Hakikat Mesin CNC a. Pengertian Mesin CNC

3 Bagian Tampilan Program Tampilan program berfungsi untuk menyajikan data program pengoperasian CNC, baik secara manual maupun terprogram CNC.

b. Program Mesin CNC

Hollebrandse 1993: Bab 6-1 menjelaskan tentang pemrograman mesin CNC, bahwa pemrograman mesin CNC merupakan bagian persiapan pekerjaan dan meliputi lebih dari pada pengetahuan bahasa mesinnya sendiri. Memprogram adalah menetapkan dalam kode dari posisi perkakas itu terhadap benda kerjanya, dimana diperhitungkan dengan aspek- aspek teknologi dari hasil pekerjaan dan kemungkinan- kemungkinannya dari mesin perkakas dan benda kerja itu Hollebranse, 1993: Bab 6-1. Sedangkan Gibbs Crandell 1993: Bab 8-1, menjelaskan pemrograman CNC dengan istilah program part, yaitu bahwa program part digunakan untuk menjelaskan suatu set instruksi yang bila dimasukkan ke dalam unit kontrol mesin, akan menyebabkan mesin berfungsi dengan cara yang diperlukan untuk menghasilkan komponen atau part tertentu. Hal yang harus disertakan dalam program part adalah data dimensi yang diperlukan yang berkaitan dengan bentuk komponen itu sendiri, bersama dengan data kontrol yang membuat mesin melakukan gerak geser yang diperlukan untuk menghasilkan komponen. Data ini akan dilengkapi dengan data instruksi yang akan mengaktifkan dan mengontrol fungsi-fungsi dukungan yang sesuai Gibbs Crandell, 1993: Bab 8-1. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa pemrograman mesin CNC adalah merupakan bagian dari persiapan pekerjaan dengan mesin CNC, yaitu berupa penyusunan suatu set instruksi yang berupa kode-kode dari posisi perkakas itu terhadap benda kerja yang apabila dimasukkan ke dalam unit kontrol mesin akan menyebabkan mesin berfungsi yang kemudian akan menghasilkan suatu komponen atau part tertentu. Sedangkan dalam penulisanpenyusunan program NC untuk suatu benda kerja akan berhubungan dengan petunjuk-petunjuk benda kerja yang bersangkutan yang ditetapkan dalam gambar kerja, metode-metode pengerjaan yang berhubungan dengan mesin dan peralatanperlengkapan mesin dan juga perencanaan dan harga- pokok produksi. Sehingga seorang programer harus mempunyai pengetahuan yang mendasar dan pengertian yang berhubungan dengan: 1 Gambar-gambar kerja 2 Urutan-urutan pengerjaan 3 Pengertian teknologi berbagai metode-metode produksi, seperti membubut, mengefrais, mengelap, melubang dan sebagainya 4 Teknik pemasanganpemuatan benda kerja dan piranti Hollebrandse, 1993: bab 6-1. Terdapat beberapa hal penting terkait dengan program mesin CNC, yaitu diantaranya sebagai berikut: 1 Perintah Pendahuluan Gibbs Crandell 1993: Bab 6-1, menjelaskan tentang perintah pendahuluan dengan fungsi persiapan preparatory , yaitu digunakan untuk menginformasikan unit kontrol mesin akan fasilitas yang diperlukan untuk pengerjaan dengan mesin yang dilaksanakan. Sebagai contoh, unit kontrol perlu tahu apakah gerakan sumbu yang dinyatakan secara dimensional di dalam program dibuat dalam unit inci atau metrik, dan apakah batang- putar berputar menurut arah atau berlawanan arah jarum jam. Setiap fungsi yang diidentifikasi oleh alamat huruf G diikuti dengan dua digit. Sehingga fungsi-fungsi persiapan umumnya disebut dengan “G codes ”. 2 Data Geometri Benda Kerja Menurut Darmanto 2007: 15, prinsip kerja mesin CNC milling menggunakan sisitem persumbuan dengan dasar sistem koordinat kartesius. Hal ini juga berlaku untuk semua pekerjaan pada mesin CNC. Suatu susunan sumbu-sumbu tegaklurus kartesians adalah sebuah susunan sumbu-sumbu dimana sumbu-sumbu satu sama lain tegak lurus. Dengan susunan sumbu-sumbu tegak lurus itu kita dapat pula menetapkan posisi tersebut dalam ruangan secara ilmu-pasti. Kita batasi terlebih dahulu sampai bidang datar dengan dua buah sumbu yang satu sama lain tegak lurus X dan Y. sumbu-sumbu X dan Y itu saling memotong pada titik berangkatnya atau titik nol. Kedua sumbu bidang X dan Y membagi bidang itu dalam empat buah sektor, disebut kuadran Hollebrands, 1993: Bab 3-1. Untuk menentuan lokasi di dalam ruangan kita menggunakan sumbu ketiga, yakni sumbu Z, yang titik awalnya juga tegak lurus pada bidang XY-nya. Sekarang kita mempunyai susunan tiga buah bidang, yakni bidang XY, XZ dan YZ Hollebrands, 1993: