8 Bandura 1997 mengemukakan bahwa efikasi diri sangat diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan core skills seseorang. Kemampuan core skills sendiri terdiri dari kemampuan komunikasi, kemampuan angka atau numeracy,
kemampuan IT, kemampuan belajar, dan kemampuan kerja sama. Wahyono 2004 menemukan bahwa pelatihan efikasi diri dalam bidang pekerjaan akan
meningkatkan kesiapan kerja pada calon tenaga kerja. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa efikasi diri adalah
keyakinan seseorang akan kemampuannya dalam menghadapi masalah, mencari solusi, dan meningkatkan kesiapan kerja pada calon tenaga kerja.Efikasi diri
menentukan bagaimana seseorang merasa, berpikir, memotivasi dirinya dan berperilaku.
1.2 Mekanisme efikasi diri
Menurut teori kognitif sosial bandura 1986, setiap individu memiliki sistem diri yang memungkinkan mereka melakukan langkah pengawasan atas pikiran,
perasaan, motivasi, dan aktivitas mereka sendiri. Sisem ini memberikan mekanisme referensi dan susunan subfungsi untuk merasa, mengatur, dan
mengevaluasi perilaku, sebagai hasil dari saling keterikatan antara sistem dan sumber-sumber lingkungan pengaruh tersebut. Hal ini memberikan sebuah fungsi
pengaturan diri dengan memberikan kemampuan mengaruhi proses kognitif dan aksi kepada setiap idividu, dan kemudian merubah lingkungannya.
Bandura 1986 juga menjelaskan bahwa melalui proses refleksi diri, seseorang mampu mengevaluasi pengalaman dan proses berpikirnya. Menurut
pandangan ini, apa yang manusia tahu, kemampuan apa yang mereka miliki, atau
Universitas Sumatera Utara
9 apa yang telah mereka capai tidak selalu menjadi prediktor untuk capaian-capaian
berikutnya. Hal tersebut karena kepercayaan yang mereka pegang mempengaruhi secara luas cara bertindak mereka. Akhirnya perilaku seseorang di mediasi oleh
kepercayaan tentang kemampuan mereka dan sering kali dapat diprediksi dengan usaha ini. Hal ini tidak berarti seseorang dapat menyelesaikan tugas diluar
kemampuannya semata-mata dengan keyakinan bahwa mereka mampu. Untuk berfungsi secara kompeten, seseorang membutuhkan keserasian antara
kepercayaan-kepercayaan diri pada satu sisi, dan kemampuan serta pengetahuan di sisi lain. Sehingga, efikasi diri merupakan faktor penting pada tahap pertama
bagaimana pengetahuan dan kemampuan yang baik dibutuhkan.
1.3 Perkembangan Efikasi Diri
Bandura 1986 menyatakan bahwa efikasi diri berkembang secara teratur sesuai tumbuh kembang, usia, pengalaman dan perluasan lingkungan. Bayi mulai
mengembangkan efikasi dirinya sebagai usaha untuk melatih pengaruh lingkungan fisik dan sosial. Mereka mulai mengerti dan belajar mengenai
kemampuan dirinya, kecakapan fisik, kemampuan sosial dan kecakapan berbahasa yang hampir secara konstan digunakan dan ditujukan pada lingkungan. Awal dari
perkembangan efikasi diri dipusatkan pada orang tua kemudian dipengaruhi oleh saudara kandung, teman sebaya dan orang dewasa lainnya.
Pada usia sekolah, proses pembentukan efikasi diri secara kognitif terbentuk dan berkembang termasuk pengetahuan, kemampuan berpikir, kompetisi dan
interaksi sosial baik sesama teman maupun guru. Pada usia remaja, efikasi diri berkembang dari berbagai pengalaman hidup, kemandirian mulai terbentuk dan
Universitas Sumatera Utara
10 individu belajar bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Pada usia dewasa,
efikasi diri meliputi penyesuaian pada masalah perkawinan, menjadi orang tua, dan pekerjaan. Sedangkan pada masa lanjut usia, efikasi diri berfokus pada
penerimaan dan penolakan terhadap kemampuannya, seiring dengan penurunan kondisi fisik dan intelektualnya.
1.4 Dimensi efikasi diri