Profitabilitas Landasan Teori 1. Harga saham

yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Menurut Jogiyanto 2000: 392, informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan volume perdagangan saham. Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik good news atau signal buruk bad news. Jika pengumuman informasi tersebut sebagai signal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.

2.1.2. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri Sartono, 2008: 130. Jumlah laba bersih kerap dibandingkan dengan ukuran kegiatan atau kondisi keuangan lainnya seperti penjualan, aktiva, ekuitas pemegang saham untuk menilai kinerja sebagai suatu persentase dari beberapa tingkat aktivitas atau investasi. Perbandingan ini disebut rasio profitabilitas profitability ratio. Berikut ini adalah beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Gross Profit Margin Rasio gross profit margin atau margin keuntungan kotor berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun, begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain, rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Formulasi dari gross profit margin atau GPM adalah sebagai berikut: Penjualan Bersih – harga Pokok Penjualan GPM = X 100 Penjualan Sawir,2001: 18 2. Net Profit Margin Net Profit Margin NPM menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. rasio NPM dapat mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dengan meminimalkan beban perusahaan dan memaksimalkan laba perusahaan. Dengan kata lain ratio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Formulasi dari net profit margin adalah sebagai berikut: Laba Bersih NPM = X 100 Penjualan Bersih Sawir,2001: 18 Universitas Sumatera Utara 3. Return on Assets Return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini, akan dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Menurut Riyanto 2000 ROA adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih bagi semua investor dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva. Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Analisa Return On Assets ROA dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruhkomprehensif. Analisa Return On Assets ROA ini sudah merupakan tehnik analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Return On Assets ROA itu sendiri adalah salah satu bentuk dari ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian Return On Assets ROA menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan Net Operating Income dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut Net Operating Assets. Sebutan lain untuk Universitas Sumatera Utara ROA adalah “Net Operating profit Rate Of Return” atau “Operating Earning Power” Munawir, 2001: 89. Formulasi dari return on investment atau ROA adalah sebagai berikut: Laba Bersih ROI = X 100 Total Aktiva Munawir,2001: 89 4. Return on Equity Return on equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar. Formulasi dari return on equity atau ROE adalah sebagai berikut: Laba Setelah Pajak ROE = X 100 Modal sendiri Sawir,2001: 20 5. Earning Per Share Earning Per Share adalah hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimilikinya atas keikutsertaannya dalam perusahaan. Laba per lembar saham biasanya merupakan indikator laba yang diperhatikan oleh para investor yang umumnya terdapat korelasi yang kuat antara pertumbuhan laba dengan pertumbuhan harga saham Munawir, 2002. Angka yang ditunjukkan dari EPS sering dipublikasikan oleh perusahaan yang ingin menjual Universitas Sumatera Utara sahamnya kepada masyarakat luas. Investor berpandangan bahwa EPS mengandung informasi yang penting untuk melakukan prediksi mengenai besarnya dividen per saham di kemudian hari, serta relevan untuk menilai efektivitas manajemen dalam membuat kebijakan pembayaran dividen. Earning Per Share menggambarkan laba bersih perusahaan yang diterima oleh setiap saham. Meskipun net income dari laporan laba rugi memberikan informasi terhadap keseluruhan keuntungan suatu perusahaan, akan tetapi para investor lebih tertarik terhadap performa perusahaan berdasarkan keuntungan per lembar sahamnya. Rasio dari EPS dirumuskan sebagai berikut: Laba Bersih Earning Per Share = x 100 Jumlah Lembar saham

2.1.3. Price Earning Ratio Price Earning Ratio

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governace dan profitabilitas Terhadap Harga Saham Dengan corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Industri yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 46 93

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 21

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, dan Solvabilitas Terhadap Harga Saham Dengan Price Earning Ratio (PER) Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014

0 4 79

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

0 0 35

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 4