Tinjauan teoritis ELABORASI TEMA

Dari segi estetika : Sebuah bangunan yang dibangun di tepi air mempunyai hubungan dengan sitenya. Bangunan tersebut bersifat statis dimana sitenya mengandung unsure air yang dalam, luas, dan selalu bergerak. Dari segi sosiologi : Suara, pencahyaan dan kelembaban akibat adanya kehidupan didekat air dapat mengubah keterikatan antara manusia dengan unsure tanah. Pemandangan dan suara air dapat mengurangi stress yang ditimbulkan oleh jalan – jalan besar dan kebisingan kota setiap hari. Dari segi ekonomi : Sebuah bangunan yang berada di dekat air dapat menarik para wisatawan untuk memakai dan membayar lebih untuk bangunan itu sendiri.

3.3. Tinjauan teoritis

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kasus proyek Perumahan Tepi Air Bnada Aceh ermasuk kategori tourism karena merupakan pembangunan kawasan tepi air baru untuk kebutuhan tempat tinggal penduduk di kawasan Banda Aceh.

3.3.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan waterfront

Beberapa faktor yang berhubungan, yaitu : 1. Letak geografis dari waterfront, yaitu veriable yang mendasar yang membedakan sebuah waterfront dengan waterfront lainnya. Letak geografis ini sangat penting karena dapat mendefinisikan banyak karakteristik lingkungan yang berhubungan dengan air, daratan dan iklim serta mempengaruhi bentuk fisik dan budaya dari waterfront. Aspek-aspek yang termasuk dalam factor geografis dari waterfront adalah: Sumber air water resource, yang perlu diperhatikan adalah dimensi dan konfigurasi dari badan air, dinamika sumber air dan kualitas yang akan mempengaruhi desain, dan konstruksi rancangan. Sumber lahan land resources, yang perlu diperhatikan adalah sumber dan karakteristik lahan dalam hal konfigurasi kondisi dan kepemilikan. Iklim climate, kondisi iklim seperti musim, suhu, cuaca dan angina akan berpengaruh terhadap penggunaan dan bentuk rancangan waterfront. 2. Konteks kota Urban Context, berhubungan dengan frekuensi penggunaan yang dipakai untuk melihat hubungan antara kota dengan waterfrontnya dari segi pola paduan penggunaan lahan dan airnya, sumber-sumber historis dan budaya masyarakat setempat, akses dan sirkulasi serta kualitas visual yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara Factor-faktor yang mempengaruhi Urban Context antara lain: Pengguna waterfront waterfront constituency, karakteristik pengguna waterfront yang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: i. Sebuah kelompok pengguna waterfront sebagai tempat tinggal, tempat bekerja atau berekreasi. ii. Sebuah kelompok yang hanya sekali-kali datang ke waterfront tanpa terlibat langsung didalamnya tetapi peduli terhadapnya dan merasakan bahwa tepi air adalah Public Resource. Warisan waterfront waterfront heritage, peninggalan kotanya yang kaya akan sumber-sumber sejarah dan signifikan akan budaya. Akses ke waterfront waterfront acces, system irkulasi dan jaringan transportasi yang mendukung waterfront sehingga aksesibilitas menjadi optimal, cepat dan nyaman. Karekter visual visual character, setiap waterfront memiliki keunikan visual tersendiri baik dari segi bentuk, tekstur dan cirri-ciri istimewanya. 3. Hukum yang berlaku government jurisdictions, berpengaruh besar terhadap pengelolaan dan pengambangan proyek-proyek waterfront dengan kerangka kerja hokum-hukum yang berlaku.

3.3.2. Jenis Pemanfaatan Waterfront

1. proyek pengembangan yang bertujuan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya yang tertinggal di waterfront untuk kenyamanan ruang manusia. 2. proyek yang sama sekali baru dan bertujuan memasukkan air kedalam penataan lingkungan dalam wujud penyediaan sarana rekreasi air.

3.3.3. Aspek-aspek yang mempengaruhi keberhasilan bangunan waterfront

1. Tema, dengan tema suatu bangunan di tepi perairan akan mempunyai kekhasan yangspesifik sehingga berbeda dari lokasi tepi air lainnya. Tema yang di maksud antara lain kekhasan ekologi, iklim, sejarah ataupub budaya setempat. 2. image, merupakan factor penting dalam perencanaan fasilitas dan pelayanan kegiatan rekreasi air seperti sarana olahraga, hunian maupun restoran restoran untuk memberikan keindahan visual yang khas dan menarik. Universitas Sumatera Utara 3. pengalaman, daerah tepi air seharusnya mampu menawarkan dan memberikan suatu pengalaman yang mengasikkan mengenai karakter atau cirri khas air. 4. fungsi, merupakan suatu tuntutan bahwa tepi air harus mampu menjalankan fungsinya secara baik ditinjau dari segi aksesbilitas, sirkulasi dalam dan luar ruang, kemudahan dan kenyamanan pergerakan pejalan kaki dan pengalaman yang mengasikkan bagi pengunjung, menciptakan lingkungan ekologis yang memenuhi syarat, serta menyediakan fasilitas hunian, rekreasi, olahraga, perbelanjaan, dan sebagainya. 5. opini masyarakat, pembangunan daerah tepi air seharusnya diinformasikan secara jelas dan lengkap kepada masyarakat sehingga konflik interest dapat dihindari. Masyarakat memahami tujuan dan manfaat pembangunan daerah tepi air tersebut. 6. penilaian lingkungan, pembangunan daerah tepi air ditujukan untuk perlindungan alam dan lingkungan serta pemanfaatan lahan tidak produktif. Untuk itu diperlukan penelitian cermat untuk memecahkan dampak negatif pembangunan daerah tepi air terhadap lingkungan. 7. Aspek teknologi, penerapan teknologi dan penggunaan bahan.

3.4. Interpretasi Tema