Variabel Penelitian METODE PENELITIAN

50 catatan peristiwa yang sudah berlalu dan dapat berbentuk gambar, tulisan, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data tentang siswa yaitu data-data hasil pembelajaran membaca yang berbentuk tulisan dan gambar.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat pengumpul data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 instrumen yaitu tes hasil belajar dan panduan observasi. 1. Pedoman observasi Observasi dilakukan pada fase intervensi selama 6 kali. Hal-hal yang diamati selama observasi adalah kemampuan membaca permulaan siswa dengan menggunakan media LKS word square. Tabel 2. Panduan Observasi Kemampuan Membaca Permulaan dengan Media LKS Word Square Variabel Indikator Sub-Indikator Teknik Pengumpu lan Data Membaca Permulaan Afektif Duduk ditempatnya catatan lapangan Mendengarkan penjelasan dengan baik catatan lapangan Inisiatif mengerjakan tugas catatan lapangan Kognitif Mengidentifikasi huruf konsonan dan vocal observasi terstruktur Mengidentifikasi suku kata berpola KV dan KVK observasi terstruktur Membaca suku kata berpola KVKV dan KVK observasi terstruktur Psikomotor Menuliskan suku kata berpola KVKV dan KVK observasi terstruktur 51 2. Tes kemampuan membaca permulaan Tes kemampuan membaca permulaan dilakukan pada masing-masing fase yaitu fase baseline-1, fase intervensi, dan fase baseline-2. Tes diberikan untuk mengetahui kemampuan membaca permulaaan siswa. Teknik scoring dilakukan dengan cara memberikan point 1 apabila siswa mampu menjawab dengan bemar dan diberikan nilai 0 apabila siswa salah dalam menjawab soal. Langkah penyusunan instrumen tes: a. Menentukan tujuan mengadakan tes b. Mengadakan pembatasan yang akan diteskan yaitu aspek recording, decoding, dan meaning. c. Menyusun butir-butir soal Tes ini dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan pengembangan aspek recording, decoding, dan meaning yang kemudian dikonsultasikan dengan guru kelas. Tabel 3. Kisi-kisi Panduan Tes Kemampuan Membaca Permulaan No. Indikator Sub-Indikator No. Item 1. Recording Mengidentifikasi huruf dalam sebuah kata 1-10 Memisahkan kata menjadi suku kata berpola KVKV dan KVK 11-15 Menggabungkan suku kata menjadi kata 16-20 2. Decoding Mengucapkan bunyi huruf 21-30 Melengkapi huruf yang dihilangkan dalam sebuah kata 31-36 3. Meaning Membaca suku kata berpola KVKV 37 Membaca suku kata berpola KVK 38-40

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE ABJAD UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SDLB DI SLB BANDUNG RAYA KOTA BANDUNG.

0 2 38

METODE MULTISENSORI MELALUI MEDIA PASIR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

4 6 51

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB-C YPSLB GEMOLONG TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 18

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE HURUF DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II DI SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI MELALUI MEDIA BONEKA GIGI PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SLB-C RINDANG KASIH SECANG.

3 56 225

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB YAPENAS YOGYAKARTA.

0 4 178

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP TUMBUHAN MELALUI METODE KARYAWISATA BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB BAKTI SIWI SLEMAN.

0 0 162

EFEKTIVITAS METODE GLENN DOMAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB WIYATA DHARMA 3 SLEMAN DIY.

1 15 162

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161