Gangguan fungsi kognitif pada proses penuaan

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kognitif

Kognitif berasal dari bahasa latin “cognoscere” yang artinya together co dan know nos. Kognitif merupakan aktivitas mental secara sadar seperti berpikir, mengingat, belajar, dan menggunakan bahasa Kruse et al., 2006. Kognitif merupakan suatu proses dimana semua masukan sensoris taktil, visual, dan auditorik akan diubah, diolah, disimpan, dan selanjutnya digunakan untuk hubungan interneuron secara sempurna sehingga individu mampu melakukan penalaran terhadap masukan sensoris tersebut Lezak et al., 2004. Dalam behavioral neurology, ilmu hubungan antara struktur otak dan perilaku manusia diterapkan konsep yang mencakup lima domain kognitif, yaitu: atensi, bahasa, memori, visuospasial dan fungsi eksekutif Kusumoputro, 2003.

2.1.1 Gangguan fungsi kognitif pada proses penuaan

Penuaan aging adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas termasuk infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Definisi lain menyatakan bahwa penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan terus-menerus, dan berkesinambungan yang selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, 8 fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan memengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan Darmojo, 2010. Batasan lansia sampai sekarang belum memiliki kepastian referensi, banyak pendapat mengenai hal ini, beberapa pendapat mengenai batasan usia ini antara lain:  World Health Organization WHO tahun 1989 menetapkan batasan lansia adalah kelompok usia 45-59 tahun sebagai usia pertengahan middleyoung elderly, kelompok dengan usia 60-74 tahun disebut lansia ederly, kelompok usia 75-90 tahun disebut tua old, kelompok usia di atas 90 tahun disebut sangat tua very old.  Undang-undang RI No.4 tahun 1965 menjelaskan bahwa seseorang dikatakan sebagai lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai usia 55 tahun ke atas, tidak mampu mencari nafkah.  Menurut pasal 1 ayat 2,3,4 UU no. 13 tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Proses penuaan sudah dimulai sebelum kelahiran terjadi dan selama manusia hidup akan terjadi suatu perubahan fungsi dan struktur sel tubuh manusia. Proses penuaan ditandai oleh menurunnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi atau pulih dari suatu rangsangan Darmojo, 2010. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan proses penuaan antara lain:  Teori genetik Menua telah terprogram secara genetik untuk spesies tertentu, dimana terjadi perubahan biokimia yang diprogram oleh sel atau DNA yang setiap saat akan mengalami mutasi Darmojo, 2010. 9  Mutasi somatik Proses menua disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan sehingga menyebabkan terjadinya mutasi somatik. Hal ini menyebabkan reaksi metabolisme yang salah sehingga akan mengurangi fungsional sel.  Rusaknya sistem imun tubuh Kerusakan sistem imun tubuh sebagai proses heteroimunitas maupun auto imunitas. Mutasi yang berulang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenal dirinya sendiri, menyebabkan sistem imun tubuh menganggap sel yang mengalami perubahan tersebut sebagai sel asing dan menghancurkannya Darmojo, 2010.  Metabolisme Peristiwa menua akibat metabolisme, antara lain disebabkan kalori yang berlebihan, kurang aktivitas dan sebagainya Darmojo, 2000.  Radikal bebas Radikal bebas dapat terbentuk didalam tubuh sebagai produk sampingan di dalam mitokondria. Radikal bebas bersifat merusak karena sangat reaktif sehingga dapat bereaksi dengan DNA, protein, dan asam lemak tak jenuh di dalam membran sel. Walaupun ada sistem penangkal namun sebagian radikal bebas tetap lolos, bahkan saat lanjut usia makin banyak radikal bebas yang terbentuk sehingga proses perusakan terus terjadi, kerusakan organ sel makin lama makin banyak dan akhirnya 10 sel mati. Radikal bebas ini menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi. Darmojo, 2010 Proses penuaan disebabkan oleh faktor endogen dan eksogen. Faktor-faktor ini disebut dengan faktor risiko. Faktor risiko ini dapat menyebabkan penyakit degeneratif pada lansia diantaranya stroke, parkinson, demensia, dan gangguan kognitif lainnya Gambar 2.1 Darmojo, 2010. Gambar 2.1 Hubungan faktor resiko dengan penyakit degeneratif pada lansia Darmojo, 2009 Pada proses menua otak terlihat penurunan jumlah sel neuron yang terjadi tidak sama di berbagai tempat. Girus temporal superior mengalami penurunan jumlah sel paling banyak, disusul oleh girus presentralis sedangkan yang paling sedikit adalah area striata. Girus post sentralis tidak mengalami perubahan. Di hipokampus juga 11 terjadi penurunan sel neuron dalam jumlah besar Kusumoputro, 2003; Katz et al., 2012. Perubahan anatomi dan fisiologi pada proses menua mengakibatkan terjadinya penurunan berbagai fungsi otak secara wajar. Diantara fungsi otak yang menurun secara linier dengan berlanjutnya usia, yang paling sering terjadi adalah penurunan fungsi daya ingat atau memori baik itu memori segera immediate memory memori baru recent memory atau memori jangka panjang remote memory Black and Strub, 2000. Penurunan fungsi otak menua ini terjadi secara individual. Beberapa individu mungkin sama sekali tidak mengalaminya, ada yang mengalami derajat sedang, tetapi ada pula yang mengalami derajat berat sehingga mengganggu kehidupan sosial Kusumoputro, 2003; Katz et al., 2012.

2.1.2 Manifestasi gangguan kognitif