28
a. Theory of Reasoned Action TRA
Theory of Reasoned Action TRA atau Teori Tindakan Beralasan merupakan teori perilaku manusia yang paling mendasar dan berpengaruh serta telah banyak
diterapkan di beberapa bidang termasuk bidang pemasaran dan sistem informasi Jogiyanto, 2008: 17. TRA dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada tahun
1975. Teori ini diturunkan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang mengkaji teori sikap dan perilaku. TRA muncul karena penelitian-penelitian yang menguji
teori sikap dianggap kurang berhasil. Pada riset-riset selanjutnya, TRA merupakan acuan untuk mengembangkan teori perilaku manusia yang lain, seperti
Theory of Planned Behavior dan Technology Acceptance Model. Model TRA ditunjukkan pada
Gambar 13.
Gambar 13. Model Theory of Reasoned Action Jogiyanto, 2008: 46
Model TRA melibatkan beberapa konstruk. Konstruk-konstruk tersebut adalah: 1
Behavior, 2 Behavioral intention, 3 Attitude toward behavior dan 4 Subjective norm. Behavior atau perilaku dapat didefinisikan sebagai tindakan atau
kegiatan nyata yang dilakukan Jogiyanto, 2008: 26. Behavior merupakan variabel
yang dipengaruhi oleh faktor behavioral intention BI, artinya sebuah perilaku
29 dilakukan karena individual mempunyai minat atau keinginan untuk
melakukannya. Intention intensi merupakan keinginan untuk melakukan perilaku Jogiyanto,
2008: 29. Niat seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku merupakan penentu langsung dari perilaku tersebut. Intensi seseorang untuk
melakukan suatu perilaku dapat diprediksi dari sikapnya terhadap perilaku tersebut attitude serta anggapan orang lain di sekitarnya jika dia melakukan perilaku itu
subjective norm Jogiyanto, 2008: 31-32. Attitude toward behavior atau sikap terhadap perilaku menurut Ajzen dan
Fishbein 1975, dalam Jogiyanto, 2008: 36 adalah “sebagai jumlah dari afeksi perasaan yang dirasakan seseorang untuk menerima atau menolak suatu obyek
atau perilaku dan diukur dengan suatu prosedur yang menempatkan individual pada skala evaluatif dua kutub, misalnya baik atau jelek; setuju atau menolak, dan
lainnya ”. Sedangkan subjective norm atau norma subjektif didefinisikan sebagai
“persepsi atau pandangan seseorang terhadap tekanan sosial kepercayaan- kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau
tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan ” Jogiyanto, 2008: 42.
b. Theory of Planned Behavior TPB