BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Belajar
Istilah belajar merupakan istilah yang sudah lazim di kalangan masyarakat. Banyak ahli telah memberi batasan atau definisi tentang belajar. Definisi
belajar sangat sulit untuk diformulasikan secara utuh atau memuaskan, karena melibatkan semua aktifitas dan proses yang diharapkan untuk
dimasukkan ataupun dihapus.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya
dengan lingkungan Surya 1981:32. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di
atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
Belajar pada manusia merupakan suatu proses psikologi yang berlangsung dalam interaksi aktif subjek dengan lingkungan, dan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang bersifat konstanmenetap. Perubahan-perubahan itu dapat berupa sesuatu
yang baru yang segera nampak dalam perilaku nyata. Jadi, pengertian belajar adalah suatu proses untuk merubah tingkah laku
sehingga diperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi lebih baik
di dalam diri seseorang setelah melakukan aktifitas tertentu. Walaupun pada hakikatnya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar.
2.2 Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa
keterampilan-keterampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa keterampilan terintegrasi.
Keterampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur,
menyimpulkan dan
mengkomunikasikan. Sedangkan
keterampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variable, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan
hubungan antar variable, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional,
merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen.
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting
dalam interaksi belajar mengajar Sardiman, 2001 : 93. Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa,
yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru sedangkan menurut pandangan ilmu
jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa.
Kegiatan belajar atau aktivitas belajar sebagai proses terdiri atas enam unsur yaitu tujuan belajar, peserta didik yang termotivasi, tingkat kesulitan belajar,
stimulus dari lingkungan, peserta didik yang memahami situasi, dan pola m-macam kegiatan
aktivitas belajar yang dapat dilakukan anak-anak dikelas, tidak hanya mendengarkan atau mencatat. Paul B. Diedrich dalam Nasution, 2004:9.
2.3 Hasil Belajar