4.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah suatu cara untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat khabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Data penelitian merupakan data sekunder yang
diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari seluruh perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai 2006-2009. Data yang digunakan adalah jenis
data pooled cross section time series, yaitu gabungan data antara perusahaancross section dan antar waktu time series. Data yang digunakan diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia BEI melalui website www.idx.co.id
4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dan pengukuran variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Gross Profit Margin merupakan keuntungan kotor berguna untuk mengetahui
keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan.
b. Net Profit Margin adalah rasio yang mengukur kemampuan manajemen
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dengan meminimalkan beban perusahaan dan memaksimalkan laba perusahaan. Rasio ini dapat dihitung
dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan jumlah penjualan bersih. c.
Return On Assets adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
untuk menghasilkan laba dari setiap aktiva yang digunakan. Rasio ini dapat dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan total aktiva
perusahaan. d.
Return on equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau untuk mengetahui besarnya
kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila
proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar. e.
Earning Per Share adalah rasio yang menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Rasio
dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham yang beredar.
f. Harga saham adalah harga pasar yang tercatat setiap hari pada waktu penutupan
closing price aktivitas di Bursa Efek Indonesia. Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rata-rata harga saham 5 lima hari setelah publikasi
laporan keuangan pada periode pengamatan. g.
Price Earning Ratio merupakan salah satu pendekatan yang sering digunakan oleh analis sekuritas untuk menilai suatu saham. Pendekatan ini mendasarkan atas
ratio antara harga saham per lembar yang berlaku di pasar modal dengan tingkat keuntungan bersih yang tersedia bagi pemegang saham.
Berdasarkan uraian tersebut maka defenisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi variabel
Parameter Skala
Gross Profit Margin X1
Rasio untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan
dari setiap barang yang dijual. Gross profit margin sangat
dipengaruhi oleh harga pokok penjualan
Penjualan bersih - HPP GPM = x 100
Penjualan
Rasio
Net Profit Margin
X2 Rasio yang mengukur
kemampuan manajemen perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya dengan meminimalkan beban
perusahaan dan memaksimalkan laba perusahaan
Laba Bersih NPM = x 100
Jlh Penjualan bersih
Rasio
Return On Assets
X3 Rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari setiap
asset yang digunakan.
Laba Bersih ROA = x 100
Total Aktiva
Rasio
Return On Equity
X4 Return on equity mengukur
kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia
bagi pemegang saham perusahaan atau untuk
mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan
untuk setiap rupiah modal dari pemilik
Laba Bersih ROA = x 100
Rata-rata Ekuitas
Rasio
Earning Per Share
X5 Rasio yang menunjukkan
besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua
pemegang saham perusahaan.
Laba Bersih EPS = X 100
Jlh lembar Saham
Rasio
Price Earning Ratio
M Mendasarkan atas ratio antara
harga saham per lembar yang berlaku di pasar modal dengan
tingkat keuntungan bersih yang tersedia bagi pemegang saham
Harga Saham PER =
EPS
Rasio
Harga saham Y
Harga pasar pada waktu penutupan closing price
aktivitas di BEI. Harga saham yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah rata-rata harga saham 5 lima hari setelah publikasi
laporan keuangan pada periode pengamatan.
∑ harga saham 5 hari HGS =
5
Rasio
Universitas Sumatera Utara
4.6. Model dan Teknik Analisis Data