Tinjauan tentang Penelitian R D Research and Development
penelitian untuk mendapatkan informasi kebutuhan lalu dilanjutkan dengan kegiatan pengembangan untuk menghasilkan produk dan
tahap terakhir menguji keefektifan produk tersebut. b.
Langkah-Langkah Penelitian R D Research and Development Penelitian dan pengembangan merupakan penelitian yang
menghasilkan produk atau menyempurnakan produk yang sudah ada. Proses penelitian dan pengembangan memiliki prosedur atau
langkah-langkah yang harus dilaksanakan agar produk yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Sugiyono 2011a:
334-348 langkah-langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk tertentu
dan untuk menguji keefektifan produk yang dimaksud, adalah : 1
Potensi dan masalah Penelitian berangkat dari adanya potensi atau masalah.
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Semua potensi akan berkembang menjadi
masalah bila kita tidak dapat mendayagunakan potensi-potensi tersebut. Namun, masalah juga dapat dijadikan potensi, apabila
kita dapat mendayagunakannya. Masalah dapat diatasi melalui R D dengan cara meneliti sehinggadapat ditemukan suatu model,
pola, atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Model, pola, dan
sistem ini akan ditemukan dan dapat diaplikasikan secara efektif kalau dilakukan melalui penelitian dan pengembangan. Potensi
dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data tentang potensi dan
masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan
dari perorangan atau instansi tertentu yang masih mempunyai nilai guna.
2 Pengumpulan data
Setelah potesi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, selanjutnya dikumpulkan berbagai informasi yang
nantinya digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk. 3
Desain produk Desain produk baru harus dilengkapi dengan spesifikasinya
dan harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, agar dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
Desain produk masih bersifat hipotetik, dimana efektivitasnya belum terbukti dan harus melalui pengujian terlebih dahulu.
4 Validasi desain
Validasi desain adalah proses kegiatan menilai rancangan produk. Validasi ini dapat dilakukan dengan cara menghadirkan
beberapa pakar atau tenanga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang. Setiap pakar ahli
menilai, selanjutnya
dapat diketahui
kelemahan dan
keunggulannya.
5 Perbaikan desain
Setelah divalidasi oleh pakar ahli dan mengetahui kelemahannya, selanjutnya dicoba dikurangi kelemahan itu
dengan cara memperbaiki desain. Yang memperbaiki desain tersebut tentulah peneliti yang menghasilkan produk tersebut.
6 Uji coba produk
Desain produk yang telah dibuat tidak dapat langsung diuji coba, tetapi harus dibuat terlebih dahulu produknya, setelah
menghasilkan produk selanjutnya diujicoba. 7
Revisi produk Pengujian produk pada sampel yang terbatas menunjukkan
nilai yang belum terlalu signifikan, maka produk perlu direvisi agar dapat meningkat pada persentase yang tinggi.
8 Uji coba pemakaian
Setelah pengujian berhasil dan merevisi kelemahan yang ditemukan, maka selanjutnya produk diterapkan langsung di
kondisi yang nyata, tetapi tetap dinilai kekurangan yang muncul untuk segera diperbaiki.
9 Revisi produk
Revisi produk dalam tahap ini dilakukan apabila di kondisi nyata terdapat kelemahan. Pengevaluasian harus selalu dilakukan
agar dapat dilakukan penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi.
10 Pembuatan Produk Massal
Pembuatan produk massal ini dilakukan jika produk yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak digunakan, maka
produk diproduksi massal. Untuk memproduksi massal, peneliti perlu berkerjasama dengan perusahaan.
Gambar 1. Langkah-langkah penelitian R D Research and Development c.
Model Pengembangan ADDIE Penelitian dan pengembangan model ADDIE merupakan
singkatan dari Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation yang dikembangkan oleh Dick and Carry. Model
pengembangan ADDIE ini sering digunakan dalam penelitian dan pengembangan bahan ajar seperti modul, LKS dan buku ajar
Endang Mulyatiningsih: 2011: 200. Penelitian dengan metode R D harus memahami bahwa proses pengembangan memerlukan waktu
yang lama. Penggunaan model pengembangan ADDIE ini dapat
lebih mempersingkat waktu pengembangan dan penelitian, tetapi tidak mengurangi proses apapun didalamnya.
Penjelasan tahapan pengembangan dengan menggunakan model ADDIE sebagai berikut.
1 Analysis
Pada tahap ini, kegiatan utama yaitu menganalisis masalah yang terjadi, modelmetode pengembangan, menganalisis kelayakan
dan syarat-syarat pengembangan. Dalam menganalisis jangan sampai terjadi ada rancangan modelmetode yang bagus tetapi
tidak dapat diterapkan karena beberapa keterbatasan. 2
Design Pada tahap ini, proses sistematik yang dimulai dari menetapkan
tujuan belajar, merancang kegiatan belajar, merancang perangkat pembelajaran, dan alat evaluasi hasil belajar.
Rancangan besifat konseptual seperti berbentuk flowchart dan akan menjadi dasar proses pengembangan.
3 Development
Pada tahap ini diisi dengan kegiatan realisasi rancangan produk yang dibuat pada tahap sebelumnya. Kerangka yang masih
berbentuk konseptual direalisasikan menjadi produk yang siap diimplementasikan ke lapangan.
4 Implementation
Pada tahap ini, produk yang telah dikembangkan di tahap sebelumnya, diimplementasikan ke kondisi yang sebenarnya.
Setelah penerapan ke kondisi yang sebenarnya, dilakukan evaluasi awal untuk memberikan umpan balik pada penerapan
produk. 5
Evaluation Pada tahap evaluasi dpaat dilakukan dalam dua bentuk yaitu
evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan setiap akhir tatap muka mingguan, sedangkan sumatif
dilakukan setiap akhir semester. Tahap evaluasi dilakukan untuk mengukur kesesuaian produk dengan tujuan pembelajaran dan
kurikulum yang sudah diatur.