Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014 Penerapan Pelatihan STAR 2000 Pada PT. Fastfood Indonesia Sebagai Upaya Menyiapkan
Keterampilan Kerja Calon Karyawan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Membuat kisi-kisi penelitian.
2. Menjabarkan kisi-kisi penelitian tersebut ke dalam pedoman observasi dan
wawancara. 3.
Berkonsultasi dengan dosen pembimbing terkait dengan pedoman observasi dan wawancara tersebut.
4. Melakukan penelitian dan terjun ke lapangan.
G. Teknik Pengumpulan Data
Agar dapat diperoleh data yang benar dan dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya, maka data harus dikumpulkan dengan menggunakan teknik yang
baik dan benar. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data digunakan pada kondisi yang ilmiah natural setting, sumber data dan teknik pengumpulan data
lebih banyak kepada observasi serta wawancara yang mendalam dan dokumentasi. Pada penelitian ini digunakan empat teknik pengumpulan data, yaitu observasi,
wawancara, studi dokumen, dan triangulasi.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan menurut Nasution dalam Sugiyono 2013:310 adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Nazir 2005:175 mengemukakan,
“pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut”. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan pada kegiatan atau tingkah laku
dari pengelola pelatihan manager training, pelatih people development officer, dan peserta pelatihan crewkaryawan. Proses observasi dilakukan secara terus
menerus selama proses penelitian. Observasi dilakukan secara partisipatif dan non partisipatif. Pada observasi partisipatif peneliti terlibat pada kegiatan sehari-
hari terhadap objek dan subjek yang sedang diteliti, tetapi tidak sepenuhnya lengkap. Sedangkan pada observasi non partisipatif, peneliti melakukan
pengamatan terhadap datadokumenkelengkapan sarana yang terkait dengan kegiatan pelatihan. Yang menjadi objek observasi kegiatan pelatihan STAR 2000
yang dilakukan oleh pelatih dan peserta pelatihan.
Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014 Penerapan Pelatihan STAR 2000 Pada PT. Fastfood Indonesia Sebagai Upaya Menyiapkan
Keterampilan Kerja Calon Karyawan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Pelaksanaan Observasi
No. Aspek
Tanggal observasi
Lama observasi
Alat 1.
Proses pelatihan 25-11-2013
± 120 menit Buku catatan,
alat tulis, alat perekam
29-11-2013 ± 120 menit
30-11-2013 ± 120 menit
19-12-2013 ± 120 menit
20-12-2013 ± 120 menit
Sumber : Pedoman observasi, Jakarta 2013
2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guidepanduan wawancara Nazir, 2005:193-194.
Esterberg dalam Sugiyono 2013:317 mendefinisikan wawancarainterview yaitu merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan cara tersebut, dimana peneliti dan informan
terlibat dalam sebuah percakapan sehingga informan bersedia mengeluarkan pendapatnya secara terbuka.
Wawancara dilakukan pada informan kunci atau primer dan informan sumber atau sekunder. Informan kunci merupakan seseorang yang memiliki
informasi mendalam mengenai seluruh aspek yang dikaji, sedangkan informan sumber merupakan seseorang yang mengusai aspek tertentu. Informan kunci
pada penelitian ini yaitu pengelola pelatihan manager training dan informan sumber atau sekunder, yaitu pelatih dan peserta pelatihan. Pelaksanaan
wawancara dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan terkait pada penelitian yaitu mengenai rancangan pelatihan, proses pelatihan, dan faktor
pendukung serta penghambat pada penyelenggaraan pelatihan STAR 2000. Sebagai penunjang pada pelaksanaan wawancara, peneliti menyiapkan sebuah
pedoman wawancara untuk seriap masing-masing informan yang digunakan pada saat melakukan wawancara.
Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014 Penerapan Pelatihan STAR 2000 Pada PT. Fastfood Indonesia Sebagai Upaya Menyiapkan
Keterampilan Kerja Calon Karyawan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Pelaksanaan Wawancara
No. Sumber yang
diwawancara Tanggal
wawancara Lama
wawancara Aspek
Tempat 1.
Pengelola pelatihan
30-10-2013 ± 60 menit
Program pelatihan KFC
Rancangan pelatihan
Penerapan pelatihan
Faktor pendukung dan penghambat
Store KFC
25-11-13 ± 15 menit
Proses pelatihan Store
KFC 20-12-13
± 15 menit Faktor pendukung
dan penghambat Store
KFC 2.
Pelatih 25-11-13
± 70 menit Proses pelatihan
Faktor pendukung dan penghambat
Store KFC
3. Manager
restoran 29-11-2013
± 30 menit Rancangan
pelatihan Proses pelatihan
Store KFC
19-12-2013 ± 15 menit
Rancangan pelatihan
Proses pelatihan Store
KFC 4.
Peserta pelatihan
29-11-2013 ± 15 menit
Proses dan penerapan
pelatihan Faktor pendukung
dan penghambat Store
KFC
30-11-2013 ± 15 menit
Proses dan penerapan
pelatihan Faktor pendukung
dan penghambat Store
KFC
19-12-2013 ± 20 menit
Proses dan penerapan
pelatihan Faktor pendukung
dan penghambat Store
KFC
Sumber : Pedoman observasi, Jakarta 2013
Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014 Penerapan Pelatihan STAR 2000 Pada PT. Fastfood Indonesia Sebagai Upaya Menyiapkan
Keterampilan Kerja Calon Karyawan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Peneliti menggunakan wawancara tak berstruktur kepada kelima subjek penelitian responden yang berhubungan dengan penelitian ini, karena pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh,
sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang dijelaskan oleh informan. Untuk menggali secara lebih mendalam, peneliti tidak hanya melakukan
wawancara berdasarkan pedoman yang telah disusun, tetapi juga melakukannya secara informal melalui percakapan yang tidak formal, yang terjadi secara alami
dan tidak berfokus pada satu hal tertentu.
3. Studi Dokumen