commit to user
15
Mahkamah Agung dengan surat edarannya no.51959 tanggal 20 April 1959 dan no.11962 tanggal 7 Maret 1962 menginstruksikan antara
lain agar pada waktu putusan diucapkan konsep putusan harus sudah selesai. Maksud tujuan surat edaran ini ialah untuk mencegah
hambatan dalam penyelesaian perkara, tetapi dapat dicegah pula adanya perbedaan isi putusan yang diucapkan dengan yang ditulis.
Jikalau ternyata ada perbedaan isi putusan yang diucapkan dengan yang ditulis, maka yang sah adalah yang diucapkan yaitu lahirnya
putusan itu sejak diucapkan. Akan tetapi, putusan hakim bukanlah satu-satunya bentuk untuk
menyelesaikan perkara. Disamping putusan hakim masih ada penetapan hakim. Penyelesain perkara dalam peradilan contentieus disebut
putusan sedangkan penyelesaian perkara dalam peradilan voluntair disebut penetapan. Tugas pokok hakim memeriksa dan mengadili.
Memeriksa berarti meneliti fakta yang terjadi sepanjang yang dituduhkan terhadap tertuduh, para saksi dan barang bukti. Mengadili
setelah ditemukan faktanya lalu dipertimbangkan dari segi hukumnya. Perbuatan mengadili haruslah berdasarkan fakta yang terungkap di
persidangan kemudian dipertimbangkan dari segala segi hukumnya. Inilah tugas pokok hakim, memeriksa, mempertimbangkan kemudian
menyimpul kan serta menetapkan
3. Tinjauan Umum Tentang Putusan
a. Pengertian Putusan
Putusan adalah hasil atau kesimpulan dari sesuatu yang telah dipertimbangkan dan dinilai dengan semasak-masaknya
yang dapat berbentuk tertulis ataupun lisan. KUHAP sendiri memberikan pengertian tentang putusan vonnis, yaitu dalam
Pasal 1 Butir 22 KUHAP putusan pengadilan adalah pemyataan
commit to user
16
hakim yang diucapkan dalam sidang pengadilan yang terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau bebas, atau lepas dari segala
tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara yang diatur dalarn undang-undang ini Sedangkan formalitas putusan diatur dalam
Pasal 197 KUHAP Ayat 1 dan apabila tidak dipenuhi akan mengakibatkan putusan tersebut batal demi hukum.
Andi Hamzah 2002: 277 mengemukakan bahwa pengambilan keputusan dilakukan setelah hakim memandang
pemeriksaan sudah maka mempersilahkan penuntut umum membacakan tuntutannya dan selanjutnya pembela memberikan
jawaban. Setelah mempertimbangkan hal-hal tuntutan dan jawaban pembela maka hakim mengambil kesimpulan dan
menjatuhkan keputusan. b.
Macam-macam Putusan Setalah mendengar pernyataan kedua belah pihak,
mendengarkan kesaksian para saksi dan adanya barang bukti, maka
selanjutnya hakim
akan melakukan
pengambilan keputusan. Adapun macam-macam putusan adalah sebagai
berikut : 1
Macam- macam putusan hakim a
Putusan yang
menyatakan tidak
berwenang mengadili.
b Putusan yang menyatakan bahwa dakwaan batal demi
Hukum. c
Putusan yang menyatakan bahwa dakwaan tidak dapat diterima.
d Putusan yang menyatakan terdakwa dilepas dari
segala tuntutan hukum.
commit to user
17
e Putusan Bebas.
f Putusan yang menghukum terdakwa.
Harus pula diperhatikan tingkat-tingkat dakwaan kumulatif atau altematif dakwaan primer atau subsider
Dalam Pasal 182 Ayat 5 KUHAP bahwa dalam musyawarah tersebut, hakim ketua majelis mengajukan
pertanyaan dimulai dari hakim termuda sampai hakim yang tertua, sedangkan yang terakhir, mengemukakan pendapatnya
adalah hakim ketua majelis, dan semua pendapat harus disertai pertimbangan beserta alasannya. Dalam ayat berikutnya yaitu
Ayat 6 Pasal 182 KUHAP itu diatur sedapat mungkin musyawarah majelis mempakan hasil permufakatan bulat, kecuali
jika hal itu diusahakan sungguh-sungguh tidak dapat dicapai, maka ditempuh dua cara yaitu :
a Putusan itu diambil dengan suara terbanyak b Jika dengan suara terbanyak tidak dapat diperoleh putusan
maka yang dipilih ialah pendapat hakim yang paling menguntungkan bagi terdakwa, Selanjutnya pelaksanaan
pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud dimuka, dicatat dalam buku himpunan putusan yang disediakan
khusus untuk keperluan itu dan isi buku tersebut sifatnya rahasia Pasal 182 Ayat 7 KUHAP .
2 Dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan. Pasal 6 Ayat 2 Undang-Undang No. 48 tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman menyatakan bahwa : Tidak ada seorangpun dapat dijatuhi pidana kecuali
apabila pengadilan, karena alat pembuktian yang sah menurut undang-undang mendapat keyakinan bahwa
commit to user
18
seseorang yang dianggap dapat bertanggung jawab telah bersalah atas perbuatan yang didakwakan atas dirinya
Dari ketentuan
diatas tampak
bahwa dalam
menjatuhkan putusan, hakim harus berpegang pada alat pembuktian yang sah menurut undang-undang. Alat bukti
yang sah menurut Pasal 184 KUHAP adalah: a
Keterangan Saksi Menurut pasal 185 ayat Keteranagn saksi sebagai
alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan disidang pengadilan .
b Keterangan Ahli.
Pembuktian keterangan ahli menurut Yahya Harahap 2002; 175 adalah :
1 Mempunyai nilai kekuatan bebas atau vrij bewijskracht
Nilai kekuatan bebas adalah didalamnya tidak ada melekat nilai kekuatan yang sempuma dan
menentukan. Hakim bebas menilai dan tidak wajib untuk mengikutinya.
2 Sesuai dengan asas minimum pembuktian Keterangan ahli untuk dapat dipakai sebagai alat
bukti harus
memenuhi asas
minimum pembuktian seperti telah diatur dalam Pasal 183
KUHAP. Untuk dapat dipakai sebagai alat bukti harus didukung oleh alat bukti yang lain.
c Surat
Definisi surat ialah segala sesuatu yang mengandung tanda-tanda baca yang dapat dimengerti,
dimaksud untuk mengeluarkan isi pikiran.
commit to user
19
Alat bukti surat diatur dalam Pasal 187 yang terdiri dari empat yaitu:
1 Berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat umum yang berwenang
atau yang dibuat di hadapannya, yang memuat keterangan tentang kejadian atau keadaan yang
didengar, dilihat, atau yang dialaminya sendiri disertai dengan alasan yang jelas dan tegas
tentang keterangan itu. 2 Surat yang dibuat menurut ketentuan peraturan
perundang- undangan atau surat yang dibuat oleh pejabat mengenai hal yang termasuk dalam
tata laksana yang menjadi tanggung jawabnya dan yang diperuntukkan bagi pembuktian
sesuatu hal atau keadaan yang diminta secara resmi dari padanya.
3 Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahlianya mengenai
sesuatu hal atau keadaan yang diminta secara resmi dari padanya.
4 Surat lain yang hanya berlaku jika ada hubungannya dengan isi dari alat pembuktian
yang lain. Ditinjau dari teori dan dihubungkan dengan
prinsip pembuktian, alat bukti surat mempunyai kekuatan pembuktian yaitu :
i. Ditinjau dari segi formal. ii. Ditinjau dari segi materiil
commit to user
20
d Petunjuk
Definisi petunjuk adalah perbuatan, kejadian, atau keadaan yang karena persesuaiannya baik antara
yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidananya itu sendiri, menandakan bahwa telah
terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. Alat bukti petunjuk kemudian lebih mengarah pada
pengamatan hakim. Hal ini dikuatkan dengan Pasal 188 Ayat 3
KUHAP yang mengatakan bahwa penilaian atas kekuatan pembuktian dan suatu petunjuk dalam setiap
keadaan tertentu dilakukan oleh hakim dengan arif lagi bijaksana, setelah ia mengadakan pemeriksaan
dengan penuh
kecermatan dan
keseksamaan berdasarkan hati nuraninya.
Dalam menarik alat bukti petunjuk, maka hakim harus mempergunakan alat-alat bukti yang secara
limitatif telah disebutkan dalam Pasal 188 Ayat 2 yaitu :
1 Keterangan saksi; 2 Surat;
3 Keterangan terdakwa. e
Keterangan Terdakwa Keterangan terdakwa menurut pasal 189
KUHAP adalah apa yang terdakwa nyatakan di sidang tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang
ia ketahui sendiri atau alami sendiri.
commit to user
21
4. Tinjuan Umum Tentang Tindak Pidana Pemalsuan Surat