22
b. Komponen Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan
Dalam penyelenggaraan program tentunya memerlukan komponen-komponen yang saling berkaitan. Berikut ini adalah
komponen-komponen yang terdapat dalam penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan yaitu:
1. Warga Belajar atau Peserta Didik
Warga belajar adalah anggota masyarakat, tanpa batas umur, yang memerlukan suatu atau beberapa jenis pendidikan
tertentu, mempunyai hasrat untuk belajar, serta bersedia membiayai sebagian atau segala keperluan belajarnya.
Penyelenggaran program perlu dilakukan kegiatan identifikasi terhadap warga belajar sehingga diperoleh warga belajar yang
sesuai. Dalam buku Acuan Kurikulum Pendidikan Kesetaraan
program Paket A,B,C Depdiknas 2004:3, peserta didik program paket C adalah warga masyarakat yang lulus dari
Paket BSMPMTs. Atau siswa putus sekolah SMAMA, SMKMA yang tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor
potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial, hukum dan keyakinan. Prioritas usia sasaran Paket C adalah usia 19 - 21
tahun atau tiga tahun diatas usia SMAMA 16 - 18 tahun. Secara umum sasaran Paket C adalah berusia 19 - 44 tahun.
23
2. Tutor atau Tenaga Pendidik
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara,
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Tenaga pendidik adalah guru yang menguasai mata pelajaran sesuai materi yang diajarkan
dalam kejar paket. Fungsi tutor adalah sebagai pendidik dalam program kejar paket. Tanggung jawab tutor adalah
mengajarkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap terhadap warga belajar sehingga mampu menguasai pelajaran yang
diajarkan. Dalam buku Acuan Kurikulum Pendidikan Kesetaraan
program Paket A,B,C Depdiknas 2004:37, bahwa tutor atau narasumber teknis untuk anak jalanan terdiri dari Lembaga
Swadaya Masyarakat LSM, Organisasi Sosial Masyarakat Orsosmas, Organisasi Masyarakat Ormas, Pamong Belajar,
Petugas Sosial, anggota masyarakat yang berkompetensi dalam pembinaan anak jalanan.
3. Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar
mengajar, metode
diperlukan oleh
pendidik dan
penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin
24
dicapai setelah pembelajaran berakhir. Pendidik tidak akan dapat melaksanakan tugasnya apabila tidak menguasai satu
pun metode mengajar yang dirumuskan atau direncanakan Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2010:41-52.
4. Media
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2010:41-52, media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, minat, dan perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar, serta dapat mencapai tujuan.
Sedangkan menurut Daryanto 2011:4, media merupakan sarana perantara yang digunakan dalam proses pembelajaran.
5. Kurikulum
Kurikulum tingkat
satuan pendidikan
kesetaraan dikembangkan berdasarkan pada prinsip
–prinsip berikut: berpusat pada kehidupan, beragam dan terpadu, tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, menyeluruh dan berkesinambungan, dan prinsip belajar
sepanjang hayat. 6.
Materi Materi merupakan inti dalam proses pembelajaran, artinya
merupakan proses pembelajaran dan diartikan sebagai proses penyampaian
materi. Materi
pembelajaran biasanya
25
tergambarkan dalam buku pelajaran. Penyampaian materi pembelajaran biasanya berorientasi pada pencapaian tujuan
pembelajaran Wina Sanjaya, 2011:60. Materi pembelajaran biasanya tergambarkan dalam buku pelajaran. Penyampaian
materi pembelajaran biasanya berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran.
7. Kegiatan Pembelajaran
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2010:41-52, kegiatan pembelajaran adalah inti kegiatan
dalam pendidikan. Segala sesuatu yang akan diprogramkan akan dilaksanakan dalam
proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran akan melibatkan semua komponen pembelajaran, kegiatan ini akan
menentukan sejauhmana tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai.
8. Bahan Ajar
Menurut Wina Sanjaya, 2011: 61, bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan yang tertulis
maupun tidak tertulis.Pandangan dari ahli lainnya mengatakan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun
secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga
26
tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.
9. Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala jenis fasilitas yang dapat menunjang berlangsungnya kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Sarana dan prasarana pembelajaran meliputi:
a. Tempat belajar
Pembelajaran dapat dilakukan diberbagai lokasi dan tempat yang sudah ada baik milik pemerintah, masyarakat
atau pribadi seperti gedung sekolah, rumah penduduk, balai desa atau tempat-tempat yang layak digunakan untuk
pembelajaran. b.
Administrasi Sarana administrasi yang diperlukan untuk menunjang
kelancaran pengelolaan kelompok belajar yaitu: papan nama kelompok belajar, papan struktur organisasi, dan
kelengkapan administrasi
penyelenggaraan dan
pembelajaran yaitu: buku induk tutor, buku induk peserta didik, buku kas, buku daftar hadir, buku agenda
pembelajaran, buku daftar nilai, dan lain-lain. 10.
Evaluasi Belajar Evalusi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik
untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil
27
belajar peserta didik secara berkesinambungan. Di dalam pelaksanaan
evaluasi atau
penilaian, pendidik
perlu menentukan kriteria keberhasilan, cara, dan jenis penilaian
dengan kompetensi dalam kurikulum. Penilaian hasil belajar berorientasi pada acuan atau patokan indikator hasil belajar,
ketuntasan belajar, multi alat, dan cara penilaian. Evaluasi dapat dilakukan sebelum pembelajaran, selama pembelajaran,
dan sesudah pembelajaran. 11.
Sumber Pendanaan Pendanaan penyelenggaraan pendidikan ketrampilan dari
Anggaran dan Belanja Negara APBN, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, swadaya masyarakat, dan
sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.
c. Kelengkapan