Deskripsi Erzählung Der Zug war pünktlich

49 yang mengekspresikan sebuah kemungkinan atau sebuah jawaban sementara yang belum terbukti. Kata “würdewürdest” bermakna pengandaian atau hal yang masih merupakan sebuah kemungkinan. Hal tersebut semakin dipertegas saat Olina menanggapi keraguan Andreas tentang usianya yang tidak akan mencapai 24 tahun. Olina lahir pada tanggal 12 Februari 1920. Mereka sama-sama akan berusia dua puluh empat tahun pada bulan Februari, sehingga dapat diketahui bahwa Andreas juga lahir pada tahun 1920. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut. »Vierundzwanzig wirst du im Februar«, sagt Olina, »komisch, ich auch.« Er sieht sie an. Sie lächelt. »Ich auch«, sagt sie, »ich bin am zwölften Februar neunzehnhundertundzwanzig geboren.« Böll, 1949: 101-102. “Kau akan berusia dua puluh empat di bulan Februari,” kata Olina, “aneh, aku juga,” Andreas menatapnya. Olina tertawa, “Aku juga,” katanya, “aku lahir pada tanggal 12 Februari 1920.” Kutipan di atas memperlihatkan bahwa Olina akan berusia dua puluh empat tahun pada bulan Februari sama seperti Andreas. Olina menganggap hal itu aneh karena dia bisa bertemu dengan orang seusianya. Olina terlihat senang dengan hal itu. Tanggal 12 Februari tahun 1920 adalah tanggal lahir Olina, sehingga dapat diketahui bahwa tahun terjadinya cerita adalah tahun 1943. Waktu kelahiran Andreas semakin diperjelas dalam kutipan berikut. »Nein«, sagt er still, »nicht das, sei nicht böse, später … ich erkläre es dir … ich … ich bin am fünfzehnten Februar geboren …« Böll, 1949: 102. “Tidak,” kata Andreas pelan, “bukan itu, jangan marah padaku, nanti… aku akan menjelaskannya padamu… aku… aku lahir pada tanggal 15 Februari.” Kutipan di atas memperlihatkan bahwa Andreas lahir pada tanggal 15 Februari. Pada kutipan sebelumnya dijelaskan bahwa Andreas akan berusia dua puluh empat tahun pada bulan Februari karena lahir pada tahun 1920 sama seperti 50 Olina. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa saat berjalan cerita berjalan usia Andreas saat itu masih 23 tahun. 2 Fisik Andreas adalah seorang laki-laki dewasa yang berwajah manis dan mempunyai raut wajah putih pucat dengan kerutan membelah dahinya. Air mukanya menampakkan beratnya beban hidup yang dialami Andreas selama berlangsungnya perang. Pada usia 23 tahun Andreas dianggap mempunyai wajah yang terlalu muda, sehingga disangka tidak pantas memasuki rumah bordil. Hal tersebut terlihat dari percakapan Willi dengan pemilik rumah bordil saat mereka hendak memasuki rumah bordil sebagai berikut. »Ich hätte Sie fast nicht erkannt«, sagt sie freundlich, »treten Sie ein. Und das«, sagt sie und zeigt auf Andreas und den Blonden, »das sind zwei junge Kameraden«, sie schüttelt etwas abfällig den Kopf, »zwei sehr, sehr junge Kameraden für unser Haus.« Böll, 1949: 93. “Aku hampir tidak mengenalmu,” katanya ramah. “Mari masuk, dan mereka,” katanya dan menunjuk Andreas dan Si Pirang, “mereka kedua kawan mudamu,” dia menggelengkan kepalanya tidak setuju, “keduanya terlalu muda untuk rumah kami.” Kutipan di atas memperlihatkan bahwa Andreas dan prajurit berambut pirang tampak terlalu muda untuk masuk ke rumah bordil. Dalam Erzählung tersebut Andreas adalah seorang laki-laki. Hal tersebut terlihat dari penggunaan Personalpronomen ‘er’ yaitu kata ganti dia untuk laki-laki, dan der Kamerad yaitu sebutan akrab bagi tentara Jerman pada masa perang dunia. Selain muda, Andreas digambarkan mempunyai wajah yang manis. Salah satu wanita penghibur yang datang menghampiri Andreas dan kawan-kawannya menganggap bahwa Andreas muda dan manis. Hal tersebut diketahui dari kutipan berikut.