28
Berdasarkan manfaat dari Adobe Flash yang telah dikemukakan di atas, maka Adobe Flash merupakan program yang memiliki manfaat
untuk mengintegrasikan dan menampilkan gambar, video, musik dan juga animasi yang sesuai digunakan untuk membuat media atraktif
dan interaktif yang mudah dijalankan.
D. Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Fakih Samlawi dan Bunyamin Maftuh 1998: 1, Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan
konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial ilmu sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, dsb yang disusun melalui pendekatan pendidikan
dan psikologi serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan lingkungannya. Sementara itu,
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep
dasar dari berbagai ilmu sosial yang mempelajari tentang manusia secara perorangan maupun kelompok.
2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Fakih Samlawi dan Bunyamin Maftuh 1998: 1, melalui mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar, siswa diharapkan dapat memiliki
pengetahuan mengenai konsep-konsep dasar ilmu sosial dan humaniora, memiliki kepekaan terhadap masalah sosial, serta memiliki
keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah-masalah sosial
29
tersebut. Sementara itu, menurut Fenton Hidayati, 2002: 21 tujuan pengajaran IPS secara umum yaitu untuk mempersiapkan anak didik
menjadi warga negara yang baik serta mempunyai kemampuan berfikir dan dapat melanjutkan kebudayaan bangsanya.
Berdasarkan rumusan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk menanamkan konsep-
konsep dasar ilmu sosial kepada siswa agar mereka memiliki kepekaan terhadap masalah sosial dan memiliki keterampilan untuk memecahkan
masalah-masalah sosial tersebut, sehingga nantinya para siswa akan menjadi warga negara yang baik dan dapat melanjutkan kebudayaan
bangsanya.
E. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Berdasarkan penelitian dan pengamatan anak usia SD, Jean Piaget Hendro Darmodjo Jenny Kaligis, 1991: 18-20 mengklasifikasikan
tingkat-tingkat perkembangan intelektual anak sebagai berikut: 1.
Tahap sensori motor Tahap sensori motor terjadi pada anak usia 0 sampai dengan 2
tahun. Pada tahap ini alam pikiran anak masih sangat terbatas, mereka sangat bergantung pada rangsangan dari luar dan mereka belum dapat
mengambil inisiatif untuk berpikir. Badannya digunakan untuk bereksperimen mengenal lingkungannya. Pada tahap ini timbul
kesadaran pada anak akan perlunya berbuat sesuatu untuk memperoleh apa yang mereka inginkan.
30
2. Tahap praoperasional
Tahap praoperasional terjadi pada anak usia 2 sampai dengan 7 tahun. Yang dimaksud dengan operasional adalah suatu internalisasi
dari apa yang diketahui melalui panca indera sampai ke dalam otaknya. Perilaku anak praoperasional masih berlandaskan pada pengalaman
yang konkret seperti pada tahap sensori motor, akan tetapi telah mangalami peningkatan berupa kemampuan untuk memahami tentang
penggabungan seperti penjumlahan dan pengurangan; memahami tentang urutan seperti dari panjang sampai dengan pendek, atau dari
kecil sampai besar;serta memahami tentang penggolongan seperti pengelompokkan benda berbentuk bulat, atau pengelompokkan benda
berwarna hitam. 3.
Tahap operasional konkret Tahap operasional konkret terjadi pada anak usia 7 sampai dengan
11 tahun. Pada tahap ini anak masih berpikir atas dasar pengalaman yang konkret dan belum dapat berpikir secara abstrak. Akan tetapi
kemampuan dalam penjumlahan, pengurangan, pengurutan serta klasifikasi telah berkembang dengan perkalian sederhana dan
pembagian. Kemampuan anak untuk berpikir sedikit abstrak selalu harus didahului dengan pengalaman konkret seperti untuk melakukan
penjumlahan harus menggunakan benda-benda konkret, misalnya dengan kelereng atau lidi.
31
4. Tahap operasional formal
Tahap operasional formal terjadi pada anak usia 11 sampai dengan 14 tahun. Pada tahap ini anak sudah mulai dapat berpikir abstrak,
terutama pada anak-anak yang cerdas. Mereka sudah dapat berpikir deduktif dan membuat hipotesis, dapat berpikir reflektif atau evaluatif,
serta dapat mengontrol variabel dari berbagai kemungkinan. Berdasarkan tahapan-tahapan yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat diketahui bahwa siswa sekolah dasar, khususnya kelas IV berada dalam tahap operasional konkret. Sehingga seorang guru harus
menggunakan media pembelajaran saat menyampaikan materi kepada para siswanya, karena para siswa tersebut membutuhkan benda konkret untuk
memudahkan mereka dalam memahami materi.
F. Kerangka Berpikir