pengganggu periode sebelumnya Ghozali, 2005. Autokorelasi merupakan korelasi antar data dalam runtun waktu times series atau space data cross section. Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian Durbin-Watson DW. Menurut Setiaji 2004
pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: 1.
Jika nilai D-W berada di bawah 0 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif. 2.
Jika nilai D-W berada diatas 1,5 sampai 2,5 berarti tidak terjadi autokorelasi. 3.
Jika nilai D-W berada di atas 2,5 berarti ada autokorelasi negatif. 4.6.2.4. Uji multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas independen, model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan melihat Tolerance Value dan Variance Inflation Factor
VIF. Multikolinieritas terjadi jika nilai tolerance kurang dari 0,10 dan VIF lebih besar dari 10 atau jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
umumnya di atas 0,9 Ghozali, 2005.
4.6.3. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang diajukan maka dilakukan pengujian terhadap variabel-variabel penelitian baik secara simultan maupun parsial.. Menurut Ghozali
2005 uji hipotesis dapat dilakukan dengan 3 tiga cara yaitu: 4.6.3.1
Uji statistik F
Universitas Sumatera Utara
Uji statistik F ini menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen Kuncoro, 2003. Bentuk pengujian hipotesis untuk uji statistik F adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis
Secara simultan GPM, NPM, ROA, ROE dan EPS berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Hipotesi ini diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 95. 3.
Menentukan kriteria pengujian hipotesis: a.
Jika F
signifikan
0,05 artinya secara simultan GPM, NPM, ROA, ROE dan EPS berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
b. Jika F
signifikan
0,05 artinya secara simultan GPM, NPM, ROA, ROE dan EPS tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
4.6.3.2. Uji statistik t Uji statistik t dilakukan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel
independen terhadap variabel dependen dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Menurut Kuncoro 2003 Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel terkait.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk pengujian hipotesis untuk uji statistik t adalah sebagai berikut: 1.
Merumuskan hipotesis Secara parsial GPM, NPM, ROA, ROE dan EPS berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan. 2.
Menentukan tingkat signifikansi Hipotesi ini diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 95.
3. Menentukan kriteria pengujian hipotesis:
a. Jika t
signifikan
0,05 artinya secara parsial GPM, NPM, ROA, ROE dan EPS berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
b. Jika t
signifikan
0,05 artinya secara parsial GPM, NPM, ROA, ROE dan EPS tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
4.6.3.3. Koefisien determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
atau adjusted R
2
bertujuan untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R
2
≤ 1. Hal ini berarti jika R
2
= 0 menunjukkan tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, bila R
2
semakin besar mendekati 1 ini menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan sebaliknya jika R
2
mendekati 0 maka semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
4.7. Perumusan Model Kedua