Rosmayasari, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI
PROBLEM BASED LEARNING DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3. Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis KPMM siswa
Instrumen tes KPMM diberikan kepada siswa sebelum perlakukan pretes dan sesudah perlakukan postes. Tes disusun dalam bentuk uraian yang terdiri
dari 4 butir soal. Adapun indikator pemecahan masalah matematis dalam penelitian ini adalah dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
pecahan dan operasi pada pecahan. 4.
Instrumen non tes berupa lembar observasi pembelajaran Instrumen non tes berupa lembar observasi pembelajaran dengan
menggunakan model PBL dan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang
mengikuti langkah-langkah pembelajaran dalam menggunakan model PBL dan lembar observasi pembelajaran dengan menggunakan model DI, RPP yang
mengikuti langkah-langkah pembelajaran dalam menggunakan model DI.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen yang dilakukan adalah melakukan uji coba instrumen terlebih dahulu pada siswa yang telah memperoleh materi berkenaan
dengan penelitian ini. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui instrumen yang dibuat telah memenuhi syarat instrumen yang baik, yaitu validitas dan reliabilitas.
1. Validitas
Menurut Sudjana 2010, hlm. 12 mengatakan bahwa validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul
menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara
keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah skor butir. untuk menghitung validitas alat ukur
digunakan rumus Product Moment Pearson sebagai berikut.
Rosmayasari, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI
PROBLEM BASED LEARNING DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
r xy Keterangan :
rx y : Koefisien validitas.
X : Skor satu butir soal tertentu terhadap skor total jumlah skor siswa pada
butir. Y
: Skor total jumlah skor semua siswa pada tiap butir soal. N
: Jumlah subyek. Sudjana, 2010, hlm. 144
Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus.
Keterangan : T = nilai t
hitung
R = koefisien korelasi hasil r
hitung
N = jumlah responden
Sudjana, 2010, hlm. 146 Distribusi tabel t untuk α =0,05 dan derajat kebebasan dk = n - 2.
Kaidah keputusan : Jika thitung t
tabel
, berarti valid, atau Jika thitung ≤ t
tabel
, berarti tidak valid. Penafsiran terhadap besarnya koefisien korelasi skor tiap item dengan skor
total dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung
dengan nilai r
kritis
. Interpretasikan koefisien korelasi validitas butir soal menurut Arikunto 2013,
hlm. 89 adalah sebagai berikut: Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas Koefisien Korelasi
Interpretasi 0,80 r
xy
≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 r
xy
≤ 0,80 Tinggi
0,40 r
xy
≤ 0,60 Cukup
0,20 r
xy
≤ 0,40 Rendah
0,00 r
xy
≤ 0,20 Sangat Rendah
Arikunto 2013, hlm. 89 Berdasarkan ujicoba di kelas V di salah satu SD di Kota Bandung, maka
dilakukan validitas soal dengan hasil perhitungan dapat dilihat selengkapnya pada lampiran. Hasil analisis validasi soal mengambil taraf signifikasi
α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n-2. Berdasarkan validasi yang dilakukan terhadap soal
Rosmayasari, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI
PROBLEM BASED LEARNING DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
tes kemampuan pemahaman matematis, maka diperoleh korelasi nilai xy sebesar 0,51. Hasil uji validitas ini dapat dilihat para tabel di bawah ini:
Tabel 3.5 Interpretasi Uji Validitas Tes Kemampuan Pemahaman Matematis
Nomor Soal Korelasi
Interpretasi Validitas
1 0,597
Cukup Valid
2 0,746
Tinggi Valid
3 0,623
Tinggi Valid
4 0,633
Tinggi Valid
5 0,586
Cukup Valid
Dari tabel 3.5 di atas, terlihat bahwa 5 soal yang diujicobakan didapatkan hasil soal nomor 1 dan 2 dengan korelasi dengan interpretasi cukup dan valid,
sedangkan soal nomor 2, 3, dan 4 mempunyai interpretasi dengan kategori tinggi serta valid.
Berdasarkan validasi yang dilakukan terhadap soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis, maka diperoleh korelasi nilai xy sebesar 0,33
Hasil uji validitas ini dapat dilihat para tabel di bawah ini: Tabel 3.6
Interpretasi Uji Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Nomor Soal
Korelasi Interpretasi
Validitas 1
0,682 Tinggi
Valid 2
0,639 Tinggi
Valid 3
0,577 Cukup
Valid 4
0,734 Tinggi
Valid Dari tabel 3.6 di atas, terlihat bahwa 4 soal yang diujicobakan dinyatakan
valid, soal nomor 3 dengan korelasi interpretasi cukup, sedangkan soal nomor 1, 2, dan 3 mempunyai interpretasi dengan kategori tinggi dan valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas Sudjana, 2010, hlm. 16 adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian
tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Suatu alat evaluasi
Rosmayasari, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI
PROBLEM BASED LEARNING DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
tes dan non tes disebut reliabel jika hasil evaluasi tersebut relatif tetap jika digunakan untuk subjek yang sama. Rumus yang digunakan untuk menghitung
reliabilitas tes ini adalah rumus Alpha.
Keterangan: r
11
= reliabilitas instrumen ∑σi2 = jumlah varians skor tiap–tiap item
σt2 = varians total n = banyaknya soal.
Arikunto, 2013, hlm. 122 Ketentuan klasifikasi koefisien reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.7 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Besarnya nilai r
11
Interpretasi 0,80 r
11
≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 r
11
≤ 0,80 Tinggi
0,40 r
11
≤ 0,60 Cukup
0,20 r
11
≤ 0,40 Rendah
r
11
≤ 0,20 Sangat rendah
Berdasarkan klarifikasi koefisien realibilitas pada tabel 3.7 di atas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan realibilitas terhadap butir soal
tes kemampuan pemahaman matematis yang telah diujicobakan untuk mengetahui realibilitas soal yang telah disusun. Hasil uji realibilitas terhadap instrumen tes
kemampuan pemahaman matematis diperoleh hasil realibilitas tes = 0,67 atau berinterpretasi tinggi. Sedangkan untuk instrumen tes pemecahan masalah
matematis diperoleh hasil realibilitas tes = 0,50 atau berinterpretasi cukup. Setelah dilakukan ujicoba serta analisis terhadap instrumen tes kemampuan
pemahaman matematis dan kemampuan pemecahan masalah matematis, maka perangkat instrumen tes tersebut akan digunakan untuk instrumen penelitian,
karena instrumen tersebut dianggap cukup baik dan dapat dijadikan alat ukur.
Rosmayasari, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI
PROBLEM BASED LEARNING DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
G. Prosedur Penelitian