Tabe1 7. Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalan
Sumber variasi
Jumlah kuadrat JK db
MK F
B
P
Antara A JK
A
= ∑
∑X
2
�
-
∑X
2
A-1 2 JK
A
db
A
MK
A
MK
d
Antara B JK
B
= ∑
∑X
2
�
-
∑X
2
B-1 2 JK
B
db
B
MK
B
MK
d
Antara AB
interaksi JK
B
=∑
∑X
B 2
�
−
∑X
T 2
− JK
A
- JK
B
Db
A
x db
B
4 JK
AB
db
AB
MK
AB
MK
d
Dalam d JK
d
= JK
A
- JK
B
– JK
AB
Db
T
x db
A
– Db
B
- db
AB
JK
d
db
d
Total T JK
T
= ∑ X
T 2
-
∑X
T 2
N-1 49
Keterangan: JK
T
= jumlah kuadrat total JK
A
= jumlah kuadrat variabel A JK
B
= jumlah kuadrat variabel B JK
= jumlah kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B JK
d
= jumlah kuadrat dalam MK
A
= mean kuadrat variabel A MK
B
= mean kuadrat variabel B MK
AB
= mean kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B MK
d
= mean kuadrat dalam F
A
= harga F
o untuk
variabel A F
B
= harga F
o untuk
variabel B F
AB
= harga F
o untuk
variabel interaksi antara variabel A dengan variabel B
Arikunto 2007: 409
3. Pengujian Hipotesis
Rumusan Hipotesis 1: H
o
: Tidak ada perbedaan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan
siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif GI.
H
a
: Ada perbedaan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan
siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif GI.
Rumusan Hipotesis 2: H
o
: Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu yang diajar menggunakan model pembelajaran NHT lebih rendah dibandingkan yang diajar
dengan model pembelajaran GI bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
H
a
: Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu yang diajar menggunakan model pembelajaran NHT lebih tinggi dibandingkan yang diajar
dengan model pembelajaran GI bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
Rumusan Hipotesis 3: H
o
: Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu yang diajar menggunakan model pembelajaran NHT lebih tinggi dibandingkan yang diajar
dengan model pembelajaran GI bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi.
H
a
: Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu yang diajar menggunakan model pembelajaran NHT lebih rendah dibandingkan yang diajar
dengan model pembelajaran GI bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi.
Rumusan Hipotesis 4 Ho : Tidak ada interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan
motivasi berprestasi pada mata pelajaran IPS. Ha : Ada interaksi antara model pembelajaran pembelajaran dengan
motivasi berprestasi pada mata pelajaran IPS. Adapun kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut.
Tolak Ho apabila Fhitung Ftabel ; thitung ttabel Terima Ho apabila Fhitung Ftabel ; thitung ttabel
Hipotesis 1 dan 4 diuji dengan menggunakan rumus analisis varian dua jalan.
Hipotesis 2 dan 3 diuji menggunakan rumus t-test dua sampel independen separated varian.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Ada perbedaan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran kooperatif GI. 2. Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu yang diajar menggunakan model
pembelajaran NHT lebih tinggi dibandingkan yang diajar dengan model pembelajaran GI bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
3. Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu yang diajar menggunakan model pembelajaran NHT lebih rendah dibandingkan yang diajar dengan model
pembelajaran GI bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi. 4. Ada interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi siswa terhadap
mata pelajaran IPS Terpadu.
B. Saran
Berdasarkan penelitian tentang hasil belajar ekonomi melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan GI dengan memperhatikan motivasi
berprestasi siswa, maka peneliti menyarankan:
1. Bagi Guru a Hendaknya untuk mencapai tujuan khusus pembelajaran, sebaiknya
para guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran sebagai alternatif dalam pembelajaran. Hal ini dapat
menumbuhkan antusias siswa dalam pembelajaran sehingga siswa lebih aktif dan hasil belajar pun akan meningkat.
b Pembelajaran dengan menggunakan kooperatif tipe NHT dan GI masih tergolong baru dalam pelaksanaannya, untuk itu dibutuhkan perhatian
khusus dalam perencanaan waktu dan tempat sehingga dengan perencanaan yang seksama dapat membantu guru mengoptimalkan
pembelajaran dan dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang. c Guru dalam menerapkan pembelajaran di kelas sebaiknya memahami
motivasi berprestasi siswanya. Hal ini dikarenakan siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan berbeda cara penerimaan
informasinya dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi sedang dan rendah.
2. Bagi Siswa a Siswa hendaknya lebih aktif dalam bertanya, mengungkapkan
pendapatide-ide dalam mengikuti kegiatan pembalajaran. b Siswa hendaknya meningkatkan rasa keingitahuan dan lebih kritis
dalam mempelajari hal baru sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir.
c Siswa hendaknya berusaha mengembangkan pengetahuan dan tidak hanya mengandalkan penjelasan dari guru sehingga siswa akan lebih
memahami materi yang diajarkan. 3. Bagi Peneliti Lain
a Peneliti lain perlu mengadakan pengkajian lebih mendalam dan secara luas terhadap variabel lain terkait dengan model pembelajaran
kooperatif dalam rangka peningkatan hasil belajar ekonomi siswa. b Peneliti perlu mengadakan penelitian lain yang berkaitan dengan
penggunaan model pembelajaran kooperatif untuk mengukur atau keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers
Aisyah Nyimas. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD : Depdiknas Anita Lie. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo
Anita Lie. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo Alief. 2009. Number Head Together. 3 November 2014
http:alief-hamsa.blogspot.com200905numbered-heads-together-nht.html Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Bruce Joyce, Marsha Weil. 2000. Model of Teaching. Boston: Allyn and Bacon Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Djamarah, S. B dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Dzaki. 2009. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif. 3 November 2014 http:penelitiantindakankelas.blogspot.com200903prinsip-dasar-dan-ciri-
ciri-dalam.html?m=1
Eka dewi Fajariyanti. 2008. Motivasi Berprestasi. 5 November 2014 http:dee-themeaningoflife.blogspot.com200806motivasi-berprestasi-
dalam-sang-pemimpi.html
Etin Solihatin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara