33
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir
Asam urat berfungsi sebagai antioksidan yang penting dalam tubuh, yaitu memiliki kemampuan menetralisir radikal bebas dalam plasma sehingga dapat
menurunkan stres oksidatif. Asam urat merupakan konversi hypoxanthine menjadi xanthine yang disintesis oleh enzim xanthine oxidase dan guanine menjadi xanthine
yang disintesis guanine deaminase. Pada manusia, kadar asam urat tergantung oleh beberapa faktor, antara lain
gangguan biosintesis asam urat, penggunaan obat-obatan uricostatic, urikosuric dan uricolitic, diit purin, dan gangguan reabsorbsi asam urat. Dalam keadaan normal
terdapat keseimbangan antara pembentukan nukleotida purin serta kemampuan ginjal dalam mengekskresikan asam urat. Pada individu dengan diet rendah purin akan
menyebabkan penurunan pembentukan nukleotida purin diantaranya adenosine dan guanosine. Penggunaan obat-obatan, yaitu uricostatic atau xanthine oxidase inhibitor
seperti alopurinol dapat menyebabkan penurunan aktivitas enzim xanthine oxidase yang berfungsi untuk mensintesis hypoxanthine menjadi xanthine. Obat-obat golongan
uricosuric seperti benzbromarone, sulphinpyrazone, dan probenesid bekerja menghambat URAT-1 sehingga mengakibatkan reabsorpsi urat menurun. Obat-obat
golongan uricolitic seperti rasburicase dan pegloticase bekerja dengan mengaktifkan
34
enzim UOx sehingga mensintesis asam urat menjadi alantoin. Ketiga golongan obat tersebut dapat menyebabkan penurunan kadar asam urat serum.
Asam urat dapat memberikan proteksi pada penyakit-penyakit neurologis dengan menghambat dan menurunkan produksi radikal bebas. Asam urat juga dapat
mempengaruhi dan menonaktifkan ROS reactive oxygen species dan RNS reactive nitrogen species dalam sel. Peningkatan ROS dan RNS dapat menginduksi kerusakan
asam nukleat, protein dan lipid yang dibutuhkan dalam metabolisme mitokondria. Bila terjadi penurunan kadar asam urat, maka ROS dan RNS yang terbentuk akan
berpengaruh terhadap meningkatnya stres oksidatif. Kerusakan oksidatif merupakan kontributor utama proses neurodegeneratif pada
lansia. Pada lansia terjadi penurunan aktivitas enzim antioksidan dan peningkatan biomarker stres oksidatif. Peningkatan stres oksidatif, disfungsi mitokondria,
kerusakan DNA dan peroksidasi lipid sering terjadi pada jaringan otak lansia. Hal ini dapat menyebabkan penyakit-penyakit neurodegeneratif seperti gangguan fungsi
kognitif. Peran asam urat sebagai antioksidan dapat menurunkan stres oksidatif
sehingga memperlambat terjadinya proses degeneratif.
35
Gambar 3.1 Bagan Kerangka Berpikir Lansia
Gangguan biosintesis asam urat
Obat uricosuric
Obat uricolitic
Kadar AUS rendah
Radikal bebas ↑
Stres oksidatif ↑
Degenerasi neuron
GFK -
Stroke -
Penyakit parkinson -
Trauma kepala -
Tumor otak -
Infeksi SSP -
Epilepsi -
Penyakit ginjal kronis
- Gagal jantung
- Depresi
Diit purin
Xanthine oksidase
Xanthine
Adenosine
Guanosine
URAT 1
Reabsorbsi urat
Obat
uricostatic
Enzim UOx +
36
3.2 Kerangka Konsep