Populasi dan Sampel Penelitian

41 Selain yang telah diutarakan diatas, Nurul Zakiah 2005:47 menyebutkan bahwa penelitian jenis ini juga memiliki beberapa karakteristik. Adapun karakteristik penelitian survei adalah sebagai berikut : 1. Data survei dapat dikumpulkan dari seluruh populasi, dapat pula dari sebagian populasi. 2. Data sifatnya nyata. 3. Hasil survei dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang sifatnya terbatas, karena data yang dikumpulkan dibatasi waktu saat dikumpulkan. 4. Biasanya untuk memecahkan masalah yang sifatnya insidental. 5. Pada dasarnya survei adalah metode cross sectional John W Best, 1997 dan Yatim Riyanto,1996. Sedangkan Fraenkel dan Wallen dalam Yatim Riyanto 1996:16 menyatakan bahwa ada dua bentuk survei yang dapat dilakukan yaitu cross sectional surveys dan longitudinal surveys. 6. Survei cenderung mengandalkan data kuantitatif. 7. Survei mengandalkan teknik pengumpulan data berupa kuesioner dan wawancara terstruktur.

G. Metode Pengumpulan Data

Suharsimi Arikunto 1991:121 menyatakan bahwa metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam rangka mengumpulkan data mengenai variabel-variabel dalam penelitiannya. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode angket. Metode angket atau kuesioner mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self report , setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan 42 sendiri. Sugiyono 2011:199 mengatakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner seperti halnya wawancara dimaksudkan agar dapat memperoleh informasi tentang diri responden atau informasi tentang orang lain. Tujuan digunakannya kuesioner ada dua yaitu memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin. Metode angket atau kuesioner dapat dibedakan menjadi dua yaitu kuesioner langsung dan kuesioner tidak langsung. Suatu kuesioner dikatakan kuesioner langsung jika daftar pertanyaan dikirimkan langsung pada orang yang dimintai pendapat atau keyakinannya, atau diminta menceritakan keadaan dirinya sendiri. Sebaliknya, jika pertanyaan dikirimkan kepada orang yang diminta untuk menceritakan keadaan orang lain, maka kuesioner tersebut dikatakan kuesioner tak langsung. Sedangkan menurut S. Margono Nurul Zakiah 2009:182 menyatakan bahwa kuesioner diklasifikasikan menjadi empat macam, antara lain sebagai berikut : 1. Kusioner berstruktur Kuesioner ini disebut juga dengan kuesioner tertutup, berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan sejumlah alternatif jawaban yang disediakan. 43 2. Kuesioner tak berstruktur Kuesioner ini disebut juga dengan kuesioner terbuka, dimana jawaban responden terhadap kuesioner diberikan secara bebas menurut pendapat sendiri. 3. Kuesioner kombinasi berstruktur dan tak berstruktur Sesuai dengan namanya, pertanyaan ini di satu pihak memberikan alternatif jawaban yang harus dipilih, sedangkan dilain pihak memberikan kebebasan pada resonden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. 4. Kuesioner semi terbuka Kuesioner yang memberikan kebebasan dalam kemungkinan jawaban, selain dari alternatif jawaban yang sudah disediakan. Adapun dalam penelitian ini, angket yang digunakan termasuk kedalam jenis angket kuesioner berstruktur atau kuesioner tertutup. Hal ini dikarenakan angket yang digunakan telah berisi pertanyaan dan alternatif jawaban telah disediakan oleh peneliti, sehingga responden akan menjawab sesuai dengan alternatif jawaban yang tersedia. Angket dalam penelitian digunakan untuk memperoleh informasi atau keterangan siswa mengenai sikap demokratis dan model pembelajaran Humanizing The Classroom yang dilakukan oleh guru. Adapun alat yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner tertutup atau kuesioner yang telah diberi jawaban sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai.