39
depresi mereka yang membingungkan serta kecenderungan mereka untuk berpikir tentang kematian menjelaskan bahwa itu merupakan efek dari trauma. Pada masa
modern saat ini, American Psychiatric Association 1994:393 mengklarifikasikan gangguan mental yang diakibatkan oleh peristiwa traumatis dalam gangguan
kecemasan yaitu gangguan stres pascatrauma post-traumatic stress disorder. Peristiwa traumatis yang dialami tidak hanya terbatas pada peperangan militer,
melainkan juga karena kekerasan, serangan teroris, disiksa, bencana karena ulah manusia, kecelakaan, atau didiagnosa terkena penyakit mematikan. Adapun ciri-
ciri dari gangguan stress pascatrauma ini antara lain ketakutan dan kekhawatiran yang luar biasa, keputusasaaan, mati rasa, sulit tidur atau terjaga, mudah marah,
sulit berkonsentrasi, kewaspadaan yang berlebihan, dan memberikan respon yang berlebihan.
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini terdapat kaitannya atau relevansi dengan penelitian- penelitian sebelumnya dalam sisi yaitu teori yang digunakan sama, yaitu
menggunakan Psikoanalisis Freud. Penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Irene Lambertin Dua Sina 10203241017,
mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman angkatan 2010, dengan judul penelitian “Masalah Psikologis Tokoh Utama Beckman dalam Drama
Draußen vor der Tür : Teori Psikologi Freud”. Hasil dari penelitian tersebut
adalah sebagai berikut: 1 perwatakan tokoh Beckmann, a ciri fisik yakni,
40
lekaki dewasa, berusia dua puluh lima tahun, tambak tua dan aneh, cacat kaki dan mata, b ciri sosial, yakni tentara perang, berpangkat sersan, tunawisma,
dan miskin, c ciri psikis yakni pemarah, keras kepala, tidak sopan, tidak percaya diri, pesimistis, dan sensitif, 2 masalah psikologis yang dialami
tokoh Beckmann adalah keputusasaan, kekecewaan, ketidakberdayaan, kecemasan, hilangnya kepercayaan, kebencian, merasa bersalah, dan
kebimbangan, 3 upaya tokoh Beckmann untuk mengatasi masalah psikologisnya yang dialami adalah rasionalitas, represi, sublimasi, pengalihan
displacement, fantasi, proyeksi, dan bunuh diri. Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama
menggunakan konsep-konsep dan teori psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Kemudian karya sastra yang diiteliti dalam penelitian
tersebut juga sama-sama berasal dari masa Trümmerliteratur yang bertemakan pascaperang.
2. Penelitian berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Mitha Suryani
09203241001, mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman angkatan 2009, dengan judul penelitian “Perwatakan Tokoh Utama dalam Roman Leyla
karya Feridun Zaimoglu Analisis Psikologi Sastra. Hasil dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1 perwatakan tokoh utama Leyla adalah
dewasa, seorang istri yang baik, berasal dari keluarga kalangan bawah, religius, tidak mudah putus asa, tanggung jawab, kritis, bijaksana, patuh,
empati, setia, tidak egois, tegas, ekspresif, tegas, tidak sabaran, baik hati, kekanak-kanakanm rasa ingin tahu besar, dan penakut, 2 permasalahan
41
psikologi yang dihadapi oleh Leyla adalah ketidakberdayaan, tidak tenang, kecemasan, tertekan, tidak bebas, dan kebencian, yang diatasi dengan
mekanisme pertahanan ego represi, yaitu dengan cara berusaha memahami setiap permasalahn yang dihadapi. Sementara itu masalah kekecewaan dan
merasa bersalah diatasi dengan sublimasi, yaitu dengan meninggalkan ayah mertuanya ke Jerman.
Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan konsep-konsep dan teori psikoanalisis yang dikembangkan
oleh Sigmund Freud.
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif terhadap karya sastra Erzählung Der Zug war pünktlich karya Heinrich
Böll dengan teknik deskriptif kualitatif. Untuk menganalisa karya sastra tersebut digunakan teori penokohan dari Reinhard Marqua
β, dilanjutkan dengan teori psikoanalis dari Sigmund Freud. Peneliti menekankan penelitian ini pada karya
sastra, sehingga data yang disajikan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk deskriptif yang mengandung unsur psikologis dalam karya sastra tersebut.
B. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini berupa unsur-unsur kata, frasa, serta kalimat yang memuat informasi mengenai masalah psikologis yang dialami tokoh utama
Andreas dalam Erzählung Der Zug war pünktlich karya Heinrich Böll dan cara tokoh utama menyelesaikan masalah psikologisnya.
C. Sumber Penelitian
Sumber penelitian ini adalah Erzählung Der Zug war pünktlich karya Heinrich Böll yang diterbitkan pada tahun 1972 oleh Deutscher Taschenbuch
Verlag, München. Erzählung ini berjumlah 145 halaman mulai dari halaman judul.