Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

24 Sumatera Utara, peneliti mulai melakukan pengumpulan data dengan memberikan lembar persetujuan informed consent kepada mahasiswa sebagai responden. Sebelum mahasiswa mengisi dan mendatangani lembar persetujuan, peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri, menjelaskan maksud, tujuan, prosedur penelitian yang akan dilakukan. Jika mahasiwa bersedia untuk menjadi objek penelitian, maka harus mendatangani lembar persetujuan. Jika mahasiswa tidak bersedia, maka mahasiswa berhak untuk menolak dan mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Peneliti tidak memaksa dan tetap menghargai haknya. Peneliti menjaga identitas mahasiswa dengan memakai kode tertentu serta tidak mencampuri hal- hal yang bersifat pribadi dari mahasiswa Anonimity. Kerahasiaan informasi mahasiswa dijamin oleh peneliti dan data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian Confidentiality. Jika dalam pengisian kuesioner mahasiswa kurang mengerti, maka peneliti memberikan penjelasan. Setelah seluruh kuesioner dijawab mahasiswa, kemudian dikembalikan kepada peneliti. .

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner efikasi diri disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dan untuk kuesioner kesiapan interprofessional education IPE dimodifikasi dari kuesioner Readiness for Interprofessional Learning Scale RIPLS. Adapun kuesioner ini dibagi dalam tiga bagian : Universitas Sumatera Utara 25 a. Bagian pertama tentang data demografi meliputi: kode responden, jenis kelamin, usia, semester, dan fakultas b. Bagian kedua tentang efikasi diri yang berisi tentang indikator proses pembentukan efikasi diri yang dapat menggambarkan efikasi diri mahasiswa secara ordinal. Kuesioner pada bagian ini terdiri dari 27 pernyataan tertulis dengan 4 pilihan jawaban, untuk pernyataan positif selalu diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang-kadang diberi skor 2 dan tidak pernah diberi skor 1. Tabel 4.2 Gambaran Distribusi Item Kuesioner Efikasi Diri Aspek Item Positif Negatif Kognitif 1,2,3,4 5,6,7,8 Motivasi 9,10,11.12 13,14,15 Afektif 19,20,21,22,23,24 16,17,18 Selektif 26,27 25 Untuk menentukan panjang kelas interval, menggunakan rumus sebagai berikut Hidayat, 2007. p = �� �� �� � p = panjang kelas interval Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah Banyak kelas = jumlah kategori Dimana nilai tertinggi adalah 108 dan terendah adalah 27. Maka rentangnya adalah 81. Banyak kelasnya ialah 3 yaitu tinggi jika total skor Universitas Sumatera Utara 26 jawaban 83-108, sedang jika total skor jawaban 55-82 dan rendah jika total skor jawaban 27-54 , sehingga panjang kelasnya ialah 27. c. Bagian ketiga tentang kuesioner kesiapan IPE yang berisi tentang beberapa pernyataan terkait dengan kesiapan mahasiswa dalam mengikuti IPE. Kuesioner pada bagian ini diadopsi dari kuesioner Readiness for Interprofessional Learning Scale RIPLS. Kuesioner ini terdiri dari 18 pernyataan tertulis yang mencakup tiga aspek kesiapan kolaborasi interprofesional, dengan 4 pilihan jawaban disetiap pernyataan dan menggunakan skala likert. Untuk pilihan sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Tabel 4.3 Gambaran Distribusi Kesiapan IPE Untuk menentukan panjang kelas interval, menggunakan rumus yang sama dengan kuesioner efikasi diri. Dimana nilai tertinggi adalah 72 dan terendah adalah 18. Maka rentangnya adalah 54. Banyak kelasnya ialah 3 yaitu tinggi jika total skor jawaban 54-72, sedang jika total skor jawaban 36-53, dan rendah jika total skor jawaban 18-35, sehingga panjang kelasnya ialah 18. Dimensi Item Positif Negatif 1. Identitas profesi 1,3,6 10,11 2. Kerjasama dalam kolaborasi 2,4,5,7,8,13,16,17 - 3. Peran dan tanggung jawab 9,12,14,15,18 - Universitas Sumatera Utara 27

6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

Analisis Persepsi, Motivasi, dan Kesiapan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Utara pada Interprofessional Education (IPE)

7 80 93

Persepsi Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap Interprofessional Education

9 134 137

HUBUNGAN KESIAPAN DALAM INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) DENGAN KEMAMPUAN SHARED-DECISION MAKING (SDM) PADA MAHASISWA PROFESI FKIK UMY

3 23 185

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 19

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG INTERPROFESSIONAL Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 16

Hubungan Efikasi Diri dengan Kesiapan Interprofessional Education (IPE) Mahasiswa Ilmu Keperawatan dan Pendidikan Dokter USU

0 0 45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Efikasi diri 1.1 Pengertian efikasi diri - Hubungan Efikasi Diri dengan Kesiapan Interprofessional Education (IPE) Mahasiswa Ilmu Keperawatan dan Pendidikan Dokter USU

0 1 12

Hubungan Efikasi Diri dengan Kesiapan Interprofessional Education (IPE) Mahasiswa Ilmu Keperawatan dan Pendidikan Dokter USU

0 2 13

Analisis Persepsi, Motivasi, dan Kesiapan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Utara pada Interprofessional Education (IPE)

1 2 28

2. IPE 2.1 Definisi IPE - Analisis Persepsi, Motivasi, dan Kesiapan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Utara pada Interprofessional Education (IPE)

0 6 16