E-learning Self-efficacy Kerumitan Complexity

35

a. E-learning Self-efficacy

Konsep tentang self-efficacy pertama kali dikemukakan oleh Bandura tahun 1977. Self-efficacy didefinisikan sebagai suatu kepercayaan bahwa seseorang memiliki kemampuan untuk melakukan perilaku tertentu Bandura, 1977 dalam Jogiyanto, 2008: 129. Berkaitan dengan teori TAM, self-efficacy merupakan salah satu faktor eksternal pada perluasan TAM. Karena penelitian ini mengkaji tentang e-learning, maka istilah self-efficacy disesuaikan menjadi e-learning self-efficacy. Lee dkk 2003: 760 menyatakan bahwa self-efficacy merupakan faktor yang memengaruhi penggunaan usage, kegunaan dan kemudahan penggunaan. Terdapat 2 indikator untuk mengukur e-learning self-efficacy, yaitu keyakinan dalam menemukan informasi pada sistem e-learning “confidence in finding information in the e-learning system” serta tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk menggunakan e-learning “degree of necessary skills for using an e-learning system” Park, 2009: 155. Dalam penelitian ini, faktor e-learning self-efficacy diprediksikan berpengaruh pada faktor kegunaan dan kemudahan penggunaan.

b. Kerumitan Complexity

Definisi kerumitan complexity awalnya dikemukakan oleh Rogers 1983 dalam Jogiyanto, 2008: 129, yaitu “the degree to which an innovation is perceived as being difficult to use”. Artinya kerumitan merupakan sejauh mana suatu inovasi dianggap sulit untuk digunakan. Igbaria dkk 1995, dalam Jogiyanto, 2008 menemukan bahwa kerumitan dan kegunaan memiliki hubungan yang kuat. Sedangkan Davis 1989, dalam Jogiyanto, 2007 menemukan hubungan yang positif antara kerumitan dan kemudahan penggunaan. Indikator yang digunakan untuk mengukur kerumitan mengambil 36 dari penelitian Amoroso dan Gardner 2004 yang mengembangkan instrumen untuk mengukur kerumitan. Indikator-indikator tersebut adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas time taken to perform tasks, penggabungan hasil dari komputer dengan pekerjaan yang sudah ada integration of computer results into existing work dan kerentanan vulnerability. Dalam penelitian ini, faktor kerumitan diprediksikan berpengaruh pada faktor kegunaan dan kemudahan penggunaan.

c. Keterbatasan Waktu Lack of Time