Struktur Umum Fungi Mikoriza Arbuskula

Ketersediaan unsur P dalam tanah memiliki hubungan yang berbanding terbalik dengan derajat infeksi mikoriza pada akar tanaman dan kelimpahan spora Gianinazi-Pearson dan Diem, 1982. Mosse 1981 menyatakan bahwa kadar P yang tinggi dapat menyebabkan permeabilitas dan eksudasi akar menurun. Hal ini diduga menjadi penyebab terhambatnya perkecambahan spora dan infeksi mikoriza pada akar tanaman inang. Infeksi bibit pohon oleh fungi pembentuk mikoriza terjadi pada masa pertumbuhan pertama setelah daun primer telah dihasilkan. Infeksi bisa dari akar mikoriza atau dari spora. Tidak semua akar pohon akan terinfeksi dan bentuk akar yang terinfeksi akan beragam. Menyebar, berbentuk piramida, coralloid, dan nodular adalah istilah yang mendeskripsikan bentuk tertentu dari akar yang terinfeksi oleh fungi mikoriza. Endomikoriza biasanya tidak memiliki lapisan luar dan hifa ditemukan dalam sel tanaman. Seringkali vesikel besar dihasilkan di dalam atau di luar akar Armson, 1977.

D. Struktur Umum Fungi Mikoriza Arbuskula

Struktur FMA meliputi hifa eksternal, hifa internal, spora, arbuskula atau vesikula. Infeksi fungi hanya pada korteks primer sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada jaringan akar. Proses infeksi dimulai dengan pembentukan apresorium pada permukaan akar oleh hifa eksternal, dan selanjutnya hifa akan menembus sel-sel korteks akar melalui rambut akar atau sel epidermis. Hifa dari FMA tidak bersekat, hifa ini terdapat diantara sel-sel korteks akar dan bercabang- cabang di dalamnya, tetapi tidak sampai masuk ke jaringan stele. Di dalam sel-sel yang terinfeksi terbentuk gelung hifa atau cabang-cabang hifa kompleks yang dinamakan arbuskula Moose, 1981. Endomikoriza dicirikan oleh hifa yang intraseluler, yaitu hifa yang menembus ke dalam sel-sel korteks dan dari sel yang satu ke sel yang lain. Diantara sel-sel terdapat hifa yang membelit atau struktur hifa yang bercabang- cabang yang disebut arbuskula dan pembengkakan yang terbentuk pada hifa yang mengandung minyak yang disebut vesikular sehingga struktur ini adalah dasar untuk menunjukkan endomikoriza sebagai mikoriza vesikuler-arbuskular. Vesikel berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang diameternya lebih kecil dari 1 mm. Sedangkan arbuskula berfungsi menyediakan unsur hara atau mentransfer hara dari tanah ke tanaman sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman Armson, 1977. Spora terbentuk pada ujung hifa eksternal. Spora ini dapat dibentuk secara tunggal, berkelompok atau di dalam sporokarp tergantung pada jenis funginya. Perkecambahan spora sangat sensitif tergantung kandungan logam berat di dalam tanah dan juga kandungan Al, kandungan Mn juga mempengaruhi pertumbuhan miselium. Spora dapat hidup di dalam tanah beberapa bulan sampai beberapa tahun. Namun untuk perkembangan FMA memerlukan tanaman inang. Spora dapat disimpan dalam waktu lama sebelum digunakan lagi Mosse, 1981. Kebanyakan penelitian menangani keanekaragaman FMA bergantung pada identifikasi morfologi spora FMA yang diperoleh baik secara langsung dari lapangan atau dari budaya perangkap. Spora dari lapangan yang dikumpulkan, namun, dalam beberapa keadaan, kekurangan informasi karakteristik taksonomi mempengaruhi identifikasi yang lebih akurat. Pembuatan budaya perangkap merupakan strategi untuk menghasilkan spora yang sehat yang dapat dengan mudah diidentifikasi dan mempermudah mengetahui keanekaragaman spesies FMA Leal et al., 2009.

E. Hasil Penelitian pada Berbagai Ekosistem