10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau
pengantar Arief S. Sadiman, dkk., 1984: 6. AECT Association of Education and Communication Technology memberi batasan tentang
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi Sukiman, 2011: 28.
Gerlach Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mangajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, pothografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal Azhar Arsyad, 2013: 3. Mc. Luhan menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan
semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari seseorang ke orang lain yang tidak ada dihadapannya. Sementara
itu Romiszowski berpendapat bahwa media pembelajaran merupakan pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan kepada penerima
11
pesan yang dapat berupa orang atau benda. Basuki Wibawa Farida Mukti, 1991: 7-8.
Berdasarkan definisi di atas, maka media pembelajaran merupakan segala benda yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan
informasi atau pesan dari seseorang ke orang lain, sehingga penerima pesan dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Menurut Jamil Suprihatiningrum 2012: 323, secara umum media pembelajaran dibagi menjadi tiga jenis, yaitu media audio, media
visual, dan media audio visual. a.
Media Audio Media audio merupakan media yang mengandalkan kemampuan
suara, seperti siaran radio, kaset audio, CD, telepon, dan MP3. b.
Media Visual Media visual merupakan media yang menampilkan gambar diam,
seperti Over Head Transparent OHT, dan Microsoft Power Point.
c. Media Audio-visual
Media audio-visual merupakan media yang menampilkan suara dan gambar, seperti video, VCD, dan televisi.
Rayandra Asyhar 2012: 44-45 menyatakan bahwa media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu media
visual, media audio, media audio-visual, dan multimedia.
12
a. Media Visual
Media visual merupakan media yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan semata-mata dari peserta didik.
Beberapa media visual antara lain media cetak, model prototype, media realitas alam sekitar dan sebagainya.
b. Media Audio
Media audio merupakan media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta
didik. Contoh media audio yang umum digunakan adalah tape recorder, radio, dan CD player.
c. Media Audio-visual
Media audio-visual merupakan media pembelajaran yang digunakan dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan
sekaligus dalam proses atau kegiatan. Beberapa contoh media audio-visual adalah film, video, program TV dan lain-lain.
d. Multimedia
Multimedia merupakan media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau
kegiatan pembelajaran. Pembelajaran multimedia melibatkan indera penglihatan dan pendengaran melalui media teks, visual
diam, visual gerak, dan audio serta media interaktif berbasis komputer dan teknologi komunikasi dan informasi.
13
Berdasarkan pendapat di atas, maka secara garis besar media pembelajaran terbagi menjadi empat jenis, yaitu media audio, media
visual, media audio-visual dan multimedia. 3.
Fungsi dan Kegunaan Media Pembelajaran a.
Fungsi Media Pembelajaran Menururt Jamil Suprihatiningrum 2012: 320, media
pembelajaran memiliki enam fungsi utama, yaitu fungsi atensi, fungsi motivasi, fungsi afeksi, fungsi kompensatori, fungsi
psikomotorik, serta fungsi evaluasi. 1
Fungsi atensi merupakan fungsi suatu media untuk menarik perhatian siswa dengan menampilkan sesuatu yang menarik
dari media tersebut. 2
Fungsi motivasi merupakan fungsi media untuk menumbuhkan kesadaran siswa untuk lebih giat dalam belajar.
3 Fungsi afeksi merupakan fungsi media untuk menumbuhkan
kesadaran emosi dan sikap siswa terhadap materi pelajaran dan orang lain.
4 Fungsi kompensatori merupakan fungsi media untuk
mengakomodasi siswa yang lemah dalam menerima dan memahami pelajaran yang disajikan secara teks atau verbal.
5 Fungsi psikomotorik merupakan fungsi media untuk
mengakomodasi siswa untuk melakukan suatu kegiatan secara motorik.
14
6 Fungsi evaluasi merupakan fungsi media untuk menilai
kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran. Menurut Kemp Dayton Sukiman, 2011: 39, media
pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama yaitu memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi, dan memberi instruksi.
1 Memotivasi minat atau tindakan
Hasil yang diharapkan dari fungsi motivasi ini adalah melahirkan minat dan merangsang para peserta didik atau
pendengar untuk bertindak. 2
Menyajikan informasi Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan
dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok peserta didik. Penyajian informasi ini dapat berbentuk hiburan,
drama, atau teknik motivasi. 3
Memberi instruksi Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang
terdapat dalam media itu harus melibatkan peserta didik, baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang
nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Berdasarkan pendapat di atas, maka media pembelajaran
memiliki fungsi untuk menyajikan informasi menarik yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa serta menumbuhkan kesadaran
15
siswa untuk giat belajar, sehingga siswa dapat ikut aktif terlibat dalam pembelajaran.
b. Kegunaan Media Pembelajaran
Menurut Arief S. Sadiman, dkk. 1984: 17, secara umum media pembelajaran mempunyai keguanan-kegunaan sebagai
berikut. 1
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
2 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3 Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif anak didik. 4
Media dapat memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang
sama pada setiap sifat siswa yang berbeda-beda. Sudjana Rifai Sukiman, 2011: 43-44 mengemukakan
kegunaan media pembelajaran sebagai berikut. 1
Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2 Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh peserta didik. 3
Metode mengajar akan lebih bervariasi, sehingga peserta didik tidak bosan.
16
4 Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar
seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan,
memerankan dan lain-lain. Berdasarkan pendapat di atas, maka media memiliki kegunaan
untuk memperjelas makna dari pesan yang disampaikan agar tidak terlalu vebalistis dan dapat dipahami oleh siswa, sehingga siswa
akan lebih termotivasi untuk belajar. 4.
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Menurut
Jamil Suprihatiningrum
2012: 324,
beberapa pertimbangan dalam memilih media yang tepat adalah sebagai berikut.
a. media harus mempunyai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai;
b. media harus sesuai dengan metode pembelajaran yang akan
digunakan; c.
media harus mempunyai karakteristik yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan;
d. media harus mempunyai kegunaan yang tepat sesuai materi yang
akan diajarkan; e.
media harus sesuai dengan kemampuan guru dalam menggunakan jenis media;
f. serta, media yang akan digunakan harus mempunyai efektivitas
dibandingkan dengan media lain.
17
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana 2008: 68-72 ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
media. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut. a.
Kesesuaian dengan tujuan Pemilihan media perlu mengkaji tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai. Dari kajian tersebut dapat dianalisis media apa yang cocok untuk mencapai tujuan tersebut. Pemilihan media
didasarkan atas kesesuaiannya dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan terutama indikator.
b. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
Bahan atau kajian apa yang akan diajarkan pada program pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya, dari bahan atau
pokok bahasan tersebut sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangkan
media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut. c.
Kesesuaian dengan karakteristik pembelajaran atau siswa Sifat dan ciri-ciri media harus sesuai dengan karakteristik
siswa. Kondisi siswa secara fisik harus diperhatikan terutama keberfungsian alat indera yang dimilikinya. Selain itu hal yang
harus diperhatikan adalah kemampuan awal siswa, budaya maupun kebiasaan siswa.
18
d. Kesesuaian dengan teori
Pemilihan media harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap
suatu media yang dianggap paling disuka dan paling bagus. Pemilihan media merupakan bagian integral dari keseluruhan
proses pembelajaran, yang fungsinya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
e. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa
Aktivitas pembelajaran siswa dipengaruhi oleh gaya belajar. Terdapat tiga gaya belajar siswa yaitu visual, auditorial dan
kinestetik. Masing-masing tipe gaya belajar menjadikan berbeda bagaimana cara siswa belajar.
f. Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan
waktu yang tersedia Sebagus dan semenarik apapun media berbasis komputer,
apabila tidak didukung fasilitas dan waktu yang tersedia, maka tidak akan efektif. Misalkan di sebuah desa terpencil membeli
perangkat komputer untuk mata pelajaran TIK, namun hal itu menjadi tidak berfungsi dengan baik, karena ternyata di sekolah
tersebut belum terpasang aliran listrik. Berdasarkan pendapat di atas, maka kriteria pemilihan media yang
baik antara lain, media harus mempunyai tujuan pembelajaran yang akan dicapai; media harus sesuai dengan materi pembelajaran; media
19
harus sesuai dengan karakteristik siswa; media harus sesuai dengan kemampuan guru dalam menggunakan jenis media; serta media yang
akan digunakan harus mempunyai efektivitas dibandingkan dengan media lain.
B. Multimedia