6. Mengusulkan draft ke DPRD.
2. Divisi Penanganan Kasus dan Pengembangan Jaringan
Divisi  ini  mendapatkan  tugas  untuk  melakanakan  tujuan  startegis  b tertanganinya  kasus  kekerasan  terhadap  perempuan  berdimensi  publik  kasus
– kasus  lainnya  secara  litigasi  dan  non  litigasi  dengan  baik  dan  c  terbangunnya
kerja sama dengan organisasi non Pemerintah mitra kerja dalam pengorganisasian komunitas untuk pemberdayaan dan advokasi terhadap perempuan.
Tujuannya operasinalnya adalah :
1. Penanganan  kasus  terhadap  perempuan  berdimensi  publik  dan  kaus  –
kasus lainnya berjalan efektif. 2.
Pendokumentasian  kasus  kekerasan  terhadap  perempuan  berdimensi publik dan kasus
– kasus lainnya berjalan efekktif. 3.
Penerbitan buku tentang keberhasilan penanganan kasus berdimensi publik dan kasus
– kasus lainnya berjalan efektif. 4.
Terbentuknya 14 kelompok dampingan organisasi  non pemerintah  mitra kerja di Propinsi Lampung yang menolak kekerasan perempuan.
Untuk mencapai  tujuan  strategis  dan  operasional dilakukan serangkaian  kegiatan utama sebagai berikut :
a. Penangan Kasus Kegiatan  ini  dilakukan  untuk  menangani  kasus  korban  kekerasan  khususnya
berdimensi  publik  dan  lainnya  yang  diterima  Lembaga  Advokasi  Perempuan Damar  dari  mitra  kerja  ditingkat  basis.  Penanganan  kasus
–  kasus  kekerasan
berdimensi publik selain dimaksudkan untuk pembelaan korban tetapi juga untuk membangun  opini  publik,  baik  melalui  persidangan  yang  berlangsung  maupun
pemberitaan media massa. Penanganan kasus – kasus secara non litigasi bertujuan
untuk  penguatan  diri  dan  rehabilitas  korban  melalui  penanganan  kasus –  kasus
secara litigasi melalui persidangan. Pembelaan  secara  litigasi  dan  pendokumentasian  proses  persidangan  yang
berlangsung  daris  sudut  pandang  sosial  politik  dari  kasus  tersbut  dapat dimanfaatkan untuk perbaikan stategis pembelaan.
Kegiatan penangan kasus meliputi
1. Investigasi.
2. Pembentukan tim penanganan kasus.
3. Penyusunan Kronologis kasus.
4. Melakukan analisis kasus.
5. Penyusunan gugatan.
6. Gelar perkara.
7. Testimoni kesaksian.
8. Persidangan litigasi.
9. Rehabilitasi korban dengan penanganan oleh tenaga medis, psikolog, dan
rohaniawan non – litigasi.
b. Pendokumentasian Kegiatan  ini  dilakukan  untuk  mendokumentasikan  proses  penanganan  kasus
kekerasan yang berdimensi publik dan yang lainnya untuk bahan pembuatan buku,
pemberitaan  media  massa  dan  strategi  memenangkan  kasus –  kasus  kekerasan
berdimensi publik dan strategi pembelaan. Kegiatan pendokumentasian meliputi :
1. Pengumpulan data.
2. Analisis data.
3. Membuat kronologis kasus.
c. Penerbitan Buku Kegiatan  ini  dilakuakan  untuk  menyusun  dan  menerbitkan  buku  tentang
penanganan  kasus  kekerasan  yang  berdimensi  publik  yang  dimenangkan  oleh Lembaga Advokasi Damar. Buku yang dimaksudkan diperlukan untuk kampanye
anti  kekerasan  terhadap  perempuan  dan  pembentukan  opini  publik  serta menambah koleksi pustaka tentang strategi penanganan kasus khususnya kasus
– kasus kekerasan.
Kegiatan ini meliputi :
1. Penyusunan buku oleh tim penyusun.
2. Pra cetak setting dan lay out naskah.
3. Pencetakan buku.
4. peluncuran dan penbistribusian buku.
d. Pelatihan Kegiatan  ini  dilakukan  untuk  penyadaran  gender  dan  pemahaman  tentang