tujuan untuk memperjuangkan kebenaran, kedaulatan rakyat dalam proses penyelenggaraan negara melalui wakil-wakil yang duduk dalam badan-badan
perwakilan daerah.
2.1.1.2 Fungsi Partai Politik
Partai Politik Menurut Mirriam Budiardjo 1982 dalam negara demokratis partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi :
1 Partai sebagai sarana komunikasi politik
Salah satu tugas dari partai politik adalah menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian juga sehingga
kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat modern yang begitu luas. Proses ini dinamakan “pengabungan kepentingan“ interest aggregation . Sesudah
digabung, pendapat dan aspirasi orang lain yang senada.Proses ini dinamakan “perumusan kepentingan”interest articulation.
Perumusan kepentingan dijadikan sebagai usul kebijaksanaan. Usul kebijaksanaan ini dimasukkan dalam program partai untuk diperjuangkan atau
disampaikan kepada pemerintah agar dijadikan kebijaksanaan umum public policy. Dengan demikian tuntutan dan kepentingan masyarakat disampaikan
pemerintah melalui politik. Partai politik berfungsi juga untuk memperbincangkan dan menyebarkanluaskan rencana-rencana dan kebijaksanaan-kebijaksanaan
pemerintah. Dengan demikian terjadi arus informasi serta dialog dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas, dimana partai politik memainkan peranan sebagai
penghubung antara yang memerintah dan yang diperintah, antara pemerintah dan warga masyarakat. Dalam menjalankan fungsi ini partai politik sering disebut
sebagai broker perantara dalam suatu bursa ide-ide “ clearing house of idealis.
2 Partai sebagai sarana sosialisasi politik
Partai politik juga main peranan sebagai sarana sosialisasi politik instrumen of political socialization. Di dalam ilmu politik sosialisasi politik diartikan
sebagai proses melalui mana seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap phenomena politik,yang umumnya berlaku dalam masyarakat dimana berada.
Biasanya proses sosialisasi berjalan secara berangsur-angsur dari masa kanak- kanak sampai dewasa. Sosialisasi politik diselenggrakan melalui ceramah-
ceramah penerangan,kursus kader, kursus penataan. 3
Partai politik sebagai sarana recruitment politik Partai politik juga berfungsi untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat
untuk turun aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai political recruitment, dengan demikian partai turut memperluas partisipasi politik.
Caranya ialah melalui kontak pribadi, persuasi juga diusahakan untuk menarik golongan muda untuk di didik menjadi kader yang di masa mendatang atau
mengganti pimpinan lama selection of leadership. Sarana recruitment politik dengan demikian berkaitan erat dengan proses recruitment bakal calon Kepala
Daerah yang dilakukan oleh Parpol pada saat Pemilihan Kepala Daerah. 4
Partai politik sebagai sarana pengatur konflik
Dalam suasana demokrasi, persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat merupakan soal yang wajar, jika sampai terjadi konflik, partai politik
berusaha untuk mengatasinya, dalam praktek politik dilihat bahwa fungsi-fungsi tersebut di atas tidak dilaksanakan seperti yang diharapkan. Misalnya informasi
yang diberikan justru menimbulkan kegelisahan dan perpecahan dalam masyarakat; yang dikejar bukan kepentingan nasional, akan tetapi kepentingan
partai yang sempit dengan akibat pengkotaan politik atau konflik tidak diselesaikan akan tetapi melahan dipertajam.
Fungsi Partai politik telah diatur dalam Undang-undang No. 2 Tahun 2008, pada pasal 12 mengenai fungsi partai politik yakni menjadi sarana untuk:
1. Pendidikan politik bagi anggotanya dan masyarakat luas agar menjadi warga
negara Republik Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Penciptaan iklim yang kondusif serta sebagai perekat persatuan dan kesatuan
bangsa untuk mensejahterakan masyarakat. 3.
Penyerap, penghimpun dan penyalur aspirasi politik masyarakat secara konstitusional dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara.
4. Partisipasi politik warga negara Indonesia.
5. Rekruitmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme
demokrasi dengan memerhatikan kesetaraan dan keadilan gender.
2.1.1.3 Klasifikasi Partai Politik