Perbedaan Strategi Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Konvensional

13 kehidupan mereka Sanjaya, 2011:255. Sedangkan menurut Aqib 2015:1 Contextual Teaching and Learning CTL merupakan strategi pembelajaran yang membantu tutor mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong warga belajar membuat hubungn antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka.

2.1.6.2 Perbedaan Strategi Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Konvensional

Perbedaan Strategi Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Konvensional menurut Sanjaya 2011:261 yakni : No. Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Konvensional 1. Menempatkan warga belajar sebagai subjek Menempatkan warga belajar sebagai objek 2. Warga belajar belajar melalui kegiatan kelompok Warga belajar lebih banyak belajar secara individual dengan menerima, mencatat, dan menghafal materi 3. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata Pembelajaran bersifat teoritis dan abstrak 4. Kemampuan didasarkan atas pengalaman Kemempuan diperoleh melalui latihan- latihan 5. Tujuan akhir pembelajaran kontekstual adalah kepuasan diri Tujuan akhir pembelajaran konvensional adalah nilai atau angka 6. Tindakan atau perilaku dibangun atas kesadaran diri sendiri Tindakan atau perilaku didasarkan oleh faktor dari luar 7. Pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya Pengetahuan dikonstruksi oleh orang lain 8. Warga belajar bertanggung jawab dalam memonitor dan Tutor adalah penentu jalannya proses pembelajaran 14 mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing 9. Pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dalam konteks dan setting yang berbeda sesuai dengan kebutuhan Pembelajaran hanya terjadi di dalam kelas 10. Tujuan yang ingin dicapai adalah seluruh aspek perkembengan peserta didik, sehingga keberhasilan bisa diukur dengan berbagai cara misalnya dengan evaluasi proses, hasil karya, penampilan dll. Keberhasilan pembelajaran hanya diukur dari tes 2.2. PKBM Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. 2.2.1. Pengertian PKBM Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Menurut Komar 2006:242 PKBM merupakan wahana penyelenggaraan berbagai kegiatan belajar masyarakat yang didasarkan pada kebutuhan masyarakat. PKBM melayani kebutuhan pendidikan informasi, keterampilan, kerja, kemitraan, teknologi tepat guna dan fasilitas pemberdayaan masyarakat. PKBM dijadikan pusat pemberdayaan masyarakat dengan prinsip masyarakat atau dikelola oleh dan untuk masyarakat. PKBM merupakan lembaga pendidikan non formal yang menyediakan layanan kebutuhan masyarakat salah satunya berkaitan dengan pendidikan, sehingga dalam PKBM ada layanan pendidikan kesetaraan. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat 3 dan penjelasannya menyatakan bahwa pendidikan kesetaraan adalah program pendidikan nonformal yang 15 menyelenggarakan pendidikan umum setara SDMI, SMPMTs, dan SMAMA yang mencakup program Paket A, Paket B, dan Paket C. Dalam penyelenggaraan program kesetaraan memerlukan keterlibatan masyarakat didalam keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan. Program ini ditujukan bagi masyarakat yang membutuhkan pembelajaran tersebut. Kamil 2011:86 PKBM merupakan lembaga pendidikan yang dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat serta diselenggarakan di luar sistem pendidikan formal baik di perkotaan maupun di pedesaan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan belajar kepada seluruh lapisan masyarakat agar mereka mampu membangun dirinya secara mandiri sehingga sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

2.2.2. Fungsi PKBM Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.