Pengertian Model Pembelajaran Model Pembelajaran

14 belajar. c. Menumbuhkan kreativitas siswa. Merangsang keingintahuan siswa akan sangat membantu dalam mendorong mereka agar terbuka dan siap belajar sehingga dapat menumbuhkan kreatifitas. Rasa ingin tahu yang dimiliki oleh manusia akan memungkinkan pembelajaran akan terus berjalan dan tidak ada niatan untuk berhenti. d. Mengakui setiap usaha yang dilakukan siswa. Setiap orang senang untuk diakui, baik laki-laki maupun perempeuan begitu pula dengan siswa sekolah. Siswa yang mendapatkan perlakuan tersebut akan membuat dirinya merasa bangga, bahagia, dan memiliki kepercayaan diri. Berkaitan dengan variabel ini, peneliti menggunakan salah satu jenis validitas yang disebut dengan validitas konstruk construct valdity sebagai dasar pembuatan indikator pada instrumen yang digunakan yaitu dengan angket. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Sumarna Surapranata 2009:53. Berdasarkan kajian teori yang dikemukakan oleh Mulkan dalam Ahmad Daliza 2012 tentang prinsip-prinsip dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Humanizing The Classroom itulah, peneliti dapat merumuskan indikator penelitian. 15 Adapun indikator dalam Model Pembelajaran Humanizing The Classroom adalah sebagai berikut : a. Memanusiakan manusia. b. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. c. Menumbuhkan kreatifitas siswa. d. Mengakui setiap usaha yang dilakukan siswa. Untuk lebih memperjelas indikator, maka peneliti menjabarkan indikator-indikator tersebut kedalam kisi-kisi. Mengenai kisi-kisi yang digunakan dalam variabel ini, maka dapat dibaca di Bab III yaitu Metode Penelitian.

B. Sikap Demokratis 1. Pengertian Sikap Demokratis

Atkinson Rahmat Saleh 2012:41 menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara tertentu, bentuk reaksinya dapat berupa positif dan negatif meliputi rasa suka dan tidak suka, mendekati dan menghindari situasi, benda, orang, kelompok, dan kebijaksanaan sosial. Sedangkan menurut Carl Jung dalam Windra Irawan 2012 menyatakan bahwa sikap adalah bentuk kesiapan dari psike untuk bertindak dan berperilaku. Sikap tersebut sering muncul secara berpasangan, satu disadari sedangkan yang satu tidak disadari. Demokratis sendiri berarti memiliki sikap demokrasi. Sekar Purbarini 2008:80 mengatakan bahwa demokrasi berasal dari tatabahasa 16 Yunani, yakni demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan. Jadi dapat dikatakan bahwa demokrasi berarti pemerintahan yang kekuasaan ada pada rakyat. Lebih lanjut lagi menurut Samsul Wahidin Winarno 2010:10 demokrasi bukan hanya terdapat dalam sistem pemerintahan tetapi demokrasi itu merupakan refleksi pengayaan atas hak warga negara dalam pelaksanaan Pancasila. Sehingga jika seseorang melaksanakan demokrasi berarti dirinya juga sekaligus menjunjung dan mengaplikasikan HAM hak asasi manusia secara utuh. Dalam pendidikan, demokrasi sendiri berarti dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa dituntut untuk bertanggung jawab, terbuka dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Selain itu, demokrasi sekarang ini telah menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan sehari-hari manusia. Hal ini dikarenakan, setiap individu diberikan berbagai macam kebebasan diantaranya adalah kebebasan mengeluarkan pendapat serta kebebasan dalam berserikat dan berkumpul. Sehingga melalui demokrasi, setiap individu dipandang sama dengan individu yang lain baik dalam hak maupun kewajibannya serta mengakibatkan timbulnya suatu iklim yang positif yaitu pluralisme. Kausyar dalam Windra Irawan 2012 menyatakan bahwa sikap demokratis merupakan suatu kecenderungan individu dalam merespon situasi-situasi sosial berdasarkan nilai-nilai demokrasi, seperti : keterbukaan, keseimbangan, penghargaan terhadap hak dan kewajiban, tidak adanya pemaksaan atau penekanan, tidak berprasangka buruk, 17 bertanggung jawab, permusyawaratan, kekeluargaan, kesadaran, tolerasi, serta nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Apabila sikap demokratis tersebut dapat dilakukan oleh siapapun, maka akan tercipta seorang individu yang sangat bertanggung jawab serta dapat mengaktualisasikan diri dengan baik. Menurut Rogers dalam Yuli Fajar Susetyo 2011, dalam proses pendidikan sikap demokratis akan diiringi dengan timbulnya rasa hormat yang positif, empati, dan suasana yang harmonistulus, untuk mencapai perkembangan yang sehat sehingga tercapai aktualisasi diri. Hal ini juga sesuai dengan apa yang diutarakan Maslow dalam Sugihartono 2007:119, yakni bahwa orang yang mempunyai aktualisasi diri memiliki karakter yang demokratis pada perilakunya sehingga dapat menghadapi atau menyelesaikan suatu masalah. Dengan adanya sikap demokratis, maka seorang siswa juga akan mempunyai sikap nasionalisme, bertanggung jawab, tidak memiliki prasangka buruk, saling menghargai bila terjadi perbedaan pendapat, tidak langsung mengambil sikap arogan, dapat mengkomunikasikan terlebih dahulu bila terjadi masalah sehingga tidak terjadi kecenderungan untuk berperilaku agresif seperti perkelahian yang berujung tawuran, memfitnah maupun mencuri.

2. Bentuk Sikap Demokratis

Suatu sikap demokratis memerlukan usaha dari setiap individu untuk dapat berperilaku sesuai dengan sikap-sikap yang mencerminkan