Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

39 kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh faktor kompatibilitas, kemampuan akses, kepercayaan dan pelatihan. Ratih Wijayanti Wijayanti, 2009 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Technology Acceptance Model TAM terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Nasabah terhadap Layanan Internet Banking Studi Empiris terhadap Nasabah Bank di Depok”. Penelitian ini melibatkan 5 faktor, 3 diantaranya merupakan faktor eksternal yaitu personalization P, computer self-efficacy CSE dan trust T. Sedangkan 2 yang lain merupakan faktor asli dari TAM yaitu perceived usefulness PU dan perceived ease of use PEOU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personalization dan computer self-efficacy memiliki hubungan signifikan terhadap PU dan PEOU. Sedangkan untuk faktor trust memiliki hubungan signifikan terhadap PEOU tetapi tidak signifikan terhadap PU.

C. Kerangka Pikir

E-learning merupakan suatu cara penyampaian materi ajar melalui media elektronik. Jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi masa kini, e-learning cenderung diartikan sebagai pembelajaran dengan dukungan komputer dan jaringannya intranet ataupun internet. Sumber informasi untuk menunjang materi pembelajaran sangat banyak terdapat di internet. Akan tetapi, untuk sebuah institusi pendidikan, akan lebih baik apabila terdapat sebuah portal khusus untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga penggunaan internet dapat dimaksimalkan, bukan hanya sekedar tempat kumpulan materi namun juga terdapat interaksi di dalamnya. SMK Negeri 2 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan di Yogyakarta yang telah memiliki portal e-learning bernama PINTER. E-learning 40 PINTER dikembangkan menggunakan Learning Management System LMS yang bersifat open source, yaitu Moodle. Selain sebagai bentuk penerapan ICT di sekolah menengah kejuruan, e-learning PINTER juga dikembangkan sebagai sarana untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar ketika siswa sedang melaksanakan prakerin praktik kerja industri yang tidak memungkinkan adanya tatap muka di kelas. Dalam penerapan suatu teknologi baru, tentunya membutuhkan proses adaptasi bagi penggunanya, tak terkecuali penerapan e-learning PINTER di SMK Negeri 2 Yogyakarta. Untuk memfasilitasi guru SMK Negeri 2 Yogyakarta dalam beradaptasi dan memahami sistem e-learning, tim ICT di sekolah tersebut sudah mengadakan diklat pada tahun 2010. Diklat e-learning dilaksanakan selama seminggu dan diikuti oleh 98 guru yang mengampu mata pelajaran normatif, adaptif dan produktif dari semua program keahlian. Dalam diklat tersebut, guru memperoleh modul serta CD berisi video tutorial. Namun, penerapannya dalam pembelajaran ternyata belum sesuai harapan. Portal e-learning PINTER yang telah disediakan pihak sekolah belum maksimal dipergunakan oleh guru dan siswa di sekolah. Penerapan e-learning untuk kegiatan pembelajaran membutuhkan peran guru sebagai fasilitator agar siswa ikut terlibat secara aktif di dalamnya. Apabila guru belum mau memanfaatkan e-learning, maka secara otomatis siswa juga tidak menggunakannya. Keengganan guru SMK Negeri 2 Yogyakarta untuk memanfaatkan e-learning Moodle yang seharusnya menunjang kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh aspek perilaku. Untuk menganalisis faktor yang memengaruhi penggunaan teknologi e-learning Moodle oleh guru SMK Negeri 2 Yogyakarta, diperlukan suatu 41 model penerimaan pengguna. Salah satu model yang dapat digunakan adalah Technology Acceptance Model TAM. TAM merupakan salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem teknologi informasi. Sasaran penelitian ini adalah guru-guru SMK Negeri 2 Yogyakarta yang sudah pernah mengikuti diklat e-learning PINTER. Selanjutnya akan dianalisis penggunaan e-learning tersebut oleh guru menggunakan teori TAM. Penelitian ini melibatkan 7 faktor. Empat faktor utama yaitu kegunaan, kemudahan penggunaan, intensi dan penggunaan teknologi sesungguhnya. Sedangkan 3 faktor lainnya merupakan faktor eksternal yaitu e-learning self-efficacy, kerumitan, dan keterbatasan waktu. Pengaruh ketiga faktor eksternal terhadap penggunaan e-learning oleh guru SMK Negeri 2 Yogyakarta dapat dilihat melalui hubungan antarfaktor yang dibentuk berdasarkan teori yang sudah dibangun sebelumnya. Gambaran hubungan antarfaktor yang diteliti terlihat pada Gambar 17. Gambar 17. Hubungan Antar Faktor 42

D. Hipotesis Penelitian