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diselesaikan dalam kegiatan PPM-KKN ini, sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi pelatihan dan pendampingan yang efektif pada mahasiswa peserta KKN dalam rangka penerapan teknologi hidroponik dan audio bioharmonic system sebagai stimulator pertumbuhan dan produktivitas tanaman holtikultur secara alamiah berbasis frekuensi binatang lokal? 2. Bagaimana strategi pelatihan dan pendampingan yang efektif pada masyarakat marjinal perkotaan dalam memanfaatkan lahan sempit dengan melibatkan mahasiswa peserta KKN dalam rangka penerapan teknologi hidroponik dan audio bioharmonic system sebagai stimulator pertumbuhan dan produktivitas tanaman holtikultur secara alamiah berbasis frekuensi binatang lokal? 3. Bagaimana meningkatkan produktivitas tanaman tanaman holtikultura dan mempersingkat masa panen sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan mengurangi kebergantungan masyarakat terhadap produk impor? 4. Bagaimana mengembangkan pemberdayaan masyarakat petani tanaman holtikultura melalui model kolaboratif dimana peran perguruan tinggi dan kelompok tani yang bermitra dirancang secara lebih sistemik dan terpadu dimana semua pihak terlibat dalam setiap tahap kegiatan, mulai dari identifikasi dan analisis masalah yang dihadapi bersama, 4 perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi sampai dengan pemasaran yang lebih menguntungkan petani?

D. Usulan Penyelesaian Masalah dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat