Pelatihan Kegiatan ini dilakukan untuk penyadaran gender dan pemahaman tentang Pendataan Kasus Kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan data kasus

pemberitaan media massa dan strategi memenangkan kasus – kasus kekerasan berdimensi publik dan strategi pembelaan. Kegiatan pendokumentasian meliputi : 1. Pengumpulan data. 2. Analisis data. 3. Membuat kronologis kasus.

c. Penerbitan Buku Kegiatan ini dilakuakan untuk menyusun dan menerbitkan buku tentang

penanganan kasus kekerasan yang berdimensi publik yang dimenangkan oleh Lembaga Advokasi Damar. Buku yang dimaksudkan diperlukan untuk kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan pembentukan opini publik serta menambah koleksi pustaka tentang strategi penanganan kasus khususnya kasus – kasus kekerasan. Kegiatan ini meliputi : 1. Penyusunan buku oleh tim penyusun. 2. Pra cetak setting dan lay out naskah. 3. Pencetakan buku. 4. peluncuran dan penbistribusian buku.

d. Pelatihan Kegiatan ini dilakukan untuk penyadaran gender dan pemahaman tentang

kekerasan terhadap perempuan bagi calon pelatih sehingga dapat melakukan pelatihan dan pengorganisasian ditingkat basis mereka agar dapat membentuk kelompok yang memiliki kesadaran kritis dan maupun membangun kolektif untuk advokasi anti kekerasan terhadap perempuan. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan pelatihan gender dan kekerasan bagi calon pelatih dengan output berupa modul untuk pelatihan penyadaran gender dan kekerasan bagi komunitas basis dan komunitas perempuan korban perkosaan dengan harapan nantinya akan muncul kelompok yang menolak kekerasan terhadap perempuan. Kegiatan ini meliputi : 1. Pelatihan. 2. Penyusunan modul. 3. Workshop. 4. Pertemuan berkala bagi komunitas basis.

e. Pendataan Kasus Kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan data kasus

perkosaan dan kekerasan yang terjadi dikomunitas jaringan sehingga dapat dideskripsikan tentang besaran kasus perkosaan dan kekerasan serta keragamanan korban maupun pelaku untuk perencanaan penyusunan strategis penanganan kasus. Pelaksanaannya kan dijalankan oleh masing – masing komunitas jaringan dengan Lembaga Advokasi Perempuan Damar sebagai pusat pengaduannya. Kegiatannya meliputi : 1. Survei atau investigasi kasus untuk menghasilkan data kasus. 2. Pendampingan paada korban untuk penanganan selanjutnya. 3. Divisi pengembangan Sumber Daya dan Organisasi Divisi ini mendapaatkan tugas untuk melaksanakan tujuan stategis d menguatnya organisasi dan kelembagaan serta menagemen Lembaga Advokasi Perempuan sebagai perkumpulan terbatas yang mampu meningkatkan transparansi, tanggung gugat sosial dan kinerjanya. Tujuan operasionalnya adalah Terbentuknya kelembagaan DAMAR menjadi perkumpulan yang berbadan hukum, adanya sistem keanggotaan dan terpilihnya kepengurusan. 1. Tersedianya managemen personalia, keuangan, SIM, SIA yang efektif. 2. Tersedianya kantor dan fasilitas yang mendukung pelaksanaan program. 3. Tersedianya sistem perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan. 4. Tersedianya laporan audit tahunan Lembaga Advokasi Perempuan Damar dan diterbitkannya sertifikat oleh tim audit. Untuk mencapai tujuan strategis dan operasional dilakukan serangkaian kegiatan utama sebagai berikut : 1. Persiapan, penyusunan dan pembentukan perkumpulan terbatas. 2. Penyusunan ADART. 3. Pelatihan organisasi dan kelembagaan. 4. Membuka pendaftaran dan menerima anggota perkumpulan. 5. Menyelenggarakan rapat anggota untuk memilih kepengurusan . 6. Mengadakan rapat kerja bagi kepengurusan baru. 7. Magang, in – house traiinning gender, community organizer dan advokasi serta mengkursuskan staffnya untuk kursus computer dan bahasa inggris. 8. Merekrut tenaga pengacara siap pakai dan beberapa tenaga relawan. 9. Penyusunan sistem manajemen personalia, keuangan, komprnsasi dan ketenagaan serta menyediakan fasilitas antara lain kantor, computer, filling cabinet, meja – kursi lainnya. 10. Monitoring dan evaluasi terhadap hasil kerja serta disusunnya laporan yang akan diberikan kepada funding dan anggota perkumpulan.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kronologis Kasus W Inisial 1. Kronologis Kejadian

Korban mendatangi sponsor di Kupang, sebutan untuk orang yang merekrut di daerah, dengan tujuan untuk bekerja sebagai PRT di Malaysia. Korban mencontoh teman sekampungnya yang berhasil menjadi TKI di Negeri Jiran tersebut. Karena menurut keterangan yang ia dapatkan gaji yang diperoleh cukup lumayan, sehingga hal itulah yang menbulatkan hatinya untuk mendaftarkan diri pada H sebagai sponsor calon TKI di NTT. Keinginan itu didorong dengan berbagai kemudahan yaitu dalam pendaftaran tersebut korban dan beberapa calon lainnya tidak dipungut biaya. Ditambah lagi pembuatan passport dan surat – menyurat lainnya tidak dilakukan sendiri oleh mereka melainkan oleh pihak pelaku. Korban dan 7 orang lainnya sebagai calon TKI kemudian diberangkatkan dengan menggunakan perahu menuju Kupang. Di Kupang mereka ditampung dalam sebuah asrama selama 1 bulan. Calon TKI tersebut mengikuti sponsor yang terus membawanya menuju Tanjung Periok Jakarta dengan kapal laut selama 1 minggu. Di Jakarta ia ditampung di Tebet Cabang PJTKI A-SKM selama 1 bulan. Penampungan itu dijalani untuk melakukan medical checking pemeriksaan kesehatan. Selanjutnya ia dan teman – temannya dibawa Bekasi dengan tujuan