Klasifikasi Proses Pemesinan Kajian Teori 1. Hakikat Belajar

c. Proses Bubut Turning

1 Cara Kerja Mesin Bubut Yogaswara 2005: 35, mendeskripsikan tentang mesin bubut yaitu mesin yang memiliki sumbu dengan gerak utama berputar. Pada sumbu utama dipasang cekam sebagai alat untuk menjepit benda kerja, sedangkan pahat bubut digunakan sebagai alat potong yang dapat digerakan oleh eretan kearah melintang dan arah horisontal disepanjang bed mesin. Pada proses pembubutan berlangsung, benda kerja berputar dan pahat disentuhkan pada benda kerja sehingga terjadi goresan dan penyayatan. Penyayatan dapat dilaksanakan ke arah kiri-kanan melintang, depan-belakang horisontal dan ke arah miring yaitu dengan cara memutar eretan atas sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuk konistirus. 2 Komponen Utama Mesin Bubut Konstruksi dan bagian utama mesin bubut menurut Yogaswara 2005: 39, adalah sebagai berikut: Gambar 9. Konstruksi Mesin Bubut dan Bagian-Bagiannya Yogaswara, 2005: 39 Keterangan: 1. Bed mesin 2. Kepala tetap dengan sumbu putar 3. Eretan 4. Kepala lepas 5. Batang ulir transmisi dan batang putar 6. Kotak atau lemari transmisi 7. Motor penggerak 8. Kaki mesin 3 Alat Perlengkapan mesin bubut Menurut Darmanto 2007: 23, Terdapat beberapa alat perlengkapan mesin adalah sebagai berikut: a Pahat bubut Menurut Darmanto 2007: 23, pahat bubut merupakan pisau penyayat yang digunakan untuk menyayat benda kerja yang akan dibubut. Macam pahat bubut ditinjau dari segi bahannya adalah HSS, baja keras, baja karbon dan baja widea. Menurut Darmanto, 2007: 23, terdapat berbagai macam pahat bubut menurut pemakaiannya adalah sebagai berikut: Gambar 10. Pemakaian Berbagai Pahat Bubut Darmanto, 2007: 23. Keterangan Darmanto, 2007: 23: a Pahat pinggul kiri b Pahat potong c Pahat bubut kasar d Pahat papak e Pahat bentuk bulat f Pahat alur g Pahat bubut kasar h Pahat pinggul kanan i Pahat rata muka b Senter Senter berfungsi untuk memegang titik sumbu dari kedua ujung benda kerja, tempat kedua ujung benda kerja dibor runcing sedikit untuk menempatkan ujung senter tersebut. Senter dipasang pada kepala tetap dan kepala lepas Darmanto, 2007: 29. Gambar 11. a Senter MatiTetap dan B Senter HidupPutar Darmanto, 2007: 29-30. Macam-macam senter, yaitu sebagai berikut Darmanto, 2007: 29: 1 Senter mati tetap Senter mati adalah senter yang tidak dapat berputar. Jadi, antara batang dan ujung merupakan satu bagian yang tidak terpisah Darmanto, 2007: 29. 2 Senter hidup putar Senter hidup adalah senter yang ujungnya dapat berputar sehingga jika dipakai di antara benda kerja dan senter tidak terjadi gesekan Darmanto, 2007: 30.