benda kerja yang akan dikerjakan pada proses pengrjaan dengan mesin CNC.
3. Hubungan Kemampuan Teori Pemesinan dengan Kemampuan Membuat Program CNC
Kemampuan pemahaman teori pemesinan sangat menentukan kemampuan siswa dalam membuat program CNC. Dalam pengerjaan
dengan menggunakan mesin CNC sangat berkaitan dengan besaran feeding,
kecepatan putar spindel utama dan juga metode kerja dari mesin CNC tersebut. Hal ini perlu dikuasai agar siswa dapat menentukan
besarnya feeding
dan kecepatan putar mesin yang aman untuk digunakan. Selain itu dengan menguasai teori pemesinan, akan sangat
membantu siswa dalam menentukan langkah pengerjaan agar dalam proses pengerjaannya lebih aman dan efisien.
4. Hubungan Kemampuan Matematis, Membaca Gambar Teknik dan Teori Pemesinan dengan Kemampuan Membuat Program CNC
Kemampuan matematis, kemampuan membaca gambar teknik dan teori pemesinan merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap
kemampuan siswa dalam membuat program CNC. Ketiga hal tersebut memiliki hubungan yang positif terhadap kemampuan membuat program
CNC. Semakin tinggi nilai dari ketiga hal tersebut maka semakin tinggi pula kompetensi yang dicapai. Hal tersebut dapat ditandai dengan hasil
pembuatan program CNC yang benar dengan langkah pengerjaan yang lebih efektif dan efisien.
C. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan pada kajian pustaka dan uraian kerangka berfikir di atas, maka dapat diberikan beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan positif antara kemampuan matematis dengan kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII Program keahlian
teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten. 2. Terdapat hubungan positif antara kemampuan membaca gambar teknik
dengan kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII Program keahlian teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten.
3. Terdapat hubungan positif antara kemampuan teori pemesinan dengan kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII Program keahlian
teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten. 4. Terdapat hubungan positif antara kemampuan matematis, membaca
gambar teknik dan teori pemesinan dengan kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII Program keahlian teknik Pemesinan SMK
Negeri 2 Klaten.
58
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelasional dan ex-
post facto. Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 3, penelitian deskriptif adalah
penelitian yang hanya memaparkan atau menggambarkan suatu hal, misalnya keadaan, kondisi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain, yang hasilnya
dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian ini tergolong
penelitian korelasional karena penelitian ini bertujuan untuk mencari
seberapa besar tingkat hubungan antara variabel satu terhadap variabel lainnya. “Penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah penelitian
yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi
terhadap data yang memang sudah ada” Suharsimi Arikunto, 2013: 4. Penelitian ini juga disebut penelitian
ex-post facto karena penelitian ini
mengungkapkan data atau kejadian yang ada maupun telah ada tanpa mengubah atau memanipulasi variabel maupun sempel yang diteliti.
Penelitian ex-post facto
yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti sesuatu yang sudah terjadi kemudian merunut ke belakang guna mengetahui
faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 17, istilah
ex post facto terdiri dari tiga kata,
ex diartikan dengan observasi,
post artinya sesudah, dan
facto ada fakta atau
kejadian. Jadi ex post facto
dapat diartikan pengamatan dilakukan setelah kejadian lewat.