Sumber Penelitian METODE PENELITIAN

45

BAB IV MASALAH PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA ANDREAS DALAM

ERZÄHLUNG DER ZUG WAR PÜNKTLICH KARYA HEINRICH BÖLL: ANALISIS PSIKOLOGI FREUD Masalah psikologis berarti segala masalah atau gangguan yang berhubungan dengan kejiwaan, pikiran, perilaku, dan mental seseorang. Masalah psikologis juga dapat disebut gangguan mental atau masalah pikiran. Masalah psikologis dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari seseorang, misalnya dalam menentukan atau menyikapi perilaku orang lain yang dapat menimbulkan persoalan dalam pikiran seseorang. Persoalan tersebut menjadi masalah yang mau tidak mau harus dapat diselesaikan untuk mendapatkan ketenangan hidup. Masalah psikologis tokoh utama dalam sebuah karya sastra selalu menarik untuk dibedah lebih lanjut. Salah satu cara untuk mengkaji masalah psikologis tokoh utama dalam karya sastra yaitu dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Tokoh dalam karya sastra bersifat imajiner. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa tokoh dalam karya sastra mencerminkan kehidupan manusia dalam dunia nyata yang mempunyai perilaku dengan berbagi fenomena kejiwaannya. Oleh karena sama-sama mengkaji manusia, maka psikologi dan sastra saling berkaitan. Berbagai fenomena yang mengandung unsur psikologis yang akan dipaparkan dalam bab ini, yakni mengenai masalah psikologis yang dialami tokoh utama Andreas dalam Erzählung Der Zug war pünktlich karya Heinrich Böll dan cara tokoh utama menyelesaikan masalah psikologisnya. Adapun kedua permasalahan tokoh utama di atas akan dipaparkan sebagai berikut. 46

A. Deskripsi Erzählung Der Zug war pünktlich

Heinrich Böll telah menghasilkan banyak karya selama hidupnya. Salah satu karya pertama dan terkenalnya yang menjadi perbincangan dan juga merupakan obyek utama penelitian ini adalah Erzählung Der Zug war pünktlich. Erzählung ini dianggap sebagai salah satu hasil dari tekanan moral yang diakibatkan oleh Perang Dunia II, agar dunia tahu bahwa penderitaan dialami oleh semua lapisan masyarakat Jerman pada waktu itu, termasuk para prajurit perang. Böll juga pernah menjadi bagian dari tentara infanteri Jerman. Karya ini merupakan salah satu karya pertama dalam perjalanan karirnya, sehingga Erzählung ini berbicara pada pembaca tentang gambaran kondisi psikologis tentara perang. Erzählung ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1949, saat Jerman masih berusaha pulih dari Perang Dunia II. Kendatipun Erzählung ini hanya terjual tiga ribu buah setelah tujuh tahun diterbitkan, banyak pengkritik sastra mengapresiasi karya Böll ini. Erzählung ini menceritakan seorang prajurit perang bernama Andreas yang menuju barisan timur pasukan Jerman. Perjalanan kereta tersebut diyakini sebagai perjalanan Andreas menuju kematiaannya. Kematian Andreas yang tidak tentu tersebut membuatnya mengalami tekanan jiwa. Selain itu, tekanan jiwa tersebut membuatnya melakukan hal yang telah lama tidak ia lakukan dengan rasa tertekan, salah satunya berdoa. Ketepatan waktu kematian Andreas tidak bisa dihindari walaupun ia sudah berusaha melarikan diri. Andreas harus merasakan kesakitan terlebih dahulu dan menyaksikan rekan-rekannya yang tewas seketika. Pada bagian akhir Erzählung ini kematian Andreas tidak diperlihatkan secara