Aspek-aspek Dalam Desain Desain

commit to user penyampaian pesan. Karena bila logo tersebut sudah sangat dikenal masyarakat, mereka akan dengan sendirinya memakai produk itu tanpa harus ada penawaran lebih lanjut.

4. Aspek-aspek Dalam Desain

Dalam sebuah proses desain yang kita lihat saat ini, perkembangan desain kian lama kian pesat, baik dari segi estetika maupun teknik lay outnya. Apalagi didukung dengan fasilitas yang semakin maju sehingga memudahkan kita untuk bisa bereksperimen lewat karya yang dibuat. Kedua hal di atas tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Untuk dapat menghasilkan desain yang baik perlu adanya penghayatan seni yang kreatif dan inovatif. Agar dapat memenuhi semua hal tersebut, seorang desainer membutuhkan pengalaman dan juga masukan dari berbagai pihak. Karena tiap orang mempunyai pendapatnya sendiri-sendiri. Sehingga kita harus bisa menerima dengan rendah hati bila desain yang kita buat tidak diterima oleh suatu kelompok tertentu. Dalam proses desain terdapat beberapa dasar pokok yang perlu diperhatikan, sebagai pendukung baik tidaknya desain yang akan dibuat, antara lain : a. Proporsi commit to user Sesuai dengan arti dari kamus, proporsi merupakan bagian atau ukuran, yang mana pada bagian atau ukuran tersebut mampu mewakili unsur- unsur garis, warna, pola, bentuk, dan sebagainya. Pembentukan proporsi pada desain yaitu menyelaraskan hubungan yang harmonis antara elemen-elemen penyusun tata letak desain, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menarik untuk dapat meningkatkan nilai jual. b. Keseimbangan Dalam desain, keseimbangan berarti penataan elemen desain dengan pertimbangan keserasian dan juga padanan. Keseimbangan ini dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, kecerahan, atau kegelapan warna. Penempatan unsur-unsur pada suatu posisi untuk mentukan keseimbangan, yaitu : 1 Keseimbangan formal atau simetris Yaitu keseimbangan yang ditentukan oleh penggunaan unsur yang sama pada kedua belah pihak dari garis lurus melalui pusat ruang. 2 Keseimbangan informal atau asimetris Yaitu unsur-unsur pembentuk seimbang di sekitar pusat. 3 Keseimbangan dengan fokus pusat optik Yaitu unsur-unsur pembentuk disusun secara seimbang mengikuti titik fokus dan unsur yang akan diletakkan dititik poros harus ditempatkan kira-kira 12 x tinggi, sehingga akan tidak rendah namun seimbang. c. Kontras commit to user Kontras adalah perlawanan. Untuk dapat mengenal dan mengerti hal ini, perlu mengetahui kebalikannya. Ukuran sendiri saja adalah netral dan tidak memberi kriteria untuk suatu perbandingan. Unsur besar hanya besar dalam hubungan dengan sesuatu yang lebih kecil. Kekontrasan merupakan pertimbangan untuk menyatakan sesuatu yang ingin disampaikan sebagai unsur yang lebih menonjol. Unsur yang lebih menonjol tersebut diharapkan dapat menarik perhatian secara khusus, untuk mengutamakan unsur terpenting dari apa yang ingin disampaikan. Secara garis besar pembagian kontras adalah : 1 Kontras pada ukuran Yaitu berdasarkan pertimbangan pada penyajian dengan membedakan besar kecilnya bentuk pada ukuran. 2 Kontras pada bentuk Kontras ini dilakukan dengan memperlihatkan perbedaan dari pengurangan dan penambahan daya volume gambar-gambar yang dibuat berlainan. 3 Kontras pada arah Yaitu dengan memperlihatkan penggunaan arah, yang dapat menunjukkan arah yang berlawanan sehingga terkesan ekstrim. 4 Kontras pada warna Kontras ini menampilkan penggunaan warna-warna yang saling bertolak belakang, untuk memberikan tekanan pada bentuk yang ingin disajikan. commit to user Misalnya warna gelap dengan terang, seperti hitam dengan putih, biru dengan kuning, merah dengan krem, dll. d. Kesatuan Unsur yang digunakan dalam desain harus memiliki hubungan satu sama lain dalam suatu rancangan, sehingga memberi kesan kesatuan. Kesan tersebut diperoleh dengan pengelompokan unsur-unsur yang memiliki hubungan. Misalnya dengan teknik memberi warna latar belakang, unsur tertutup sebagian, garis-garis atau pinggiran yang menghasilkan pengelompokan. e. Harmoni Harmoni dalam pembuatan desain dibentuk oleh adanya pembuatan lay out yang memiliki kesatuan, dan secara keseluruhan harus memperlihatkan efek kesatuan. Misalnya dengan adanya hiasan tambahan pada rancangan desain, atau menggunakan tipografi yang menarik. M. Suyanto, 2004:57

5. Komposisi Dalam Desain