c. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Arief S. Sadiman 2014: 19, “media pembelajaran meliputi
modul cetak, film, televisi, film bingkai, program radio, komputer, dan lainnya dengan ciri dan kemampuan yang berbeda. Menurut
Azhar dalam
Sutirman 2013:
16 media
pembelajaran dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu “media hasil
teknologi cetak, media hasil teknologi audiovisual, media hasil teknologi komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan
komputer”. Menurut Muhammad Rahman, Sofan Amri 2013: 131,
media dikelompokkan menjadi 9 kelompok yaitu: Tabel 1. Kelompok media
No. Kelompok Media
Media Instruksional 1.
Audio Pita audio rol atau kaset
Piringan audio Radio rekaman siaran
2. Cetak
Buku Teks terprogram Modul
Buku tugas 3.
Audio-Cetak Buku latihan dilengkapi dengan kaset
Gambarposter dilengkapi dengan audio
4. Proyek Visual Diam
Film bingkai slide Film rangkai berisi pesan verbal
5. Proyek Visual Diam
dengan audio Film bingkai slide suara
Film rangkai suara 6.
Visual Gerak Film bisu dengan judul caption
7. Visual Gerak dengan
Audio Film suara
VideoVCDDVD 8.
Benda Benda nyata
Model tiruan mock up 9.
Komputer Media berbasis computer; CAI
Computer Assisted Instructional dan
CMI Computer
Managed Instructional
Berdasarkan beberapa macam-macam media yang telah
disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis media
pembelajaran dapat berubah diiringi dengan berubahnya jaman dan kebutuhan pembelajaran.
d. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Menurut Azhar Arsyad 2014: 6-70, ciri-ciri umum yang terkandung dalam media adalah:
1 Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dapat dilihat,
didengar atau diraba dengan panca indera 2
Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang memiliki kandungan pesan yang merupakan isi yang akan disampaikan
kepada siswa 3
Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio 4
Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas
5 Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan
interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran 6
Media pendidikan dapat digunakan secara massal, kelompok besar dan kelompok kecil
7 Sikap, perbuatan, organisasi, strategi dan manajemen yang
berhubungan dengan penerapan suatu ilmu Lebih rincinya Gerlach Ely yang dikutip Azhar Arsyad
2014: 12, berpendapat ada tiga ciri media, yaitu: 1
Ciri Fiksatif Fixative Property Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan dan merekontruksi suatu objek yang
dapat diurutkan dan disusun kembali. Dengan ciri fiksatif, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang
terjadi pada waktu tertentu dapat direkontruksi kembali. 2
Ciri Manipulatif Manipulative Property Suatu kejadian atau objek yang telah berlalu dan
memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik hanya dalam waktu yang singkat dengan teknik
pengambilan gambar time-lapse-reconding. 3
Ciri Distributif Distributive Property Media memungkinkan suatu objek atau kejadian
direkontruksi melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah siswa dengan stimulus
pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat
diproduksi seberapa kalipun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-
ulang disuatu tempat. Berdasarkan paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
media pembelajaran mempunyai ciri-ciri: 1 ciri fiksatif, 2 ciri manipulatif, 3 ciri distributif, 4 media dapat dimengerti oleh
siswa, 5 dapat dilihat, didengar, dan diraba oleh panca indera dan, 6 mampu digunakan secara massal.
e. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Arief S. Sadiman 2014: 85, “kriteria pemilihan
media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat
kemampuan dan sifat-sifat khasnya karakteristik media yang bersangkutan”. Dalam bukunya yang lain, Sugiyono 2011a: 83,
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media adalah tujuan instruksional yang ingin dicapai, karakteristik siswa, jenis
rangsangan belajar yang diinginkan, keadaan latar belakang dan lingkungan siswa, situasi kondisi setempat dan luas jangkauan yang
ingin dilayani. Untuk pemilihan media pembelajaran, guru perlu menguasai
pengetahuan dan pemahaman tentang media pembelajaran meliputi: 1
Media sebagai alat komunikasi guru lebih mengefektifkan proses belajar mengajar
2 Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
3 Seluk beluk proses belajar
4 Hubungan antara metode mengajar dan media pembelajaran
5 Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran
6 Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
7 Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan
8 Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran
9 Usaha inovasi dalam medis pendidikan. Hamalik dalam Azhar
Arsyad, 2014: 2 Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa kriteria pemilihan media pembelajaran yaitu dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai, kondisi siswa,
karakteristik media, ketersediaan waktu dan biaya, strategi pembelajaran serta fungsi media itu sendiri dalam pembelajaran.
4. Tinjauan tentang Modul
a.
Pengertian Modul
Menurut pendapat Russell dalam Made Wena 2009: 230, “modul merupakan suatu paket pembelajaran yang berkenaan
dengan satu unit konsep tunggal”. Melalui modul, siswa dapat mencapai tujuan pembelajarannya dengan belajar secara individual
dan dapat mengontrol kemampuan dari inensitas belajarnya. Peserta belajar tidak dapat melanjutkan ke suatu unit pelajaran berikutnya
sebelum menyelesaikannya secara tuntas bahan belajarnya. Modul dapat dipelajari di mana saja. Keleluasaan siswa mengelola waktu
tersebut sangat fleksibel dari beberapa menit, beberapa jam, dan dapat dilakukan secara tersendiri atau diberi variasi dengan meode
lain. Menurut Daryanto 2013: 9, modul salah satu bahan ajar
yang dikemas secara sistematis yang memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu
peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materisubstansi belajar dan
evaluasi. Materi pelajaran dikemas dalam unit-unit kecil yang nantinya saling berkaitan. Satu unit pelajaran tersebut mencakup
tujuan khusus yang ingin dicapai, biasanya satu kompetensi dikemas menjadi satu modul. Modul merupakan bahan ajar cetak
yang berfungsi sebagai media belajar mandiri artinya mendorong siswa untuk belajar sendiri tanpa harus dengan guru. Modul jelas
dirancang secara khusus untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang di dalamnya terdiri atas komponen tersebut.
b.
Karakteristik Modul
Menurut Daryanto 2013: 9, untuk menghasilkan modul yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, maka
pengembangan modul harus memperhatikan karakteristik sebagai berikut:
1 Self Instruction
Merupakan karakteristik penting dalam modul, dengan karakter tersebut memungkinkan seseorang belajar secara
mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter self instruction, maka modul harus:
a Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, dan dapat
menggambarkan pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
b Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam
unit-unit kegiatan yang kecilspesifik, sehingga memudahkan dipelajari secara tuntas
c Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung
kejelasan pemaparan materi pembelajaran d
Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan untuk mengukur penguasaan peserta
didik e
Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana, tugas atau konteks kegiatan dan
lingkungan peserta didik f
Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif
g Terdapat rangkuman materi pembelajaran
h Terdapat instrument penilaian, yang memungkinkan
peserta didik melakukan penilaian mandiri self assessment
i Terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik,
sehingga peserta didik mengetahui tingkat penguasaan materi
j Terdapat informasi tentang rujukan pengayaan
referensi yang mendukung materi pembelajaran dimaksud.
2 Self Contained
Modul dikatakan self contained bila seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan termuat dalam modul
tersebut.Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan
peserta didik
mempelajari materi
pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas kedalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan
pembagian atau pemisahan materi dari satu standar kompetensikompetensi dasar, harus dilakukan dengan
hati-hati
dan memperhatikan
keluasan standar
kompetensikompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik.
3 Berdiri Sendiri Stand Alone
Stand alone ataau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang tidak tergantung pada bahan ajarmedia lain,
atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajarmedia lain. Dengan menggunakan modul, peserta
didik tidak perlu bahan ajar yang lain untuk mempelajari dan mengerjakan tugas pada modul tersebut. Jika peserta
didik masih menggunakan dan bergantung pada bahan ajar lain selain modul yang digunakan, maka bahan ajar
tersebut tidak dikategorikan sebagai modul yang berdiri sendiri.
4 Adaptif
Modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan
adaptif jika modul
tersebut dapat
menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
fleksibelluwes digunakan di berbagai perangkat keras hardware.
5 BersahabatAkrab User Friendly
Modul hendaknya juga memenuhi kaidah userfriendly atau bersahabatakrab dengan pemakaiannya.Setiap instruksi
dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakaiannya, termasuk kemudahan
pemakai dalam merespon dan mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah
dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum digunakan, merupakan salah satu bentuk userfriendly.
Sedangkan menurut Russel dalam Made Wena 2009: 230, modul sebagai media utama dalam pembelajaran jarak jauh
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1
Bersifat self-instructional Modul karakteristik self-instructional adalah alat atau
perangkat pembelajaran yang didesaian secara sistematis dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan yang mampu mendukung siswa untuk mampu belajar secara
mandiri sehingga mengurangi ketergantungan kepada orang lain.
2 Pengakuan atas perbedaan-perbedaan individual
Pembelajaran melalui modul sangat sesuai dengan karakteristik individual siswa karena modul disusun untuk
diselesaikan oleh
siswa secara
perorangan. Dalam
pembelajaran melalui modul, siswa diberi kesempatan belajar sesuai irama dan kecepatan masing-masing.
3 Modul memuat rumusan tujuan pembelajaran secara eksplisit
Tiap-tiap modul memuat rumusan tujuan pengajaran secara spesifik dan eksplisit. Hal ini sangat berguna bagi penyusun
modul, guru, dan siswa. Bagi penyusun, tujuan yang spesifik berguna untuk menentukan media dan kegiatan belajar yang
harus direncanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Bagi siswa tujuan itu berguna untuk memahami isi pelajaran.
4 Adanya asosiasi, struktur, dan urutan pengetahuan
Proses asosiasi terjadi karena mahasiswa dapat membaca teks dan melihat diagram-diagram dalam modul. Dengan
demikian siswa dapat mengikuti kegiatan belajar secara urut dan teratur.