20
4. Teori Perkembangan Prokrastinasi Akademik
Menurut Ferrari dalam Rizki Kurniawan, 2013: 39-41 teori perkembangan prokrastinasi akademik dibagi menjadi tiga, dapat dijelaskan
sebagi berikut: a. Psikodinamik
Penganut psikodinamik beranggapan bahwa masa kanak-kanak mempengaruhi perkembangan proses kognitif seseorang ketika beranjak
dewasa, terutama apabila mengalami trauma. Seseorang yang pernah mengalami trauma akan tugas tertentu di masa lalu seperti gagal
mengerjakan tugas matematika, maka ia akan cenderung melakukan prokrastinasi pada suatu tugas yang sama. Seseorang tersebut akan slalu
teringat pada pengalaman serta perasaan tidak menyenangkan yang pernah di alaminya sehingga ia memilih menunda mengerjakan tugas
daripada mendatangkan perasaan yang tidak menyenangkan menurut persepsi yang ia pikirkan.
b. Behavioristik Penganut psikologi behavioristik beranggapan bahwa perilaku
prokrastinasi akademik muncul akibat dari proses pembelajaran. Seseorang melakukan prokrastinasi akademik karena dia pernah
mendapatkan kesuksesan atas penundaan tersebut. Seseorang yang melakukan prokrastinasi akademik dan mendapatkan hasil kesuksesan, ia
akan cenderung mengulanginya lagi pada masa yang akan datang dengan
21
persepsi ia akan kembali mengulang kesuksesan berkat perilaku penundaan tugas yang pernah ia lakukan sebelumnya.
c. Kognitif Behavior.
Prokrastinasi akademik terjadi karena adanya keyakinan irrasional yang dimiliki oleh seseorang yang melakukan perilaku tersebut.
Keyakinan irrasional
muncul karena
suatu kesalahan
dalam mempersepsikan tugas. Seseorang memandang tugas tersebut sebagai
sesuatu yang berat dan tidak menyenangkan padahal belum pernah mencoba untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, seseorang yang
berpikiran irrasional terhadap tugas yang dihadapkan untuknya merasa tidak mampu menyelesaikan tugasnya secara memadai, sehingga
seseorang lebih memilih untuk melakukan penundaan dalam menyelesaikan tugas tersebut. Selain itu, penundaan tugas yang
disebabkan oleh pemikiran yang mengalami ketakutan yang sangat tinggi terhadap kegagalan akan menunda-nunda tugas tersebut, hal ini dapat
terjadi karena orang dengan tipe penundaan karena rasa takut yang begitu tinggi akan takut dipandang negatif dan dinilai tidak mampu oleh orang
lain. Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa terjadinya prokrastinasi akademik dapat dijelaskan dengan tiga teori perkembangan yaitu psikodinamik dimana seseorang menunda tugas karena
trauma terhadap suatu tugas di masa lalunya, behavioristik yaitu prokrastinasi akademik yang terjadi karena pernah sukses dalam penundaannya, kemudian
22
yang ketiga ialah kognitif behavior yaitu prokrastinasi akademik yang terjadi dikarenakan seseorang memandang tugas yang diberikan berat, tidak
menyenangkan dan takut mengalami kegagalan.
5. Faktor-faktor Prokrastinasi Akademik