2. Penyediaan Tenaga Listrik Listrik untuk penggerak pompa air dan penerangan harus diadakan tersendiri
bukan tergabung dengan sambungan milik pihak lain untuk menghindarkan kerancuan perhitungan biayanya tergantung kondisi dan didiskusikan dengan warga.
Listrik harus berasal dari sumber PLN dan dari golongan tarif sosial agar tidak membebani pengguna yang rata rata kurang mampu dengan biaya yang dianggap
terlalu tinggi.
2.2. Pemukiman Padat
Rumah adalah tempat untuk tumbuh dan berkembang, baik secara jasmani, rohani dan sosial. Definisi ini membawa banyak konsekuensi yakni bahwa selain
kualitas rumah yang harus baik, diperlukan pula segala fasilitas yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Fasilitas itu misalnya fasilitas pendidikan, pasartoko,
tempat kerja, fasilitas air bersih dan sanitasi Juli Soemirat, 1994.
Berdasarkan Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, disebutkan bahwa permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup
diluar kawasan hutan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Berdasarkan PP No. 80 tahun 1999 tentang kawasan siap bangun dan lingkungan siap bangun berdiri sendiri,
rumah layak huni adalah rumah yang memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan dan kenyamanan. Pemukiman padat adalah pemukiman yang berpenduduk dengan
kepadatan tinggi yaitu 300-500 orangHa.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Silas 2008, rumah disebut layak bila memenuhi aspek sehat, aman, terjamin, dapat dicapai dan mampu dibayar, termasuk kebutuhan dasar, bebas
dikriminasi dan kepastian kepemilikannya. Pemukiman sering disebut perumahan dan atau sebaliknya. Pemukiman
berasal dari kata housing dalam bahasa inggris yang artinya adalah perumahan dan kata human settlement yang artinya pemukiman. Perumahan memberikan kesan
tentang rumah atau kumpulan rumah beserta prasarana dan sarana lingkungannya. Perumahan menitikberatkan pada fisik atau benda mati, yaitu houses dan land
settlement. Sedangkan pemukiman memberikan kesan tentang pemukiman atau kumpulan pemukim beserta sikap dan perilakunya di dalam lingkungan, sehingga
pemukiman menitik beratkan pada sesuatu yang bukan bersifat fisik atau benda mati yaitu manusia human. Dengan demikian perumahan dan pemukiman merupakan
dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan sangat erat hubungannya, pada hakekatnya saling melengkapi.
Adapun masalah yang dihadapi oleh masyarakat berpenghasilan rendah di pemukiman padat adalah Depkimpraswil, 2003 :
1. Kelangkaan air bersih dimana air dibeli dengan harga yang mahal untuk mendapatkannya.
2. Air buangan yang langsung dibuang kelingkungan tanpa pengolahan yang memadai sehingga dapat mengakibatkan timbulnya vektor penyakit dan
tempat bersarangnya nyamuk.
Universitas Sumatera Utara
3. Tidak ada tempat pembuangan tinja manusia yang memadai walaupun ada jumlah sangat terbatas tanpa memperdulikan pengaruh buruk terhadap
lingkungan.
2.3. Daerah Pesisir dan Masyarakat Nelayan