Mengenal Mikoriza Status dan Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Tanah Bekas Kebakaran Hutan di Kabupaten Samosir

C. Mengenal Mikoriza

Kata mikoriza terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu Mykes fungi dan Rhiza akar. Kata mikoriza pertama kali dikemukakan oleh Frank 1885 dalam Armson 1977 yang melihat fungi di dalam sel akar tumbuhan yang ditelitinya di Jawa antara lain akar jati. Mikoriza secara harfiah berarti fungi akar. Dalam konteks ini merupakan kandungan simbiotik dan mutualistik menguntungkan antara fungi non patogen dengan sel-sel akar yang hidup, terutama sel epidermis dan korteks. Frank membedakannya menjadi dua golongan yakni ekto dan endomikoriza. Kebanyakan simbiosis yang tersebar luas diantara tanaman adalah mikoriza yang meliputi berbagai macam fungi yang menempati akar dan akar penyerap Fakuara, 1988; Suhardi, 1989. Fungi mikoriza arbuskula FMA merupakan salah satu tipe fungi endomikoriza yang masuk dalam kelas zygomycetes dengan ordo Glomales. Terdiri dari dua sub ordo yaitu sub ordo satu Gigasporineae famili Gigasporaceae dengan dua genus yaitu Gigaspora dan Scuttellospora, sub ordo dua yaitu Glomineae dan terdiri dari dua famili yaitu Glomaceae dengan genus Sclerocytis dan Glomus, famili Acaulosporaceae dengan genus Acaulospora dan Entrophospora Kramadibrata, 1999. Fungi mikoriza arbuskula yang membentuk asosiasi simbiotik dengan akar tanaman inangnya yang dapat hidup di dalam dan di luar jaringan akar dalam tanah, fenomena ini dapat secara langsung berinteraksi dengan mikrobia tanah lainnya atau melalui fisiologi inang akar dan pola eksudasi. Selain itu juga dipengaruhi oleh inang dan faktor edafik seperti pH tanah, kelembapan, komposisi nutrisi, bahan organik dan sifat fisik inang Lestari, 1998. Fungi mikoriza memelihara kesehatan hutan secara keseluruhan. Fungi ini memainkan peran penting dalam penyerapan hara, menambah jangkauan akar dan perlindungan terhadap patogen akar. Stendell et al. 1999 mempelajari bahwa total biomassa ektomikoriza di plot tidak terbakar tidak berbeda untuk setiap lapisan inti, sementara di lokasi dibakar, kerusakan lapisan organik serasah mengakibatkan pengurangan delapan kali lipat total biomassa ektomikoriza. Biomassa mikoriza dalam dua lapisan mineral tidak berkurang secara signifikan oleh api. Kebakaran hutan dapat mempengaruhi fungi mikoriza arbuskula dengan mengubah kondisi tanah dan dengan langsung mengubah penyebaran fungi mikoriza arbuskula. Bila dibandingkan dengan daerah kontrol terdekat, lokasi kebakaran memiliki jumlah yang sama dari total spora tetapi jumlah yang lebih rendah dari propagul fungi mikoriza arbuskula Verma dan Jayakumar, 2012. Menurut Verma dan Jayakumar 2012 sifat biologi tanah sangat terpengaruh oleh terjadinya kebakaran. Hal ini karena sensitivitas mikro- organisme dan invertebrata terhadap suhu tinggi. Api mengurangi jumlah dan diversitas dari invertebrata dan mikro-organisme tanah. Tapi dibandingkan dengan mikro-organisme, hunian invertebrata tanah kurang terpengaruh karena mobilitas tinggi dan kebiasaan menggali. Menurut Nelson dan Safir 1982 bahwa keadaan tergenang akan mengurangi infeksi mikoriza karena menyebabkan suasana anaerob yang tidak sesuai bagi jamur untuk bertahan dan berkembang sedangkan pada kelembaban tinggi akan menghambat perkembangan spora. Kekeringan tidak menghambat pertumbuhan mikoriza namun meningkatkan perkembangan akar lateral dan setelah kolonisasi membantu laju pemanjangan akar dan jumlah mikoriza meningkat dengan cepat. Ketersediaan unsur P dalam tanah memiliki hubungan yang berbanding terbalik dengan derajat infeksi mikoriza pada akar tanaman dan kelimpahan spora Gianinazi-Pearson dan Diem, 1982. Mosse 1981 menyatakan bahwa kadar P yang tinggi dapat menyebabkan permeabilitas dan eksudasi akar menurun. Hal ini diduga menjadi penyebab terhambatnya perkecambahan spora dan infeksi mikoriza pada akar tanaman inang. Infeksi bibit pohon oleh fungi pembentuk mikoriza terjadi pada masa pertumbuhan pertama setelah daun primer telah dihasilkan. Infeksi bisa dari akar mikoriza atau dari spora. Tidak semua akar pohon akan terinfeksi dan bentuk akar yang terinfeksi akan beragam. Menyebar, berbentuk piramida, coralloid, dan nodular adalah istilah yang mendeskripsikan bentuk tertentu dari akar yang terinfeksi oleh fungi mikoriza. Endomikoriza biasanya tidak memiliki lapisan luar dan hifa ditemukan dalam sel tanaman. Seringkali vesikel besar dihasilkan di dalam atau di luar akar Armson, 1977.

D. Struktur Umum Fungi Mikoriza Arbuskula