Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014 Penerapan Pelatihan STAR 2000 Pada PT. Fastfood Indonesia Sebagai Upaya Menyiapkan
Keterampilan Kerja Calon Karyawan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Permasalahan yang saat ini masih dialami oleh Indonesia salah satunya adalah masalah pengangguran. Tingginya angka pengangguran di Indonesia telah
mempengaruhi angka kemiskinan yang menjadi semakin meningkat. Hal ini tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor, melainkan dari banyak faktor. Tingkat
pendidikan yang rendah, lapangan pekerjaan yang masih kurang banyak dan merata, kurangnya keterampilan, dan sulitnya seseorang dalam bersaing
merupakan beberapa dari banyaknya faktor yang menyebabkan tingginya angka pengangguran yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik BPS tahun 2012 [diakses tanggal 11072013].[online], jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2012
mencapai 120,4 juta orang, bertambah sekitar 3,0 juta orang dibanding angkatan kerja Agustus 2011 sebesar 117,4 juta orang atau bertambah sebesar 1,0 juta
orang dibanding Februari 2011. Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 112,8 juta orang, bertambah sekitar 3,1 juta orang
dibanding keadaan pada Agustus 2011 sebesar 109,7 juta orang atau bertambah 1,5 juta orang dibanding keadaan Februari 2011. Tingkat Pengangguran Terbuka
TPT di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 6,32 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2011 sebesar 6,56 persen dan TPT Februari
2011 sebesar 6,80 persen. Pada Februari 2012, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebesar 55,5 juta orang 49,21
persen, sedangkan pekerja dengan pendidikan diploma sekitar 3,1 juta orang 2,77 persen dan pekerja dengan pendidikan universitas hanya sebesar 7,2 juta
orang 6,43 persen. Salah satu hal yang dapat memberi kontribusi dalam mengurangi angka
pengangguran di Indonesia adalah dengan berdirinya perusahaan-perusahaan yang merupakan bentuk dari sebuah organisasi, dimana setiap perusahaan
pastinya membutuhkan sumber daya-sumber daya manusia sebagai penggerak
Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014 Penerapan Pelatihan STAR 2000 Pada PT. Fastfood Indonesia Sebagai Upaya Menyiapkan
Keterampilan Kerja Calon Karyawan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
perusahaan tersebut. Keberadaan manusia pada suatu perusahaan menentukan nasib perusahaan tersebut, apakah akan berhasil dan bertahan ataukah akan gagal
dan runtuh. Sumber daya manusia merupakan suatu aspek penting dan paling utama
dalam suatu komponen rangkaian organisasi maupun pekerjaan dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek lainnya yang juga termasuk kedalam
komponen organisasi ini antara lain seperti teknologi, mesin, biaya, dan fasilitas penunjang lainnya. Hal tersebut dikarenakan manusialah yang menjadi pengatur
dan penggerak aspek-aspek lain tersebut. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat mempengaruhi kualitas suatu organisasi maupun perusahaan. Oleh karena
itu, perusahaan perlu menciptakan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas guna dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas perusahaan itu
sendiri. Sebagai aspek penting dalam suatu komponen organisasi, manusia menjadi
sangat perlu mendapatkan perhatian dalam hal pengembangan kemampuan yang dimilikinya. Jika kemampuan manusia tidak mencapai posisi maksimal, maka hal
tersebut dapat mempengaruhi kinerjanya. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka manusia sebagai SDM pada suatu organisasi atau perusahaan, dapat diberikan
pendidikan dan pelatihan kerja untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas dirinya sebagai karyawan.
Pendidikan adalah aspek penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan suatu wadah bagi seluruh manusia untuk mengembangkan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Seiring dengan berkembangnya zaman, seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 pasal 13
ayat 1, saat ini pendidikan telah memiliki tiga jalur pendidikan yang terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan formal merupakan
kegiatan persekolahan yang sistematis, berstruktur, bertingkat, dan berjenjang yang dimulai sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pendidikan nonformal
merupakan kegiatan diluar persekolahan yang terorganisasi dan sistematis yang dilakukan secara mandiri dan disesuaikan dengan tujuan belajarnya. Pendidikan
informal merupakan kegiatan pendidikan sepanjang usia yang berlangsung
Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014 Penerapan Pelatihan STAR 2000 Pada PT. Fastfood Indonesia Sebagai Upaya Menyiapkan
Keterampilan Kerja Calon Karyawan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
didalam keluarga dan lingkungan seseorang hingga ia memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan dari pengalaman hidupnya. Coombs dalam
Sudjana, 2001: 22-23 Pendidikan nonformal memiliki banyak ragam program pendidikan.
Program-program tersebut meliputi program bagi remaja dan orang dewasa lulusan jenjang pendidikan formal sekolah, program bagi mereka yang belum
memiliki pekerjaan ataupun yang sudah bekerja, program yang dilaksanakan untuk pembangunan masyarakat, program latihan keterampilan, serta program
untuk menyiapkan tenaga-tenaga kependidikan bagi pendidikan luar sekolah. Joachim dalam Sudjana, 2001: 298
Sebagai salah satu program pendidikan nonformal, yaitu program latihan keterampilan atau pelatihan, mengandung makna yang lebih khusus spesifik, dan
berhubungan dengan pekerjaantugas yang dilakukan seseorang. Seseorang yang mengikuti pelatihan umumnya adalah orang dewasa yang memang sangat
membutuhkan suatu keterampilan yang perlu dimilikinya, dimana melalui pelatihan ini orang tersebut mendapatkan perubahan dan peningkatan kemampuan
dirinya sehingga dapat melakukan sesuatu doing something. Pelatihan tersebut tidak hanya dapat diikuti oleh masyarakat umum saja, tapi juga diikuti oleh
karyawan yang akan atau telah bekerja. Pada dasarnya pelatihan adalah suatu proses memberikan bantuan bagi para karyawan atau pekerja untuk menguasai
keterampilan khusus atau membantu untuk memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Dalam Peraturan Pemerintah RI nomor 31 tahun
2006 pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa : Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai
dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Adapun dalam Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan menjelaskan bahwa “pelatihan kerja diselenggarakan dan
diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan”. Hal
Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014 Penerapan Pelatihan STAR 2000 Pada PT. Fastfood Indonesia Sebagai Upaya Menyiapkan
Keterampilan Kerja Calon Karyawan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tersebut menjadikan suatu pelatihan kerja menjadi penting dan perlu dilaksanakan bagi karyawan pada suatu perusahaan. Pelatihan tersebut dapat diberikan sesuai
dengan jabatan ataupun keterampilan yang dibutuhkan karyawan guna menunjang keahlian profesinya. Dalam hal ini, maka karyawan yang merupakan SDM
sumber daya manusia dalam perusahaan menjadi objek pelatihan tersebut. Salah satu perusahaan yang menghasilkan banyak tenaga kerja di Indonesia
adalah PT. Fastfood Indonesia. PT. Fastfood Indonesia, Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken KFC di Indonesia, didirikan oleh
Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. KFC merupakan salah satu bentuk perusahaan franchise,
yang memiliki banyak outletstore di berbagai kota di Indonesia, yaitu sebanyak 441 store yang tersebar di seluruh kota-kota di Indonesia. Oleh karena banyaknya
outlet yang dibuka oleh KFC, maka KFC pun telah memiliki 17.004 karyawan di akhir tahun 2012.
KFC sendiri sebagai salah satu restoran cepat saji yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat. KFC pertama kali ditemukan oleh Colonel Harland Sanders pada
09 September 1890 di Henryville, Indiana. Sebagai salah satu anak perusahaan besar yang telah memiliki nama dan begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia
bahkan dunia, KFC tentunya perlu mengutamakan kepuasan konsumennya. Kepuasan konsumen merupakan salah satu hal yang paling krusial dalam
bidang perniagaan. Konsumen yang merupakan aspek penting dalam perniagaan, sangat diutamakan kepuasannya agar daya beli konsumen terhadap barang atau
jasa yang ditawarkan tidak menurun, bahkan terus meningkat. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kepuasan
konsumennya. Salah satu caranya adalah dengan melatih para karyawannya agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumennya.
Selain terkenal dengan cita rasa sajiannya, KFC juga dikenal dengan pelayanan para karyawannya yang sangat baik. Terbukti bahwasannya
pengunjung KFC merasa puas dengan pelayanan para karyawan dalam melayani pengunjung dan tidak segan untuk datang kembali ke KFC. Hal ini dapat dilihat
dari form guest comment pengunjung KFC. Selain itu, KFC Indonesia juga pernah
Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014 Penerapan Pelatihan STAR 2000 Pada PT. Fastfood Indonesia Sebagai Upaya Menyiapkan
Keterampilan Kerja Calon Karyawan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
memenangkan perlombaan yang diselenggarakan oleh Challenges International, meraih juara ketiga tingkat dunia dan meraih penghargaan-penghargaan lainnya.
Pelayanan para karyawan KFC tersebut tidak terlepas dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh KFC bagi karyawannya yang akan bekerja di KFC.
Sistem pendidikan dan pelatihan yang menunjang keterampilan karyawan itulah yang menjadikan para karyawan KFC cakap dan terampil dalam melayani
pengunjung. Tentunya keterampilan sangat dibutuhkan oleh karyawan KFC atau siapapun yang berada pada dunia bekerja. Kemampuan kognitif tidak akan begitu
berarti ketika seseorang tidak memiliki kemampuan motorik untuk menggunakan pengetahuannya tersebut. Salah satu bentuk program pendidikan dan pelatihan di
KFC adalah pelatihan STAR 2000. Pelatihan ini mulai diadakan pada tahun 2000. STAR itu sendiri adalah singkatan dari Store Training and Rating, yaitu pelatihan
yang diadakan di setiap cabang KFC dan berjenjang. Pelatihan STAR 2000 merupakan suatu sistem pelatihan milik PT. Fastfood
Indonesia yang digunakan untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan siap bekerja di KFC. Pelatihan ini diselenggarakan dalam waktu yang cukup
singkat, yaitu satu setengah bulan, dengan lima keterampilan yang harus dimiliki dan dikuasai oleh peserta. Keterampilan tersebut akan digunakan pada saat peserta
bekerja di KFC. Pelatihan STAR 2000 menggunakan empat tahapan metode yang mampu mencapai tujuan pelatihan dalam waktu yang singkat. Melalui pelatihan
STAR 2000, peserta mendapatkan keterampilan kerja yang mumpuni dan dapat segera diaplikasikan pada saat bekerja.
Berangkat dari hal tersebut, peneliti bermaksud mengangkat masalah mengenai bagaimana penerapan pelatihan STAR 2000 pada PT. Fastfood
Indonesia sebagai upaya menyiapkan keterampilan kerja calon karyawan untuk dapat mengetahui gambaran penerapan sistem pelatihan yang diselenggarakan di
KFC Ciracas-Jakarta Timur.
Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014 Penerapan Pelatihan STAR 2000 Pada PT. Fastfood Indonesia Sebagai Upaya Menyiapkan
Keterampilan Kerja Calon Karyawan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah