Pengertian bahwa pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan pedesaan maupun kawasan perkotaan yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Pengertian bahwa persyaratan pembakuan dalam penggunaan, penguasaan, pemilikan dan rencana tata ruang lingkungan tempat tinggal hunian untuk membangun hanya dapat
terwujud di atas sebidang tanah yang disebut kavling tanah matang.
1.4 Penekanaan Dalam Perancangan
Dengan tema “Arsitektur Tepi Air”, maka dalam hal perancangan baik itu perancangan tapak maupun bangunan sedapatnya ditekankan dalam hal penataan,
pengelolaan dan pengembangan potensi alam tepi air. Dalam hal fungsi, bangunan ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat hunian.
Untuk bentuk fisik bangunan adalah bangunan di daerah tropis sesuai dengan alam tepi air.
1.5 Permasalahan
Bagaimana memadukan fungsi social dan komersial dengan memanfaatkan
lingkungan dalam konteks rencana umum dan tata ruang kota.
Bagaimana menciptakan suasana yang nyaman bagi pemilik bangunan maupun masyarakat umum, namun tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan ikut
berpartisipasi dalam penataan kota.
Bagaimana menciptakan urban maupun arsitektur tepi air yang dapat membudayakan aktivitas komesil dan rekreasi kota dengan orientasi air.
1.6 Fasilitas Dalam Proyek
Fungsi utama dari Proyek ini adalah “Waterfront Housing” Perumahan tepi air dan tempat rekreasi tepi air, antara lain promenade, taman dan aneka permainan seperti
playground park, maze, dsb. Fasilitas – fasilitas pendukung dalam proyek ini antara lain: restaurant, bar and café, dermaga besar, dermaga keciljeti, dsb.
Universitas Sumatera Utara
1.7 Asumsi
Taraf hidup dan masyarakat Indonesia telah menuju perkembangan ke tahap yang lebih baik, Indonesia telah terbebas dan krisis moneter.
Sektor property berupa perumahan di daerah pinggiran kota, khususnya pada daerah tepi air banyak peminatnya
Sesuai dengan rencana umum tata ruang kota, sector property tepi air memang akan dikembangkan
Dalam perancangan ini perancang dalam studinya berperan sebagai professional yang membuat proposal dalam peringkat yang dapat dianologikan dengan studi
perancangan, sehingga asumsi kelayakan ini bersifat usulan yang berdasar.
1.8 Metoda Pembahasan
Dalam perancangan ini perancang menggunakan metode pembahasan secara deduktif, yaitu dari hal – hal yang umum ke hal – hal yang lebih khusus. Mencari dan
mengumpulkan data – data yang diperlukan, dengan cara mencari studi literature, interview, media informasi internet, survey lapangan, dsb. Kemudian diadakan penyeleksian untuk
merangkumnya agar menjadi data – data yang diperlukan dan diinginkan.
1.9 Lingkup Kajian