Nurbaiti Widyasari, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Disposisi Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan
Metaphorical Thinking Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel 3.14 terlihat bahwa nilai reliabilitas skala disposisi matematis meningkat sebanyak 0,037, sehingga nilai reliabilitasnya menjadi
0,736. Selanjutnya
, b
erdasarkan tabel 3.15 terlihat seluruh item valid dengan banyaknya item yang digunakan 27 item, sehingga skala disposisi matematis
memenuhi karakteristik yang memadai untuk digunakan. Pengolahan skala disposisi matematis secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran B.4.
Tabel 3.15 Hasil Validasi Skala Disposisi Matematis Perhitungan Ulang
No. Item
Koefisien Korelasi
Keterangan No.
Item Koefisien
Korelasi Keterangan
1 0,233
Valid 17
0,334 Valid
2 0,347
Valid 18
0,405 Valid
3 0,112
Valid 19
0,425 Valid
4 0,477
Valid
21 0,396
Valid
5 0,100
Valid 22
0,483 Valid
6 0,236
Valid 25
0,116 Valid
7 0,197
Valid
26 0,494
Valid
8 0,348
Valid 27
0,225 Valid
9 0,326
Valid 29
0,427 Valid
10 0,321
Valid
30 0,298
Valid
11 0,317
Valid 32
0,190 Valid
14 -0,183
Valid 33
-0,114 Valid
15 0,407
Valid 34
-,0,137 Valid
16 0,494
Valid
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan diberikan kepada pengamat, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran suasana secara umum atas aktivitas siswa selama
pembelajaran berlangsung, serta aktivitas guru selama pembelajaran dengan pendekatan metaphorical thinking. Lembar observasi aktivitas siswa disusun
berdasarkan karaketristik aktivitas yang seharusnya terjadi selama pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metaphorical thinking.
Catatan lapangan juga merupakan data yang dikumpulkan untuk mengetahui proses belajar mengajar yang terjadi, sehingga dapat diketahui bila
Nurbaiti Widyasari, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Disposisi Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan
Metaphorical Thinking Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
terdapat aspek-aspek yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dan juga hal-hal apa saja yang harus diperbaiki atau ditingkatkan. Selain instrumen tes dan non tes
juga terdapat penunjang penelitian, antara lain: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dan
b. bahan ajar. RPP bertujuan untuk membantu peneliti dan guru agar proses belajar
mengajar tetap terlaksana dengan baik, sedangkan bahan ajar merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Bahan ajar
disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku di lapangan, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Isi bahan ajar memuat materi-materi matematika
untuk kelas VIII semester 2, dengan materi Bangun Ruang Sisi Datar Kubus dan Balok. Pokok bahasan dipilih berdasarkan alokasi waktu yang telah disusun oleh
peneliti. Bahan ajar yang diberikan sedapat mungkin meningkatkan aktivitas- aktivitas matematika yang berpusat kepada siswa, sehingga bahan ajar yang
disusun harus menantang siswa untuk berpikir dan bermatematika. Setiap pertemuan memuat satu pokok bahasan yang dilengkapi dengan lembar aktivitas
siswa LKS. Penyusunan LKS memenuhi aturan BSNP dalam stuktur yang terkandung di LKS yang terdiri dari: judul, petunjuk belajar petunjuk siswa,
kompetensi yang dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, serta penilaian. Adapun petunjuk belajar tidak diberikan secara tertulis di
LKS, melainkan secara lisan ketika pembelajaran berlangsung. Setelah LKS disusun, LKS tersebut didiskusikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing
untuk diperiksa secara penulisan dan isi, sehingga sesuai dengan pendekatan metaphorical thinking
.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tes kemampuan penalaran matematis, skala disposisi matematis siswa, serta lembar observasi aktivitas guru
dan siswa. Data kemampuan penalaran matematis siswa dikumpulkan melalui