Keabsahan Data METODE PENELITIAN

46

A. Deskripsi Erzählung Der Zug war pünktlich

Heinrich Böll telah menghasilkan banyak karya selama hidupnya. Salah satu karya pertama dan terkenalnya yang menjadi perbincangan dan juga merupakan obyek utama penelitian ini adalah Erzählung Der Zug war pünktlich. Erzählung ini dianggap sebagai salah satu hasil dari tekanan moral yang diakibatkan oleh Perang Dunia II, agar dunia tahu bahwa penderitaan dialami oleh semua lapisan masyarakat Jerman pada waktu itu, termasuk para prajurit perang. Böll juga pernah menjadi bagian dari tentara infanteri Jerman. Karya ini merupakan salah satu karya pertama dalam perjalanan karirnya, sehingga Erzählung ini berbicara pada pembaca tentang gambaran kondisi psikologis tentara perang. Erzählung ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1949, saat Jerman masih berusaha pulih dari Perang Dunia II. Kendatipun Erzählung ini hanya terjual tiga ribu buah setelah tujuh tahun diterbitkan, banyak pengkritik sastra mengapresiasi karya Böll ini. Erzählung ini menceritakan seorang prajurit perang bernama Andreas yang menuju barisan timur pasukan Jerman. Perjalanan kereta tersebut diyakini sebagai perjalanan Andreas menuju kematiaannya. Kematian Andreas yang tidak tentu tersebut membuatnya mengalami tekanan jiwa. Selain itu, tekanan jiwa tersebut membuatnya melakukan hal yang telah lama tidak ia lakukan dengan rasa tertekan, salah satunya berdoa. Ketepatan waktu kematian Andreas tidak bisa dihindari walaupun ia sudah berusaha melarikan diri. Andreas harus merasakan kesakitan terlebih dahulu dan menyaksikan rekan-rekannya yang tewas seketika. Pada bagian akhir Erzählung ini kematian Andreas tidak diperlihatkan secara 47 jelas, namun hal yang pasti adalah ia terluka parah, kemudian ia menangis karena menyadari saat itulah ia akan mati. Selain itu, Erzählung ini juga mengajarkan tentang moral dan kisah kelam Perang Dunia II.

B. Penokohan Tokoh Utama Andreas dalam Erzählung Der Zug war

pünktlich Karya Heinrich Böll Sebelum memaparkan masalah psikologis dan cara mengatasinya, peneliti terlebih dahulu harus memahami penokohan tokoh utama Andreas dalam Erzählung ini. Untuk menganalisa penokohan peneliti menggunakan teknik penokohan Marqua β. Terdapat tiga teknik analisa yang digunakan Marquaβ untuk memahami penokohan yang ada dalam karya sastra, yakni karakterisasi tokoh die Charakterisierung der Figuren , konstelasi tokoh die Konstellation der Figuren, dan konsepsi tokoh die Konzeption der Figuren. Adapun penokohan tokoh utama sebagai berikut.

1. Karakterisasi Tokoh Utama Andreas die Charakterisierung der

Hauptfigur Andreas Ada dua cara untuk menggambarkan tokoh, yaitu karakterisasi secara langsung die direkte Charakterisierung dan karakterisasi secara tidak langsung die indirekte Charakterisierung. Karakterisasi secara langsung dipaparkan melalui pengarang, tokoh lain, dan tokoh itu sendiri, sedangkan karakterisasi tidak langsung disampaikan melalui deskripsi tingkah laku tokoh, penggambaran bentuk lahir, dan pelukisan hubungan. Terdapat empat dimensi pokok dalam penggambaran tokoh secara langsung maupun tidak langsung, yakni ciri-ciri