Lori - lori yang telah berisi TBS dimasukkan ke ketel rebusan dengan bantuan seperti loko, kapstander, dan lier. TBS dipanaskan dengan uap air yang bertekanan
2,8-3 kg cm
2
. Setiap TBS yang diolah memerlukan ± 0,5 ton uap air yang dihasilkan oleh ketel uap.
Tekanan harus berada antara 2,8 – 3 kg cm2 dan lamanya perebusan berkisar 90 menit.Selanjutnya digunakan system perebusan triple peaktiga puncak
Suyatno Risza, 1994 .
2.3.1 Tujuan perebusan
Setiap PKS tentu menginginkan hasil minyak dengan kualitas yang baik, tingkat keasaman yang renah, dan minyak yang mudah dipucatkan bleaching. Proses
perebusan sangat menentukan kualitas hasil pengolahan pabrik kelapa sawit. Tujuan dari proses perebusan tandan buah segar yaitu menghentikan perkembangan asam
lemak bebasALB atau free fatty acidFFA,memudahkan pemipilan, penyempurnaan dalam pengolahan, serta penyempurnaan dalam proses pengolahan inti sawit.
1. Menghentikan perkembangan asam lemak bebasALB atau free fatty acid
FFA Perkembangan asam lemak bebas terjadi akibat kegiatan enzim yang
menghidrolisis minyak. Menghentikan kegiatan enzim tersebut sebenarnya cukup dengan perebusan hingga temperatur 50
o
C selama beberapa menit.
Universitas Sumatera Utara
Namun, jika ditinjau dari proses pengolahan selanjutnya, perebusan harus dilakukan dengan temperatur yang lebih tinggi.
2. Mempermudahkan pemipilan
Untuk melepaskan brondolan secara manual, sebenarnya cukup dengan merebus dalam air mendidih. Namun, Cara ini tidak memadai. Oleh
karenanya, diperlukan uap jenuh bertekanan agar diperoleh temperature yang semestinya di bagian dalam tandan buah.
3. Penyempurnaan dalam pengolahan
Selama proses perebusan, kadar air dalam buah akan berkurang karena proses penguapan. Dengan berkurangnya kadar air, susunan daging buahan pericarp
berubah. Perubahan tersebut memberikan efek positif, yaitu mempermudah pengambilan minyak selama proses pengempaan dan mempermudah
pemisahan minyak dari zat nonlemak non-oil Solid. Pada saat yang sama, sel-sel minyak akan pecah dan berada dalam keadaan bebas pada saat
pengeluaran uap perebusan puncak ketiga. Dalam hal ini, senyawa protein merupakan cairan emulsi yang berbeda sehingga lapisan minyak lebih mudah
dipisahkan saat proses pemurnian. Secara keseluruhan, akibat penguapan sebagian air dari daging buah kemungkinan kehilangan minyak dalam serabut
maupun dalam lumpur buangan sludge pada proses pemurnian dapat ditekan. 4.
Penyempurnaan dalam proses pengolahan inti sawit Hal utama yang dihadapi pada proses pengolahan inti sawit yaitu sifat lekat
dari inti sawit terhadap cangkangnya. Dengan proses perebusan, kadar air
Universitas Sumatera Utara
dalam biji akan berkurang sehingga daya lekat inti terhadap cangkangnya menjadi kurang. Iyung Pahan, 2006 .
2.3.2 Perlakuan-perlakuan pada saat perebusan